Prabowo Subianto
Artikel ini berisi tentang seorang tokoh yang terkait dengan suatu pemilihan umum terkini. Informasi dapat berubah dengan cepat sewaktu-waktu seiringan dengan jalannya peristiwa tersebut, dan laporan berita awal mungkin saja tidak tepercaya. Pembaruan terakhir pada artikel ini tidak merefleksikan informasi terkini. (February 2024) |
Jenderal TNI (HOR)[4] (Purn.) Datuk Seri H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo (EYD: Prabowo Subianto Joyohadikusumo; lahir 17 Oktober 1951) adalah seorang politikus, wirausahawan, dan perwira tinggi militer Indonesia yang menjadi presiden terpilih Indonesia pada pemilihan umum 2024.[5][6] Ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan sejak 2019. Ia menikahi putri kedua mendiang Presiden Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau dikenal dengan Titiek Soeharto, pada tahun 1983. Pada tahun 1998, ia diberhentikan secara hormat dari TNI dan kemudian dilarang memasuki Amerika Serikat karena diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia.[7][8][9][10]
Prabowo Subianto | |
---|---|
Menteri Pertahanan Indonesia ke-26 | |
Mulai menjabat 23 Oktober 2019 | |
Presiden | Joko Widodo |
Wakil |
|
Pengganti Petahana | |
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya ke-2 | |
Mulai menjabat 20 September 2014 | |
Ketua Dewan Pembina | dirinya sendiri |
Pengganti Petahana | |
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke-22 | |
Masa jabatan 20 Maret 1998 – 22 Mei 1998 | |
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ke-15 | |
Masa jabatan 1 Desember 1995 – 20 Maret 1998 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Prabowo Subianto Djojohadikusumo 17 Oktober 1951 Jakarta, Indonesia |
Partai politik | Gerindra |
Afiliasi politik lainnya | Golkar (sampai 2008) |
Suami/istri | |
Anak | Ragowo Hediprasetyo Djojohadikoesoemo (Didit) |
Orang tua |
|
Kerabat |
|
Pendidikan | Militer |
Almamater | Akademi Militer |
Pekerjaan |
|
Penghargaan sipil | |
Tanda tangan | |
Situs web | www |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1974—1998 |
Pangkat | Jenderal TNI (Kehormatan)[a] |
NRP | 27082 |
Satuan | Infanteri (Kopassus) |
Komando | Kopassus, Kostrad |
Pertempuran/perang | |
Penghargaan
| |
Sunting kotak info • L • B |
Lahir di Jakarta, masa kecil Prabowo sebagai putra ekonom Soemitro Djojohadikoesoemo banyak dilewatkan di luar negeri bersama orang tuanya. Setelah lulus dari AKABRI Darat di Kota Magelang pada tahun 1974 sebagai seorang letnan dua,[11] ia menjadi salah satu komandan operasi termuda dalam sejarah Angkatan Darat saat memimpin operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Kariernya melejit setelah menjabat sebagai Wakil Komandan Detasemen Penanggulangan Teror di Komando Pasukan Khusus pada tahun 1983. Ia digambarkan sebagai seorang komandan nasionalis sayap kanan.[12][13][14]
Pada tahun 1996, Prabowo diangkat sebagai Komandan Jenderal pada korps tersebut. Saat menjabat, ia memimpin operasi pembebasan sandera di Mapenduma. Ketika Presiden Soeharto, ayah mertuanya, dilengserkan pada bulan Mei 1998, Prabowo sedang menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis. Setelah diberhentikan dari dinas militer, Prabowo menghabiskan waktu di Yordania dan di beberapa negara Eropa. Sekembalinya ke Indonesia, ia menekuni dunia bisnis, mengikuti jejak adiknya Hashim Djojohadikusumo yang merupakan seorang konglomerat.
Pada tahun 2009, ia maju di pilpres 2009 sebagai calon wakil presiden dari Megawati Soekarnoputri, namun akhirnya dikalahkan oleh presiden petahana, Susilo Bambang Yudhoyono.[15] Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bersama Hatta Rajasa kembali maju sebagai calon Presiden Indonesia ke-7 dalam pemilihan umum 2014,[16] namun diungguli oleh Gubernur Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya, Jusuf Kalla.[17] Ia mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, berpasangan dengan Sandiaga Uno, namun ia kembali dikalahkan oleh rivalnya, Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin.[18][19] Meskipun demikian, Jokowi kemudian memasukkan Prabowo ke dalam kabinetnya dan menjadikannya sebagai Menteri Pertahanan.[20] Pada Rapimnas Partai Gerakan Indonesia Raya tanggal 13 Agustus 2022 di Sentul, Prabowo menerima pencalonan partainya untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilihan umum Presiden Indonesia 2024.[21][22] Prabowo menyatakan kemenangannya dalam pemilu pada tanggal 14 Februari, karena jajak pendapat tidak resmi awal menunjukkan bahwa ia unggul pada putaran pertama pemungutan suara.[23] Pada tanggal 20 Maret, Komisi Pemilihan Umum mengesahkan hasilnya dan menyatakan dia sebagai presiden terpilih Indonesia.[5]
Kehidupan awal
Prabowo Subianto lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951. Ia merupakan anak ketiga dan putra pertama dari bapaknya Soemitro Djojohadikusumo yang berasal dari Gombong, Kebumen, Jawa Tengah dan ibunya Dora Marie Sigar, yang lebih dikenal sebagai Dora Soemitro[24] yaitu seorang wanita Kristen Protestan berdarah Minahasa, yang berasal dari keluarga Maengkom di Langowan, Sulawesi Utara, dan merupakan cucu dari Benyamin Thomas Sigar, seorang prajurit yang menangkap Diponegoro pada tahun 1830.[25][26] Ayahnya merupakan seorang pakar ekonomi dan politisi Partai Sosialis Indonesia yang pada saat itu baru saja selesai menjabat sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet Natsir; pada April 1952, tidak lama setelah kelahiran Prabowo, Soemitro diangkat kembali sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Wilopo. Prabowo memiliki dua orang kakak perempuan, Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati; dan seorang adik lelaki, Hashim Djojohadikusumo.
Dari keluarga ayahnya, Prabowo merupakan cucu dari Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung yang pertama. Nama pertamanya diambil dari pamannya, Kapten Soebianto Djojohadikoesoemo, seorang perwira Tentara Keamanan Rakyat yang gugur pada Pertempuran Lengkong pada Januari 1946 di Tangerang. Keluarga Djojohadikusumo sendiri dikatakan merupakan keturunan dari Raden Tumenggun Kertanegara, seorang panglima laskar Pangeran Diponegoro di wilayah Kedu; dan Adipati Mrapat, bupati Banyumas yang pertama. Dengan itu, garis keturunan keluarga itu dapat ditarik lagi pada penguasa-penguasa awal Kesultanan Mataram.[27][28]
Masa kecil Prabowo banyak dihabiskan di luar negeri, terutama setelah keterlibatan ayahnya menentang pemerintah Presiden Soekarno di dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia di Sumatera Barat. Prabowo menyelesaikan pendidikan menengahnya di Victoria Institution di Kuala Lumpur, Malaysia; Zurich International School di Zurich, Swiss; dan The American School di London, Inggris. Baru setelah kejatuhan Soekarno dan naiknya Soeharto, keluarga Soemitro kembali ke Indonesia, dan Prabowo masuk ke AKABRI di Magelang, Jawa Tengah.[29] Karena pengalaman sering diluar negeri, Prabowo Subianto fasih berbahasa Indonesia, Prancis, Jerman, Inggris, dan bahasa Belanda.[30]
Karier militer
Pendidikan militer dan penugasan
Prabowo Subianto mendaftar di Akademi Militer Indonesia di Kota Magelang pada tahun 1970.[31] Ia lulus pada tahun 1974 bersama orang lain yang kemudian memperoleh posisi kepemimpinan senior seperti Susilo Bambang Yudhoyono.[31]
Pada tahun 1976, Prabowo Subianto bertugas di Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia, Kopassus dan ditugaskan sebagai Komandan Grup 1 Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha), yang merupakan salah satu anggota TNI Angkatan Darat. Unit komando Nanggala di Timor Timur, bekas wilayah Portugis yang telah diinvasi pada tahun sebelumnya.[31] Prabowo, yang saat itu berusia 26 tahun, adalah Panglima Nanggala termuda.[31] Prabowo memimpin misi untuk menangkap wakil presiden Fretilin, yang merupakan Perdana Menteri pertama Timor Timur, Nicolau dos Reis Lobato.[31] Yang membimbing Prabowo Subianto adalah Antonio Lobato, adik Nicolau sendiri. Pada tanggal 31 Desember 1978, kompi Prabowo menemukan dan menembak mati Nicolau di perut ketika ia sedang dikawal di Maubisse, lima puluh kilometer selatan Dili.[31]
Diklaim, pada tahun 1983, Prabowo memimpin pasukan khusus yang bertanggung jawab atas Pembantaian Kraras di Timor Timur.[32] Orang-orang yang selamat dari pembantaian ini dikurung di kamp konsentrasi yang dijaga oleh pasukan Prabowo, di mana banyak di antara mereka yang meninggal karena kelaparan dan penganiayaan.[33] Prabowo mengklaim bahwa dia tidak berada di dekat distrik Viqueque ketika pembantaian itu terjadi, dan baik PBB maupun pemerintah Timor Leste tidak pernah mengajukan tuntutan pelanggaran hak asasi manusia terhadapnya.[34] Jose Manuel Tesoro menulis untuk Asiaweek pada tahun 2000, menghubungi empat organisasi non-pemerintah termasuk TAPOL di London; Solidamor di Jakarta; Yayasan HAK, yang berkantor pusat di Dili; dan East Timor Action Network (ETAN) di New York, dan mereka tidak dapat memberikan laporan saksi mata, transkrip komunikasi yang disadap, dokumen yang bocor, atau apa pun yang dapat mendukung keterlibatan Prabowo.[35][32]
Pada tahun 1985 Prabowo Subianto mengikuti Kursus Perwira Infanteri Tingkat Lanjut di Fort Benning, di Amerika Serikat untuk pelatihan komando.[36] Pada awal tahun 1990-an, sebagai Panglima Kopassus Grup 3, Mayor Jenderal Prabowo berusaha menumpas gerakan kemerdekaan Timor Timur dengan menggunakan pasukan tidak teratur yang disebut geng "ninja", berkerudung berpakaian hitam dan beroperasi pada malam hari. Sementara, di kota-kota besar dan desa-desa, milisi dilatih dan diarahkan oleh komandan Kopassus. Pelanggaran hak asasi manusia meningkat. Kampanye Angkatan Darat tahun 1997 disebut Operasi Pemberantasan.[37]
Pada tahun 1996, Prabowo Subianto memimpin Operasi Mapenduma di daerah pegunungan Papua. Tujuan dari operasi tersebut adalah pembebasan 11 peneliti ilmiah yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Para peneliti tersebut adalah lima orang Indonesia, empat orang Inggris, satu orang Belanda dan istrinya yang sedang hamil asal Jerman. Dua sandera laki-laki asal Indonesia tewas sesaat sebelum operasi penyelamatan. Misi tersebut melibatkan dukungan rahasia dari Atase Militer Inggris dan veteran SAS, Kolonel Ivor Helberg.[38] Setelah pemindahan sandera, Kopassus di bawah pimpinan Prabowo Subianto memulai kampanye pembalasan terhadap desa-desa yang dianggap mendukung OPM, dalam satu insiden di desa Geselema yang menyerang penduduk desa dengan helikopter militer yang menyamar sebagai helikopter Palang Merah.[39]
Pada tanggal 20 Maret 1998, Prabowo Subianto diangkat menjadi kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang beranggotakan 27.000 orang, yang dipimpin oleh Soeharto pada tahun 1965.[40]
Peran dalam kejatuhan Soeharto
Kurang dari tiga bulan setelah pengangkatannya sebagai Panglima Kostrad, pada hari pertama kerusuhan Mei 1998, Prabowo Subianto mendesak Panglima Tentara Nasional Indonesia, Wiranto, untuk mengizinkan dia membawa unit Cadangan Strategisnya dari luar Jakarta ke kota untuk membantu memulihkan ketertiban.[41] Ratusan orang yang dilatih oleh Kopassus (mantan komando Prabowo) diterbangkan dari Dili ke Yogyakarta dengan pesawat carteran, dan kemudian ke Jakarta dengan kereta api.[42] Prabowo Subianto secara terbuka mendesak masyarakat Indonesia untuk bergabung dengannya melawan “pengkhianat bangsa”.[43] Pada pagi hari tanggal 14 Mei, pasukan Kopassus mengawal preman muda dari Lampung di Sumatera bagian selatan menuju ibu kota.[44] Oleh karena itu, Prabowo Subianto dituduh menggunakan para kenalannya di komando sebelumnya untuk mengimpor dan menciptakan masalah, sementara Wiranto menolak memberikan izin kepada komando Prabowo saat ini, Kostrad, untuk memadamkan masalah yang ada, sejalan dengan taktik klasik Jawa untuk menimbulkan kekacauan guna menyaingi dan/atau merebut kekuasaan.[42]
Pasukan di bawah komando Prabowo menculik dan menyiksa setidaknya sembilan aktivis demokrasi pada bulan-bulan sebelum kerusuhan Mei 1998 di Indonesia.[45] Dalam salah satu kesaksian Andi Arief, seorang mantan tahanan, ia bercerita tentang penyiksaan selama berhari-hari di sebuah lokasi yang tidak diketahui letaknya, diduga sebuah kamp militer yang sebagian besar waktunya dihabiskan dengan mata tertutup, dan dipaksa untuk menjawab pertanyaan berulang-ulang, terutama mengenai aktivitas politik mereka. Penganiayaan tersebut termasuk dipukul, diteror secara fisik dan mental, serta disetrum.[46] Meskipun begitu, pada tahun 2009, dua dari sembilan orang tersebut menjadi kandidat Gerindra, partai politik yang mendukung Prabowo, dan seorang lagi menjabat sebagai penasihat medianya.[47] Pada tahun 2024, enam dari sembilan orang yang diculik (termasuk Arief) bekerja untuk Prabowo dan mendukungnya untuk menjadi presiden.[48] Prabowo Subianto juga dicurigai mengorganisir penculikan 13 orang aktivis lainnya (semuanya masih "hilang") antara Februari 1997 dan Mei 1998.[49]
Investigasi yang dilakukan selanjutnya terhadap kerusuhan bulan Mei mengungkapkan bahwa kekerasan di Jakarta adalah hasil pergulatan internal elit militer untuk menjadi penerus Suharto.[50] Banyak yang percaya bahwa Prabowo Subianto, sebagai Panglima Cadangan Strategis, berusaha menjadi penerus ayah mertuanya dan mendambakan posisi Panglima Angkatan Bersenjata yang dijabat oleh Jenderal Wiranto, yang diunggulkan untuk menggantikan Suharto. Bersama Panglima Komando Operasi Jakarta Raya (Pangkoops Jaya) Mayjen Sjafrie Sjamsoeddin, Prabowo Subianto bertujuan untuk meneror penentang pemerintah dan menunjukkan bahwa Wiranto adalah "seorang komandan yang tidak kompeten dan tidak dapat mengendalikan kekacauan".[51][52] Selama bulan Agustus dan September, tim pencari fakta mewawancarai Prabowo Subianto, Sjafrie, dan komandan militer lainnya mengenai pergerakan mereka selama kerusuhan Jakarta. Prabowo Subianto menegaskan bahwa dia tidak yakin dengan persisnya pergerakan pasukan militer di ibu kota dan menyerahkan hal tersebut kepada Sjafrie.[53] Dalam laporan akhirnya, tim pencari fakta menduga bahwa, pada malam tanggal 14 Mei, Prabowo Subianto bertemu dengan beberapa tokoh TNI dan tokoh sipil di Markas Kostrad untuk membahas pengorganisasian kekerasan.[54] Namun hal ini kemudian dibantah oleh beberapa orang yang hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk pengacara hak asasi manusia terkemuka Adnan Buyung Nasution dan anggota Tim Gabungan Pencari Fakta Bambang Widjojanto.[55] Kesaksian selanjutnya dari Prabowo Subianto[56] pada tahun-tahun setelah penyelidikan bertentangan dengan laporan tim dan menimbulkan skeptisisme terhadap tuduhan tim.[57]
Pemberhentian dari militer
Pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi kepresidenan dan Wakil Presiden B.J. Habibie mengambil alih jabatan presiden. Sore hari setelah pelantikan Habibie sebagai presiden, Prabowo Subianto meminta Habibie agar ia diangkat menjadi pimpinan Angkatan Darat menggantikan Wiranto. Namun, Habibie dan Wiranto justru memberhentikan Prabowo dari jabatannya sebagai Pangkostrad, dan keesokan harinya, mengumumkan pengangkatan Wiranto menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan sekaligus Panglima Tentara Nasional Indonesia yang berujung pada pemberhentian Prabowo. Ada dua versi bagaimana ini terjadi: versi pertama menyatakan bahwa Prabowo Subianto yang geram pergi ke Istana Kepresidenan sambil membawa pistol dan truk pasukan Kostradnya. Karena dihalangi masuk ke kantor Habibie, ia mendatangi Soeharto yang malah justru menegurnya.[58][59][60] Sementara itu, versi lain menyebutkan bahwa bahwa Prabowo diberhentikan dari jabatannya karena ia dicurigai akan melakukan kudeta terhadap Habibie.[61] Dikatakan bahwa setelah pelantikan Habibie, Wiranto melaporkan bahwa terdapat pergerakan dari pasukan Kostrad yang terkonsentrasi di sekitar kediaman Habibie. Habibie kemudian memerintahkan untuk memberhentikan Prabowo dari jabatannya tepat sebelum matahari terbenam.[62][63][64] Bagaimanapun, Prabowo kemudian dikunjungi oleh Wiranto di rumahnya pada akhir pekan tanggal 23 atau 24 Mei dan kemudian ditugaskan kembali ke peran non-tempur di Sekolah Staf Umum dan Komando Angkatan Bersenjata di Bandung.[65]
Setelah penyelidikan ABRI, pada bulan Agustus 1998, Dewan Kehormatan Perwira memutuskan bahwa Prabowo bersalah karena "salah menafsirkan perintah" dalam penculikan sembilan aktivis anti-Suharto pada tahun 1998.[66] Prabowo Subianto mengaku bertanggung jawab atas penculikan sembilan aktivis tersebut,[67] dan diberhentikan dengan hormat dari dinas militer pada bulan November. Dia dan Wiranto membantah pemecatan itu akibat tindakan disiplin.[68][69] Kemudian dia pergi ke pengasingan sukarela di Yordania[69] di mana dia mengenal Raja Abdullah II muda yang baru di negara itu sebagai sesama komandan pasukan khusus.[67] Dalam wawancara dengan majalah Asiaweek pada tahun 2000, Prabowo Subianto berkata, "Saya tidak pernah mengancam Habibie. Saya tidak berada di balik kerusuhan. Itu kebohongan besar. Saya tidak pernah mengkhianati Soeharto. Saya tidak pernah mengkhianati Habibie. Saya tidak pernah mengkhianati negara saya. Ada kelompok tertentu yang ingin menjadikan saya kambing hitam, mungkin untuk menyembunyikan keterlibatan mereka."[66] Kelompok hak asasi manusia telah lama mempertanyakan kelayakan Prabowo untuk mencalonkan diri sebagai presiden, dan mencatat bahwa ia diberhentikan dari Angkatan Darat pada bulan Agustus 1998[b] karena "salah menafsirkan perintah" dalam penculikan aktivis demokrasi. Meskipun pernyataan tersebut merupakan pernyataan resmi militer, para pengamat telah lama meyakini bahwa hal tersebut merupakan sebuah konspirasi kudeta yang membuat Prabowo, yang saat itu menjabat sebagai Pangkostrad, memberikan perintahnya.[70]
Sebagai Calon Presiden di tahun 2014, masa lalu Prabowo mendapat sorotan baru, dan banyak organisasi yang menyerukan agar dia mundur. Pada 19 April, ia dikritik oleh penyair besutan Fahmi Habcyi yang menghubungkannya dengan hilangnya penyair legendaris Widji Thukul dan mendesaknya untuk mengembalikan Thukul karena istrinya sangat terpukul atas menghilangnya suaminya.[71] Koalisi yang terdiri dari Imparsial, Kontras, Setara Institute, dan Kelompok Kerja Hak Asasi Manusia (HRWG), yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Lupa, mengunjungi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jakarta pada 7 Mei 2014 untuk mendesak komisi tersebut menyelidiki kembali Prabowo Subianto.[72] Laporan tanggal 27 Juni 2014 mengindikasikan bahwa seorang jurnalis investigasi, Allan Nairn, telah diancam akan ditangkap "karena mengungkap peran mantan jenderal tersebut dalam pelanggaran hak asasi manusia."[73]
Saat debat capres 2024 tanggal 12 Desember 2023, secara tersirat Prabowo mengaku telah melakukan penculikan Budiman Sudjatmiko, yang merupakan pelanggaran HAM, kemudian Sudjatmiko menjadi salah satu juru bicaranya.[74] Sebelum debat, Prabowo juga mengaku kepada Sudjatmiko, bahwa dirinya telah membebaskan seluruh aktivis yang diculiknya namun tidak mengetahui nasib mereka setelah dibebaskan.[75] Menjelaskan keputusannya, Budiman mengklaim orang-orang berubah setelah 25 tahun, baik dia maupun Prabowo “bergerak ke tengah.”[48] Maria Catarina Sumarsih, yang putranya ditembak mati dalam penembakan Semanggi pada 13 November 1998, mengatakan bahwa Prabowo bertanggung jawab atas tragedi tersebut.[76]
Karier politik
Menggunakan koneksinya dengan Presiden Soeharto, Prabowo Subianto dan saudaranya berupaya membungkam kritik jurnalistik dan politik pada tahun 1990an. Hashim tidak berhasil menekan Goenawan Mohamad untuk menjual majalah Tempo miliknya yang dikenal blak-blakan.[77] Prabowo pernah mengundang tokoh agama, Abdurrahman Wahid, ke markas batalionnya pada tahun 1992 dan memperingatkan dia untuk tetap berpegang pada agama dan menjauhi politik, atau Abdurrahman Wahuid akan menghadapi tindakan yang tidak diinginkan jika dia terus menerus menentang presiden.[78] Ia kemudian memperingatkan intelektual Nurcholish Madjid (Cak Nur) untuk mengundurkan diri dari KIPP, unit pemantau pemilu yang dibentuk oleh Goenawan Mohamad. Tindakannya dikecam oleh Panglima ABRI, Feisal Tanjung sebagai tindakan yang "jelas inkonstitusional".[79]
Pada tahun 2004, Prabowo Subianto adalah salah satu dari lima pesaing yang bersaing untuk menjadi calon presiden dari partai Golkar. Ia memperoleh jumlah suara terendah, hanya 39, dan tersingkir di putaran pertama.[80] Pemungutan suara putaran kedua dimenangkan oleh Wiranto. Setelah menempati posisi terakhir dalam konvensi partai, Prabowo menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Golkar hingga mengundurkan diri pada 12 Juli 2008.
Pendirian Partai Gerindra
Prabowo, bersama adiknya Hashim Djojohadikusumo, mantan aktivis mahasiswa Fadli Zon dan mantan Deputi V Badan Intelijen Negara Bidang Penggalangan Muchdi Purwoprandjono serta sederetan nama lainnya mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya atau Partai Gerindra pada tanggal 6 Februari 2008. Ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP).[81]
Calon wakil presiden (2009)
Pada 9 Mei 2008, Partai Gerindra menyatakan keinginannya untuk mencalonkan Prabowo menjadi calon presiden pada Pemilu 2009 saat mereka menyerahkan berkas pendaftaran untuk ikut Pemilu 2009 pada KPU.[82] Namun, setelah proses tawar menawar yang alot, akhirnya Prabowo bersedia menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri. Prabowo dan Megawati menandatangani Perjanjian Batu Tulis, yang menyatakan bahwa:[83]
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra mencalonkan Megawati sebagai calon presiden dan Prabowo sebagai calon wakil presiden dalam pemilu 2009
- Bila terpilih, Prabowo dapat mengendalikan program dan kebijakan ekonomi Indonesia yang "berdasarkan asas berdiri di kaki sendiri, berdaulat di bidang politik, dan berkepribadian nasional di bidang kebudayaan dalam kerangka sistem presidensial"
- Prabowo dapat menentukan orang yang akan menjadi Menteri Kehutanan, Menteri Pertanian, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Hukum dan HAM, dan Menteri Pertahanan
- Pemerintah yang dibentuk akan mendukung program kerakyatan PDI Perjuangan dan delapan program aksi Partai Gerindra untuk kemakmuran rakyat
- Pendanaan untuk pemilu 2009 akan ditanggung 50% oleh Megawati dan 50% oleh Prabowo
- Megawati mendukung pencalonan Prabowo sebagai calon presiden pada pemilu 2014
Keduanya mengambil motto 'Mega-Pro'. Keduanya juga telah menyelesaikan persyaratan administratif KPU dan berkas laporan kekayaan ke KPK. Deklarasi Mega-Prabowo dilaksanakan di tempat pembuangan sampah Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.[84] Deklarasi ini menghabiskan ongkos Rp 962 juta.[85] Deklarasi ini juga mendapat perlawanan sejumlah organisasi pembela Hak Asasi Manusia yang berencana akan berunjuk rasa di sejumlah tempat.[85]
Hasil hitung cepat beberapa lembaga survei, yakni Lembaga Survei Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis, CIRUS, Lembaga Riset Informasi, dan Quick Count Metro TV, memprediksi pasangan Megawati-Prabowo kalah telak dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, dan Pemilu Presiden 2009 berakhir dalam satu putaran. Hasil Perhitungan Manual KPU yang diumumkan 25 Juli 2009 tak jauh berbeda dengan hasil hitung cepat. Megawati dan Prabowo tidak hadir dalam acara penetapan hasil tersebut meski UU No. 42 Tahun 2008 Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mengamanatkan bagi tiap pasangan calon untuk hadir dalam penetapan hasil Pilpres[86]
Pemilihan umum presiden
2014
Pada bulan November 2011, Prabowo Subianto mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri dalam Pemilihan umum Presiden 2014.[16] Survei yang diterbitkan oleh Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis)[87] dan oleh Lembaga Survei Indonesia yang diterbitkan pada tanggal 23 Februari 2012[88] memberinya keunggulan, namun para pengamat dan aktivis meragukan hasil survey tersebut.[89]
Pada bulan Maret 2012, Gerindra menunjuk Prabowo Subianto sebagai calon presiden tahun 2014.[90] Slogan partai tersebut kemudian diubah menjadi "Gerindra Menang Prabowo Presiden".[91] Prabowo Subianto mengatakan dia akan menjalankan pemerintahan yang ramah investasi jika dia menang dan Indonesia membutuhkan lebih banyak eksplorasi energi. Lebih jauh lagi, ia mengatakan bahwa ia telah melakukan kontak erat dengan serikat pekerja dan yakin bahwa meningkatnya ketidakpuasan pekerja dapat diatasi dengan anggaran nasional yang bijaksana.[92] Ia berjanji akan menggunakan efisiensi gaya militer untuk mendorong proyek-proyek infrastruktur yang tertunda secara kronis, serta menciptakan lapangan kerja di wilayah terpencil di nusantara dengan meningkatkan produktivitas pertanian.[93] Pilar lain dari platform Prabowo adalah bahwa ia sangat sekuler, dan partainya berencana melindungi hak-hak kelompok agama minoritas di negara mayoritas Muslim tersebut.[93]
Berdasarkan berbagai hitung cepat setelah Pemilu legislatif 9 April, Gerinda berada di posisi ketiga, menempatkan Prabowo Subianto sebagai salah satu dari dua calon presiden terkemuka pada pemilu yang akan diadakan pada tanggal 9 Juli, selain Gubernur Jakarta, Joko Widodo.[94] Pada hari Selasa, 20 Mei 2014, Golkar, bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB), secara resmi mendukung Prabowo untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun 2014; koalisi mengumpulkan 48,9% suara dan 52,1 kursi di parlemen.[95] Sehari sebelumnya, Prabowo telah memilih mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa sebagai pasangan wakil presidennya.[96]
Pada tanggal 22 Juli 2014, hari ketika KPU mengumumkan penghitungan resminya, Prabowo Subianto mengundurkan diri dari pencalonan setelah bersikeras untuk menang sejak penghitungan cepat pertama dirilis, meskipun mayoritas menunjukkan bahwa Jokowi unggul. Ia mengaitkan penarikan diri ini dengan “kegagalan Indonesia dalam menjalankan tugasnya terhadap demokrasi” karena “kecurangan besar-besaran yang terstruktur dan sistematis”[97] dan menyatakan bahwa ia dan Hatta "menggunakan hak konstitusional kami untuk menolak pemilihan presiden dan menyatakannya inkonstitusional".[98] Pidatonya yang disiarkan secara langsung menyiratkan bahwa ia akan menggugat hasil tersebut ke Mahkamah Konstitusi.[97] Laporan selanjutnya menunjukkan adanya kebingungan mengenai apakah Prabowo Subianto mengundurkan diri dari pemilu atau sekadar menolak penghitungan suara.[99]
Menurut Douglas Ramage dari Bower's Asia Group yang berbasis di Jakarta, ini adalah pertama kalinya sejak Era Reformasi yang dimulai pada tahun 1998, legitimasi suatu pemilu dipertanyakan; dia menyatakan bahwa Indomesia telah memasuki "wilayah yang belum dipetakan".[98] Legalitas gugatan terhadap Prabowo Subiantoro patut dipertanyakan, karena jika ia mengundurkan diri, ia tidak lagi dianggap sebagai calon presiden.[98] Jika dia bisa membuat gugatan tersebut, menurut The Jakarta Post, jarak antara keduanya sudah cukup untuk membuat gugatan tersebut menjadi sulit diproses.[100] Berdasarkan undang-undang pemilu presiden, Prabowo bisa menghadapi hukuman enam tahun penjara dan denda 100 miliar rupiah ($10 juta) jika mengundurkan diri.[97][98] Malamnya, Joko Widodo resmi diumumkan sebagai presiden dan mulai mendapat ucapan selamat dari para pemimpin dunia.[101]
Setelah pengumuman tersebut, nilai Rupiah Indonesia turun sebesar 0,3%, dan JSX Composite turun sebesar 0,9%.[99] Para pengamat membantah tuduhan kecurangan yang dilontarkan oleh Prabowo, dan berpendapat bahwa pemilu tersebut “secara umum adil dan bebas”; Maswadi Rauf dari Universitas Indonesia menyatakan bahwa "tidak ada tanda-tanda kecurangan yang signifikan", dan mundurnya Prabowo hanya mencerminkan "sikap nyata para elit, yang belum siap menerima kekalahan".[102] Pada tanggal 21 Agustus 2014, Mahkamah Konstitusi Indonesia menolak klaim kecurangan yang diajukam olehnya, dan membenarkan kekalahannya dalam pemilu.[103]
2019
Pada 12 April 2018, Prabowo Subianto mengumumkan bahwa ia akan ikut serta dalam Pemilihan Presiden 2019 jika ia dapat memperoleh dukungan yang cukup dari partai politik lain.[104] Media di Indonesia sempat berspekulasi apakah Prabowo Subianto akan menjadi calon presiden atau "king-maker" yang memberikan dukungannya kepada calon lain.[105] Kakak laki-laki Prabowo, Hashim, pada Maret 2018 mengatakan faktor kesehatan dan logistik harus dipertimbangkan sebelum partai mengumumkan calon presiden.[106]
Pada bulan April 2018, John McBeth melaporkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan telah mengadakan serangkaian pertemuan dengan Prabowo Subianto, yang puncaknya adalah usulan pasangan gabungan Jokowi-Prabowo untuk pemilu 2019. Luhut dilaporkan kehilangan semangatnya setelah Prabowo diduga menyatakan ingin memimpin militer dan mendapatkan tujuh kursi di kabinet baru.[107] Fadli Zon membantah Luhut dan menyatakan bahwa Prabowo hanya membahas politik, dan mengeklaim bahwa mereka hanya berbicara tentang langkah ekonomi Eropa dengan tujuan untuk membatasi impor minyak sawit Indonesia. Pejabat Gerindra Andre Rosiade pun menepis laporan tersebut dan menyebutnya sebagai hoaks.[108]
Pada tanggal 10 Agustus 2018, Prabowo Subianto mendaftar di kantor KPU untuk pemilihan presiden tahun 2019 dengan Sandiaga Uno sebagai pasangannya dan dengan dukungan dari Gerindra, PKS, PAN, Partai Demokrat dan Partai Berkarya.[18] Partai Demokrat pada awalnya menginginkan agar Prabowo Subianto memilih Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pasangannya.[109] Setelah pemilu, 'penghitungan cepat' yang dilakukan di TPS oleh lembaga-lembaga independen yang diberi wewenang oleh pemerintah menunjukkan bahwa Jokowi menang dengan selisih sekitar 10%, namun Prabowo Subianto mengeklaim kemenangan, dan bersikeras bahwa penghitungan sebenarnya yang dilakukan pihaknya menunjukkan bahwa ia memperoleh 62% suara. pemungutan suara.[110] Klaimnya yang tidak berdasar mengenai kecurangan yang meluas mendorong para pendukungnya melakukan protes di Jakarta, yang mengakibatkan kerusuhan yang menyebabkan delapan orang tewas dan 737 orang luka-luka.[111][112] Mahkamah Konstitusi pada Juni 2019 dengan suara bulat menolak permohonan banding Prabowo terhadap hasil pemilu.[113]
Pada tanggal 14 Juli 2019, Prabowo akhirnya mengakui kekalahannya kepada Jokowi dalam perjalanan kereta api di MRT Jakarta, mengucapkan selamat kepada Jokowi dan meminta maaf karena mengkritiknya selama masa kampanye. Namun, hal ini menambah kritik dari para pendukungnya yang kesal yang menyatakan bahwa Prabowo harus tetap menjadi bagian dari oposisi.[114][115] Partainya sendiri, Gerindra, akhirnya bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju milik Jokowi pada tanggal 21 Oktober 2019 dan Prabowo sendiri ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan pada tanggal 23 Oktober 2019, sehingga bergabung dengan kabinet Jokowi.[25][116]
2024
Pada tanggal 7 Januari 2023, Prabowo Subianto kembali meluncurkan kampanye presiden ketiganya untuk Pemilihan Presiden 2024.[117] Ia mencalonkan diri sebagai presiden, bersama dengan Gibran Rakabuming Raka (putra tertua Joko Widodo, Presiden Indonesia dan rival Prabowo sebelumnya), sebagai calon wakil presidennya. Baik dia maupun Gibran mendaftar di kantor KPU pada 25 Oktober 2023 dengan dukungan Gerindra, Golkar, PAN, PBB, Partai Demokrat, Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Garuda.[118]
Pada bulan November 2023, Prabowo Subianto menyerukan “penyeimbangan kembali” dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia memandang ke arah Barat; sekarang mereka harus belajar dari Timur seperti Tiongkok, India, Jepang dan Korea Selatan.[119] Prabowo menyambut baik gagasan Indonesia bergabung dengan BRICS jika hal tersebut menguntungkan perekonomian Indonesia, dengan alasan sifat BRICS sebagai blok ekonomi, bukan blok geopolitik.[120]
Pada 14 Februari 2024, dalam laporan tidak resmi, Prabowo berhasil memimpin tiga jalur suara dengan memperoleh 58% suara.[121] Hal ini berujung pada pernyataan The New York Times yang menulis bahwa demokrasi di Indonesia terancam ditinggalkan.[121] Prabowo kemudian memenangkan penghitungan cepat yang dilakukan oleh semua survei dan menyerukan persatuan sambil berjanji menjadi presiden bagi seluruh rakyat Indonesia dan akan membentuk pemerintahan yang akan dipimpin oleh “putra dan putri terbaik Indonesia”.[122] Meski begitu, ia juga berpesan kepada para pendukungnya untuk tenang namun hati-hati menunggu hasil resmi dari KPU.[122]
Menteri Pertahanan
Penunjukan
Pada tanggal 23 Oktober 2019, Prabowo Subianto dilantik sebagai Menteri Pertahanan oleh Presiden Joko Widodo.[123] Ia dibantu oleh Wahyu Sakti Trenggono sebagai Wakil Menteri Pertahanan. Menurut Jokowi, Prabowo mendapat jabatan itu karena "Memang dia punya banyak pengalaman di sana".[124]
Militer
Tak lama setelah pelantikannya, Prabowo Subianto mulai menganjurkan doktrin "perang rakyat total" untuk pertahanan negara Indonesia.[125] Menyadari hal tersebut, ia membentuk Komponen Cadangan pada tanggal 7 Oktober 2021 dan menunjuk presenter TV, Deddy Corbuzier sebagai duta komponen cadangan untuk menggenjot rekrutmen.[126]
Mengingat sebagian alutsista TNI sudah tua, maka upaya untuk terus memodernisasi kemampuan militer dilakukan oleh Prabowo. Ia meyakini perencanaan jangka panjang dengan asumsi anggaran pertahanan dikunci sebesar 0,8% PDB Indonesia akan memungkinkan Indonesia membeli senjata tercanggih dan juga membangun industri pertahanan dalam negeri.[127] Rencana yang mencuat ke publik tak lama setelah tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala (402) menjadi perdebatan hangat karena angka yang diajukan mencapai Rp.1,700 triliun atau Rp.68 triliun per tahun.[128]
Kepastian anggaran pertahanan ini dimanfaatkan Prabowo untuk membeli alat utama persenjataan canggih yang belum pernah dimiliki TNI. Ia berencana untuk memperluas kemampuan produksi amunisi dalam negeri Indonesia secara besar-besaran, karena kapasitas produksi Indonesia hanya 450 juta butir amunisi per tahun, meskipun terdapat permintaan satu miliar butir amunisi setiap tahunnya.[129] Untuk Angkatan Udara Indonesia, Prabowo ingin memperkuat militer Indonesia dengan mengakuisisi pesawat tempur baru seperti General Dynamics F-16 Fighting Falcon dan Dassault Rafale dari AS dan Prancis[130] sekaligus membeli pesawat angkut baru seperti Airbus A400M Atlas dan yang lebih baru Lockheed Martin C-130J Super Hercules. Untuk Angkatan Laut Indonesia, Prabowo menandatangani kontrak untuk kombatan permukaan yang lebih baru seperti Arrowhead 140 dan FREMM[131][132] sambil menjajaki kemungkinan produksi lokal pada kapal selam kelas Scorpène di bawah PAL Indonesia.[133] Ia juga memesan 500 Pindad Maung kendaraan utilitas ringan pada tahun 2020.[134]
Ia juga memimpin upaya renegosiasi mengenai pembayaran program pesawat tempur KAI KF-21 Boramae setelah pendahulunya, Ryamizard Ryacudu menghentikan pembayaran saham Indonesia dalam program tersebut.[135] Ia kemudian menghadiri peluncuran prototipe pesawat tersebut bersama dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mewakili Indonesia.[136]
Pada tanggal 20 April 2022, bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Prabowo memperkuat industri pertahanan Indonesia dengan melakukan konsolidasi PT Len, Pindad, PAL Indonesia, Dirgantara Indonesia dan PT Dahana menjadi satu holding, Defend ID.[137]
Program lumbung pangan
Pada tahun 2020, Prabowo ditunjuk oleh Jokowi untuk menjadi ujung tombak program lumbung pangan nasional (food estate). Alasan Jokowi menunjuk Prabowo adalah karena sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo juga berperan penting dalam menjalankan proyek-proyek strategis seperti lumbung pangan. [138] Meskipun Prabowo terpilih sebagai pemimpin proyek, ia menekankan bahwa Kementerian Pertahanan hanya akan memainkan peran pendukung dalam proyek lumbung pangan, sementara Kementerian Pertanian akan memainkan peran utama, yang menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci keberhasilan proyek ini. Hal ini mencerminkan sinergi antara sektor pertanian dan pertahanan dalam upaya mencapai keberlanjutan dan ketahanan pangan nasional.[138]
Kebijakan luar negeri
Di 100 hari pertamanya menjabat Menhan, Prabowo mengunjungi 8 negara untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Malaysia, Thailand, Turki, Tiongkok , Jepang, Filipina dan Prancis untuk memperkuat hubungan militer.[139][140]
Prabowo juga berupaya membantu BUMN pertahanan untuk mengekspor produknya ke luar negeri. Ia berhasil membantu Dirgantara Indonesia mengekspor pesawat CN-235 ke Senegal dan mengekspor pesawat NC-212i ke Thailand,[141] serta membantu PAL Indonesia mengekspor kapal perang jenis dok platform pendaratan ke Angkatan Laut Filipina.[142]
Laut Cina Selatan
Menyusul insiden pada akhir tahun 2019 di mana kapal-kapal Tiongkok melanggar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di lepas pantai Kepulauan Natuna, Prabowo Subianto menyerukan tanggapan yang hati-hati, dengan menyebut Tiongkok sebagai "negara sahabat".[143] Dia juga memerintahkan pengerahan kapal angkatan laut tambahan di wilayah tersebut sebagai tanggapan atas insiden tersebut.[144] Terlepas dari kontroversi kelambanannya mengenai permasalahan Pulau Natuna, jajak pendapat Indo Barometer pada awal Januari menunjukkan bahwa Prabowo Subianto adalah menteri paling populer di kabinet Jokowi.[145]
Amerika Serikat
Pada bulan Oktober 2020, Prabowo Subianto mengunjungi Amerika Serikat meskipun sebelumnya pernah dilarang memasuki negara tersebut, dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan setelah diundang oleh rekannya dari AS, Mark Esper dan visa dikeluarkan untuknya. Beberapa organisasi hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, sebelumnya telah meminta pemerintahan Trump untuk membatalkan kunjungan tersebut.[146] Dari tawaran kunjungan luar negerinya yang sering dilakukan seperti ke Amerika Serikat, Prabowo berhasil meyakinkan Kongres Amerika Serikat untuk menyetujui penjualan pesawat canggih pesawat tempur supersonik F-15EX Eagle II ke Indonesia.[147]
Perang Rusia-Ukraina
Pada tanggal 3 Juni 2023, Prabowo Subianto mengusulkan rencana perdamaian multi-poin untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina di IISS Dialog Shangri-La di Singapura.[148][149] Usulannya antara lain sebagai berikut.[148]
- Penghentian permusuhan segera melalui gencatan senjata.
- Pembentukan zona demiliterisasi dengan mundur 15 kilometer dari posisi terdepan.
- Referendum PBB mengenai wilayah yang disengketakan.
Usulan Prabowo ditolak mentah-mentah oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, dengan menyatakan bahwa usulan tersebut adalah "rencana Rusia, bukan rencana Indonesia".[150] Usulan ini juga dikritik oleh kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell, dengan mengatakan bahwa harus ada "perdamaian yang adil" bukan "perdamaian penyerahan".[150] Hal ini juga dikritik oleh Partai PDI-P, di mana Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Indonesia tidak membutuhkan pemimpin yang memberikan nasehat yang menyimpang dari prinsip diplomasi yang "bebas dan aktif".[151] Namun, rencana tersebut diterima dengan baik oleh Tiongkok karena diplomat Tiongkok Cui Tiankai mengapresiasi upaya Prabowo dalam menemukan solusi perdamaian sekaligus mengkritik Barat karena salah mengelola situasi keamanan mereka sendiri.[152] Prabowo kemudian dipanggil oleh Jokowi untuk mengklarifikasi rencana perdamaian tersebut karena Indonesia secara resmi mengutuk Rusia atas invasi tersebut.[152][153] Jokowi kemudian mengklarifikasi bahwa rencana perdamaian yang diusung Prabowo “baik-baik saja” karena hanya sekedar usulan dalam dialog terbuka dan tidak mencerminkan sikap Indonesia terhadap kapasitas resmi.[154]
Konflik Gaza-Israel
Pada saat Konflik Israel–Hamas pada tahun 2023, Prabowo Subianto mengungkapkan kekecewaannya terhadap Negara-negara Barat yang terkesan diam ketika melihat warga sipil dan anak-anak menjadi korban perang. Ia juga mengecam negara-negara barat karena adanya standar ganda mengenai hak asasi manusia. Ia telah menyumbangkan Rp. 5 miliar kekayaan pribadinya untuk rakyat Palestina[155] dan bergabung dengan Presiden Jokowi, Menteri Luar Negeri Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar untuk Indonesia dari Palestina Zuhair Al-Shun untuk mengirimkan 51,5 ton bantuan yang disalurkan oleh TNI AU.[156] Ia juga telah berkomunikasi dengan Menteri Pertahanan Mesir Mohamed Ahmed Zaki untuk mengizinkan lewatnya kapal rumah sakit TNI Angkatan Laut KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat akan berlabuh di dekat El Arish, Sinai untuk menyalurkan bantuan lebih lanjut untuk Palestina.[157]
Pendidikan
Salah satu tindakan awal Prabowo sebagai Menteri Pertahanan adalah memperluas bidang studi di Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan). Dalam arahan Prabowo, Unhan membuka program studi S1 Kedokteran Militer dan S1 Sains dan Matematika serta Ilmu Militer.[158] Ia juga membebaskan biaya kuliah bagi taruna berprestasi dan menjamin kesejahteraan mahasiswa dengan menyediakan komputer laptop dari kampus.[159] Pada tanggal 25 Maret 2022, Jokowi dan Prabowo melakukan perluasan kampus dengan membuka cabang di luar Sentul City, Jawa Barat, yaitu Ben Mboi Politeknik, di Belu, Nusa Tenggara Timur.
Prabowo juga secara pribadi menerima 22 mahasiswa Palestina untuk didaftarkan di Unhan pada 8 November 2023 dengan masa studi 5 tahun di bidang kedokteran, farmasi, dan teknik.[160] Dia memberi mereka beasiswa penuh dan berjanji untuk mendaftarkan lebih banyak mahasiswa Palestina ke universitas tersebut.[160] Menurut Prabowo, pendaftaran mereka merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk membantu Palestina dalam upayanya menjadi negara berdaulat yang diakui.[160]
Karier bisnis
Prabowo memiliki dan pernah memimpin 27 perusahaan di Indonesia dan di luar negeri.[161] Ia adalah Presiden dan CEO PT Tidar Kerinci Agung yang bergerak dalam bidang produksi minyak kelapa sawit, lalu PT Nusantara Energy yang bergerak dalam bidang migas, pertambangan, pertanian, kehutanan dan pulp, juga PT Jaladri Nusantara yang bergerak di bidang perikanan.
Setelah meninggalkan karier militernya, Prabowo memilih untuk mengikuti karier adiknya, Hashim Djojohadikusumo, dan menjadi pengusaha. Karier Prabowo sebagai pengusaha dimulai dengan membeli Kiani Kertas, perusahaan pengelola pabrik kertas yang berlokasi di Mangkajang, Kalimantan Timur. Sebelumnya, Kiani Kertas dimiliki oleh Bob Hasan, pengusaha yang dekat dengan Presiden Soeharto.[162] Prabowo membeli Kiani Kertas menggunakan pinjaman senilai Rp 1,8 triliun dari Bank Mandiri.[163]
Selain mengelola Kiani Kertas, yang namanya diganti oleh Prabowo menjadi Kertas Nusantara, kelompok perusahaan Nusantara Group yang dimiliki oleh Prabowo juga menguasai 27 perusahaan di dalam dan luar negeri. Usaha-usaha yang dimiliki oleh Prabowo bergerak di bidang perkebunan, tambang, kelapa sawit, dan batu bara.[162]
Pada Pilpres 2009, Prabowo ialah cawapres terkaya, dengan total asset sebesar Rp 1,579 triliun dan US$ 7,57 juta,[164] termasuk 84 ekor kuda istimewa yang sebagian harganya mencapai 3 miliar per ekor serta sejumlah mobil mewah seperti BMW 750Li dan Mercedes Benz E300.[165] Kekayaannya ini besarnya berlipat 160 kali dari kekayaan yang dia laporkan pada tahun 2003. Kala itu ia hanya melaporkan kekayaan sebesar 10,153 miliar.[166]
Namun, pada tahun 2011, dilaporkan bahwa PT Kertas Nusantara memiliki 161 kreditor, yang terdiri terdiri dari 136 kreditor konkuren, 18 kreditor istimewa, dan 7 kreditor separatis.[167] Berdasarkan verifikasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha, total utang Kertas Nusantara pada saat itu mencapai Rp 14,31 triliun.[167] Bahkan pada tanggal 9 Juni 2011, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memerintahkan kepada PT Kertas Nusantara agar membayar utang sebesar Rp 142 miliar kepada PT Multi Alphabet sebagai salah satu kreditor dalam waktu 45 hari, dan bila tidak Kertas Nusantara terancam dinyatakan bangkrut.[167] Namun, pada tanggal 21 Juli 2011, PT Kertas Nusantara selamat dari ancaman kebangkrutan setelah 89% kreditor setuju untuk memberikan perpanjangan masa pembayaran utang.[168]
Pada tanggal 20 Januari 2014, Tempo melansir pernyataan dari Ketua SP Kahutindo PT Kertas Nusantara, Indra Alam, bahwa PT Kertas Nusantara kembali diterpa masalah karena sekitar 600 karyawan PT Kertas Nusantara di Berau, Kalimantan Timur, berunjuk rasa menuntut gaji yang belum dibayarkan selama lima bulan[169] Tempo juga memberitakan bahwa buruh mengancam tidak akan memilih Prabowo dan menggelar aksi di Bundaran HI.[170] Namun berita ini kemudian dibantah sendiri oleh Indra Alam sebagai pemberitaan palsu. Ia merasa tidak pernah menyatakan bahwa ia mengajak buruh untuk berdemonstrasi di Bundaran HI dan memboikot Prabowo dalam pemilu. Terkait ancaman ini, manajemen PT Kertas Nusantara juga mengkonfirmasi bahwa masalah utang gaji telah diselesaikan sejak Maret 2014.[171] Direktur PT Kertas Nusantara Winston Pola pernah menyatakan meminta maaf dan menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan oleh kesulitan keuangan karena pabrik yang tidak beroperasi dengan kapasitas penuh pada pertengahan tahun 2013.[172]
Kontroversi
Prabowo telah menjadi salah satu sosok kontroversial dalam sejarah Indonesia sejak era Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Indonesia kedua, Soeharto. Sekitar tahun 1980-an, ia dikabarkan berusaha menculik LB Moerdani, yang dianggap berusaha melakukan kudeta terhadap Soeharto, namun usaha ini berhasil digagalkan oleh Luhut Pandjaitan. Cerita ini ditolak oleh Prabowo sendiri, yang menyebut bahwa cerita ini tidak masuk akal.[173][174] Pada tahun 1990-an, ia bersama saudaranya berusaha membungkam kritik yang menghujani pemerintah pada saat itu.[175] Ia juga memperingati sejumlah tokoh oposisi seperti Abdurrahman Wahid dan Nurcholish Madjid agar berhati-hati dalam mengkritik pemerintah.[176] Selain itu, selama rentang tahun 1995, Prabowo dituduh telah menggerakkan pasukan ilegal ke Timor Timur yang kemudian meneror para penduduk.[177][178] Sebelumnya, ia juga dituduh berperan dalam Pembantaian Kraras pada 1983.[32]
Menyusul tahun 1998, di mana konflik antara pemerintah Orde Baru dan gerakan oposisi semakin memanas, Prabowo memerintahkan agar Tim Mawar menjalankan operasi penculikan para aktivis pro-Reformasi.[179] Tercatat bahwa ada 14 orang aktivis yang menghilang selama periode ini,[180] beberapa di antaranya termasuk Widji Thukul, Herman Hendrawan, dan Petrus Bima yang diduga telah dibunuh.[181] Namun, Prabowo sendiri membantah hal ini, mengatakan bahwa ia hanya menculik 9 orang aktivis, dan telah mengembalikan para aktivis itu dalam keadaan hidup.[182] Selain sebagai dalang penculikan para aktivis, Prabowo juga diduga kuat telah mendalangi kerusuhan Mei 1998.[183][184] Namun, ia membantah hal ini, mengatakan bahwa ia hanya mengikuti perintah dan memastikan bahwa ia tidak pernah mendapat perintah untuk menyiksa orang.[185]
Pasca Kejatuhan Soeharto, BJ Habibie dilantik sebagai Presiden Indonesia ke-3. Namun, hanya sehari setelahnya, Wiranto yang merupakan Panglima ABRI melaporkan kepada Habibie bahwa terdapat konsentrasi militer yang cukup besar di kediaman presiden serta pergerakan pasukan Kostrad di Jakarta. Presiden Habibie lantas memberhentikan Prabowo sebagai Pangkostrad dan Prabowo kemudian terbang ke Yordania.[186][187] Kontroversi mengenai dirinya tetap berlanjut sepanjang karier politiknya, terutama selama pencalonannya dalam pilpres 2014, pilpres 2019, kariernya sebagai Menteri Pertahanan, dan pilpres 2024.[188][189][190]
Aktivisme
Prabowo terpilih menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia HKTI periode 2004-2009.[191] Selain itu, Prabowo juga mendirikan beberapa organisasi masyarakat seperti Asosiasi Petani Indonesia, Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia dan Ikatan Pencak Silat Indonesia.[161]
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia
Pada tanggal 6 Agustus 2008, Munas APPSI secara aklamasi memilih Prabowo sebagai ketua umum APPSI untuk periode 2008-2013. Prabowo terpilih setelah mendapat dukungan dari 29 Dewan Pimpinan Wilayah tingkat provinsi dan 199 Dewan Pimpinan Daerah tingkat kabupaten.[192]
Selaku Ketua Umum APPSI, Prabowo kerap menyuarakan agar pemerintah membatasi hipermarket dengan mengatur jaraknya agar tidak merugikan pedagang kecil. "Selama ini pedagang pasar tradisional selalu dianaktirikan sehingga ketika pasar modern didirikan para pemilik modal pedagang pasar harus rela dibubarkan karena ada pembongkaran", cetus Prabowo.[193]
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia
Pada tanggal 5 Desember 2004, Prabowo terpilih sebagai ketua umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) mengalahkan Setiawan Djodi dan Ja'far Hafsah.[194][195] Pada saat Musyawarah Nasional (Munas) HKTI ke-7, Prabowo Subianto digantikan oleh DR. Oesman Sapta Odang dan pergantian ini telah mendapat Pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan Nomor: AHU-14 . AH.01.06. Tahun 2011 tertanggal 18 Januari 2011.[196] Terhadap Keputusan Keabsahan Kepengurusan HKTI di bawah kepemimpinan Ketua Umum DR. Oesman Sapta tersebut telah dilakukan gugatan oleh Prabowo Subianto melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dan terakhir mendapatkan Putusan Mahkamah Agung Nomor: 310 K/TUN/2012 tertanggal 23 Juli 2013 yang menolak gugatan Prabowo tersebut.[196]
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
Prabowo pertama kali terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) tahun 2004. Pada Munas PB IPSI di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, tanggal 27 Februari 2012, Prabowo terpilih untuk ketiga kalinya sebagai Ketua Umum PB IPSI.[197] Prabowo kembali terpilih sebagai Ketua Umum PB IPSI untuk keempat kalinya pada 18 Desember 2021 di hotel Aston, Sentul.[198]
Pada SEA Games 2011 di Jakarta, cabang olahraga pencak silat berhasil mendapatkan juara umum dengan menyabet 9 dari 18 nomor yang dipertandingkan.[199] Prestasi IPSI sangat moncer di Pesta Olahraga Asia 2018, di mana pencak silat berhasil menyumbang 14 dari 31 emas yang diperoleh kontingen Indonesia.
Kontroversi pembebasan Wilfrida Soik
Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (Padma) Indonesia wilayah Nusa Tenggara Timur menilai, Prabowo berperan besar dalam pembebasan Wilfrida Soik dari hukuman mati di Pengadilan Kota Bahru, Kelantan, Malaysia.[200] Prabowo menunjuk pengacara Malaysia Tan Sri Mohammad Syafei untuk membela Wilfrida Soik. Wilfrida adalah buruh asal Nusa Tenggara Timur yang diberangkatkan secara ilegal. Wilfrida didakwa hukuman mati karena membunuh majikannya, Yeap Seok Pen pada tanggal 7 Desember 2010.[201]
Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah meminta Prabowo Subianto tidak mengklaim bebasnya Wilfrida Soik karena hasil kerjanya sendiri. Menurut dia, bebasnya buruh migran Indonesia di Malaysia itu dari ancaman hukuman mati merupakan hasil kerja banyak pihak. Migrant Care dan pemerintah melalui KBRI Malaysia telah mengawal kasus Wilfrida Soik sejak empat tahun. Menurutnya, Migrant Care tak pernah absen untuk menemani Wilfrida dalam sidang sejak 2010. Mereka pun mendorong agar KBRI menyiapkan pengacara dan penerjemah untuk TKI asal Atambua itu. Mereka berupaya meyakinkan bahwa Wilfrida masih tergolong anak-anak saat peristiwa pembunuhan terjadi dan merupakan korban perdagangan manusia. Sedangkan Prabowo, menurut Anis, baru ikut membantu belakangan dengan mengirim advokat Muhammad Shafee Abdullah untuk mendampingi sidang Wilfrida, sehingga menambah jumlah pengacara yang sudah disediakan KBRI.[202]
Penghargaan
Tanda Kehormatan
Prabowo mendapatkan sejumlah tanda kehormatan atas prestasi dan jasanya baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya:
Brevet Kehormatan | |
---|---|
Brevet Hidro-Oseanografi/Surveyor "A" (2021)[213] | |
Brevet Trimedia Intai Amfibi Korps Marinir (2023)[214] | |
Brevet Anti-Teror Aspek Laut (2023)[214] | |
Wing Penerbang TNI AU Kelas I (2023)[215] | |
Brevet Komando Kopasgat (2023)[216] | |
Brevet Pengendali Tempur (Dalpur) Kopasgat (2023)[216] | |
Brevet Anti-Teror Aspek Udara (2023)[216] |
Kehidupan pribadi
Keluarga
Pada bulan Mei 1983, Prabowo menikah dengan Siti Hediati Hariyadi, putri Presiden Soeharto dan Tien Soeharto. Pasangan ini dikaruniai seorang anak, Ragowo Hediprasetyo (Didit). Keduanya berpisah pada tahun 1998, tak lama setelah Orde Baru tumbang. Didiet tumbuh dan besar di Boston, Amerika Serikat, dan berprofesi sebagai seorang desainer yang berbasis di Paris, Prancis.[217][218] Semenjak pensiun dari dunia militer, Prabowo memilih tinggal di sebuah bukit yang terletak di Tepi Barat Rangkaian Pegunungan Jonggol, tepatnya berada di Kawasan Sentul, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Bogor. Kompleks Kediaman Prabowo atau sering disebut Padepokan Garuda Yaksa, sebuah kompleks kediaman pribadi sangat asri dan luas. Di kediaman tersebut terdapat lahan pertanian, peternakan, bahkan lapangan pacu kuda di dalam kompleks rumah. Prabowo dikatakan kerap membagikan hasil pertanian dan peternakan di kompleks kediamannya kepada masyarakat sekitar secara gratis.[219]
Citra pribadi
Saat kampanye pemilihan umum, Prabowo memiliki tampilan unik yang mudah dikenali dengan baju warna khaki dengan banyak kantong. Ia sendiri menyatakan menyukai setelan ini karena alasan kepraktisan. Prabowo mulai sering mengenakannya saat berpasangan dengan Megawati di pemilihan umum presiden 2009.[220]
Selain pakaian khaki, ia juga sangat dikenal akibat kampanyenya di Gelora Bung Karno yang menggunakan kuda. Penampilannya ini membuat ia banyak dibahas di media sosial.[221]
Gelar kehormatan
Pada tanggal 17 Juni 2009, Prabowo dinyatakan sebagai anggota marga Lumban Tobing. Selain itu, adiknya Hashim Djojohadikusumo juga diterima sebagai anggota marga tersebut.[222] Penganugerahan marga tersebut difasilitasi oleh Persatuan Punguan Siraja Lumban Tobing (PPSLB) dan berlangsung di Danau Toba Convention Center, Medan.[223]
Pada 28 Desember 2011, Prabowo menerima gelar adat Tongkonan dari masyarakat adat desa Siguntu, Rantepao, Toraja Utara.[224] Pemberian gelar adat yang dibarengi dengan upacara duka Rambu Solo' disaksikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu'mang, Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayor Jenderal Muhammad Nizam, Bupati Tanah Toraja Theofilus Allorerung, Bupati Toraja Utara Frederik Batti' Sorring, beserta ribuan warga setempat.
Karya tulis
Kegemaran Prabowo menulis sudah terlihat sejak SMA, saat ia menjadi editor majalah SMA American School in London. Berikut ini adalah sejumlah buku yang ditulis oleh Prabowo:
- Subianto, Prabowo (1998). Komando: Mengabdi Kepada Negara dan Bangsa. Perpustakaan Nasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-07.
- Subianto, Prabowo (2004). Kembalikan Indonesia: Haluan Baru Keluar dari Kemelut Bangsa. Pustaka Sinar Harapan. ISBN 9789794168165.
- Subianto, Prabowo (2009). Membangun Kembali Indonesia Raya: Haluan Baru Menuju Kemakmuran. Institut Garuda Nusantara. ISBN 9789791953306. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-24.
- Subianto, Prabowo (2013). Wahadyo, Agus, ed. Surat untuk sahabat. Mediakita. ISBN 9789797944322.
- Subianto, Prabowo (2017). Paradoks Indonesia. Jakarta: Koperasi Garudayaksa Nusantara. ISBN 978-602-61076-0-2.[225]
- Subianto, Prabowo (2021). Kepemimpinan Militer. PT Media Pandu Bangsa. ISBN 9786025154133.
- Subianto, Prabowo (2022). Kepemimpinan Militer. 1. PT Media Pandu Bangsa. ISBN 9786025154188.
- Subianto, Prabowo (2022). Kepemimpinan Militer. 2. PT Media Pandu Bangsa. ISBN 9786025154195.
- Subianto, Prabowo (2021). Paradoks Indonesia dan Solusinya. Jakarta: PT Media Pandu Bangsa. ISBN 978-602-51541-5-7.
Lihat pula
Referensi
Catatan
- ^ Prabowo menerima gelar Jenderal Kehormatan dari Presiden Joko Widodo pada 28 Februari 2024 atas "kontribusi besarnya bagi negara".[1][2]
- ^ Keppres Nomor 62/ABRI/1998 tanggal 20 November 1998 menyatakan bahwa mulai akhir November, Prabowo Subianto diberhentikan dengan hormat dari militer.
Sitasi
- ^ "Penjelasan Jokowi Kenapa Prabowo Subianto Naik Pangkat: Supaya Kita Tahu Jasa-jasanya di Pertahanan". Kompas TV. Diakses tanggal 2024-03-01.
- ^ Pradipta. "Alasan Presiden Berikan Gelar Jenderal Kehormatan untuk Prabowo". Radio Republik Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-01.
- ^ "Prabowo Subianto". LHKPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-23. Diakses tanggal 2020-12-25.
- ^ "Prabowo Resmi Terima Anugerah Jenderal TNI Kehormatan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-28. Diakses tanggal 2024-02-29.
- ^ a b "Pemilu 2024: KPU umumkan Prabowo-Gibran raih suara terbanyak, bagaimana nasib dugaan kecurangan?". BBC News Indonesia. 2024-03-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 March 2024. Diakses tanggal 2024-03-20.
- ^ "Prabowo, dari Lawan Politik hingga Jadi Menhan Jokowi". Detik.com. 30 Agustus 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-09-05. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ Ratcliffe, Rebecca; Hariandja, Richaldo (2024-02-14). "Indonesia election: minister dogged by rights abuse claims 'takes early lead'". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2024. Diakses tanggal 2024-02-14.
- ^ "Prabowo Looks to Win Indonesia Presidency: What to Know". TIME (dalam bahasa Inggris). 2024-02-14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2024. Diakses tanggal 2024-02-14.
- ^ Paddock, Richard C. (2020-10-14). "Indonesian Defense Chief, Accused of Rights Abuses, Will Visit Pentagon". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 October 2020. Diakses tanggal 2024-02-14.
- ^ Mangkuto, Wangi Sinintia (26 Oktober 2019). "Prabowo, dari Lawan Politik hingga Jadi Menhan Jokowi". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-27. Diakses tanggal 2021-07-26.
- ^ "Siapa Prabowo Subianto Djojohadikusumo, Karier Militer dan Sepak Terjang Politik hingga Menjadi Menhan". VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-11-10. Diakses tanggal 2023-11-10.
- ^ Anwar, Muhammad Choirul (13 July 2020). "Sosok Prabowo di Mata Wamenhan: Super Nasionalis!". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 January 2023. Diakses tanggal 2023-03-23.
- ^ Topsfield, Jewel (8 May 2018). "Prabowo Subianto opens up on Jakarta elections and the 2019 presidency". The Sydney Morning Herald. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2018. Diakses tanggal 14 April 2018.
- ^ "Jordan to enhance ties with RI", The Jakarta Post, 26 May 2015, diarsipkan dari versi asli tanggal 26 March 2019, diakses tanggal 26 March 2019
- ^ "PDI-P hails Prabowo as Megawati's running mate". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 January 2012.
- ^ a b "Prabowo Runs for President". 22 November 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 November 2011. Diakses tanggal 23 November 2011.
- ^ "Jakarta governor Widodo wins Indonesian presidential election". Indonesia News.Net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 October 2014. Diakses tanggal 23 July 2014.
- ^ a b "Dihadiri AHY, Prabowo-Sandiaga Uno resmi mendaftar di KPU". BBC News Indonesia. 10 August 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 August 2018. Diakses tanggal 26 August 2018.
- ^ Ghaliya, Ghina (21 May 2019). "KPU names Jokowi winner of election". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 May 2019. Diakses tanggal 23 May 2019.
- ^ "Prabowo jadi menteri pertahanan, pengamat militer: Pandangannya 'berbahaya'". BBC News Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 December 2023. Diakses tanggal 2023-12-08.
- ^ "Sekjen Gerindra: Insyaallah Prabowo Maju Pilpres 2024". detiknews. 2021-10-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 October 2021. Diakses tanggal 2021-10-10.
- ^ Teresia, Ananda; Lamb, Kate; Suroyo, Gayatri (12 August 2022). Kapoor, Kanupriya, ed. "Indonesia defence minister Prabowo accepts party's nomination to run for president". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 October 2022. Diakses tanggal 13 August 2022.
- ^ "Indonesia election 2024: Prabowo Subianto hails 'victory for all Indonesians' as early counts show him in lead with 58%". South China Morning Post. 15 February 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 February 2024. Diakses tanggal 16 February 2024.
- ^ Ibu Prabowo Meninggal di Singapura. Diakses dari situs berita kompas pada 5 Mei 2014
- ^ a b Schröter, Susanne (2010). Christianity in Indonesia: Perspectives of Power (dalam bahasa Inggris). LIT Verlag Münster. hlm. 311. ISBN 9783643107985.
- ^ Purnamasari, Niken. "Keluarga Prabowo Dituduh Khianati Diponegoro, Gerindra Tuding Cebong". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-11. Diakses tanggal 2024-01-11.
- ^ Hasanudin Aco (18 Oktober 2013). "Prabowo Tidak Rayakan Ulang Tahun dengan Pesta Meriah". Tribunnews.com. tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-17. Diakses tanggal 15 Mei 2013.
- ^ Bland, Ben (28 Juni 2013). "Lunch with the FT: Prabowo Subianto". Financial Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-04. Diakses tanggal 18 April 2014.
- ^ Daftar Riwayat Hidup Prabowo. Diakses dari situs KPU pada 30 Mei 2014
- ^ Kulsum, Kendar Umi (2020-10-13). "Prabowo Subianto". kompas.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-11-10. Diakses tanggal 2023-11-10.
- ^ a b c d e f Conboy, Kenneth (2003). Kopassus : inside Indonesia's special forces. Equinox Pub. ISBN 979-95898-8-6. OCLC 51242376. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2024. Diakses tanggal 23 March 2023.
- ^ a b c "What ever happened in Kraras, Timor Leste, 'Pak' Prabowo?". The Jakarta Post. December 20, 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 April 2023. Diakses tanggal 14 February 2024.
- ^ "Prabowo and human rights". Inside Indonesia. Apr 27, 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 February 2024. Diakses tanggal 14 February 2024.
- ^ "Letter to the editor: Prabowo Clarifies". The Jakarta Post. December 27, 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 February 2024. Diakses tanggal 17 February 2024.
- ^ "Image Of Evil, Prabowo's refracted reputation for ruthlessness in East Timor". Asiaweek. March 3, 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 February 2024. Diakses tanggal 17 February 2024.
- ^ Priest, Dana (23 May 1998). "U.S.-Trained Unit Suspected of Torture". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 October 2018. Diakses tanggal 23 September 2019.
- ^ Webster, David; Taylor, John G. (2001). "East Timor: The Price of Freedom". Pacific Affairs. 74 (1): 138. doi:10.2307/2672517. ISSN 0030-851X. JSTOR 2672517.
- ^ Davis, Mark (12 July 1999). "Blood on the Cross". Four Corners, Australian Broadcasting Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2013. Diakses tanggal 6 October 2013.
- ^ "West Papua Report January 2013" (PDF). ReliefWeb. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 27 January 2013. Diakses tanggal 10 April 2019.
- ^ Friend (2003), p. 325
- ^ (Friend 2005, hlm. 330)
- ^ a b (Friend 2005, hlm. 331)
- ^ (Friend 2005, hlm. 315)
- ^ Aspinall, Edward; van Klinken, Geert Arend; Feith, Herbert (1999). The last days of President Suharto. Clayton: Monash Assia Institute. hlm. 57–58. ISBN 0-7326-1175-X. OCLC 40792361. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2024. Diakses tanggal 23 March 2023.
- ^ "Korban yang Dikembalikan". Kontras. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 March 2014. Diakses tanggal 25 February 2014.
- ^ "Testimony of Andi Arief". xs4all.nl. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 February 2007. Diakses tanggal 24 April 2007.
- ^ Thompson, Geoff (31 March 2009). "The Farmer Wants a Country". ABC Foreign Correspondent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 January 2014. Diakses tanggal 25 February 2014.
- ^ a b "Indonesia election: An 'impossible' country tests its hard-won democracy". BBC News. 2024-02-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 February 2024. Diakses tanggal 2024-02-18.
- ^ "Kronik Kasus Penculikan dan Penghilangan Paksa Aktivis 1997 – 1998" (PDF). kotras.org. Kontras. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2 January 2014. Diakses tanggal 24 September 2014.
- ^ Purdey 2006, hlm. 106
- ^ Sijabat, Ridwan Max (13 May 2004). "Six years after, May 1998 tragedy still unresolved". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 March 2012. Diakses tanggal 8 June 2011.
- ^ Purdey 2006, hlm. 107
- ^ Purdey 2006, hlm. 150–151
- ^ Purdey 2006, hlm. 148
- ^ Purdey 2006, hlm. 153
- ^ "Prabowo, Gerindra Fight Accusations of Past Rights Abuses". etan.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 June 2012. Diakses tanggal 24 August 2012.
- ^ Purdey 2006, hlm. 154
- ^ van Dijk, Cornelis Pieter (2001). A Country in Despair Indonesia Between 1997 And 2000. Boston: BRILL. hlm. 209–210. ISBN 978-90-04-43487-5. OCLC 1276859752. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2024. Diakses tanggal 23 March 2023.
- ^ Emmerson, Donald K. (2015-05-20). "Indonesia Beyond Suharto". Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: 309. doi:10.4324/9781315703510. ISBN 978-1-317-46808-0. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2024. Diakses tanggal 23 March 2023.
- ^ Schwarz, Adam (1994). A nation in waiting : Indonesia in the 1990s. Boulder: Westview Press. hlm. 367–369. ISBN 0-8133-8881-3. OCLC 30356852. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2024. Diakses tanggal 23 March 2023.
- ^ Habibie, Bacharuddin Jusuf (2006). Detik-detik yang menentukan : jalan panjang Indonesia menuju demokrasi (edisi ke-1st). Jakarta, Indonesia: THC Mandiri. ISBN 979-99386-6-X. OCLC 71779429. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2024. Diakses tanggal 23 March 2023.
- ^ Subroto, Hendro (2009). Sintong Panjaitan, perjalanan seorang prajurit para komando. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 11–14. ISBN 9789797094089.
- ^ Agus, Feri (2018). "Beda Nasib Wiranto dan Prabowo Usai Soeharto Tumbang". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2024-03-01.
- ^ Musthafa, Siti Aisah Nurhalida. "'Anda Ini Presiden Naif!', Dialog Utuh Prabowo pada Habibie yang Ramai Tahun 1998". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2024-03-01.
- ^ McBeth, John (4 June 1998). "Soldiering On: Military chief faces down one threat but others loom". Far Eastern Economic Review. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2014. Diakses tanggal 25 February 2014.
- ^ a b Tesoro, Jose Manuel (3 March 2000). "The Scapegoat?". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 March 2014. Diakses tanggal 10 May 2012.
- ^ a b Friend (2003), p. 347
- ^ "Presiden Jokowi berikan pangkat jenderal kehormatan ke Prabowo, pegiat HAM dan peneliti menentang". BBC News Indonesia. 2024-02-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-01. Diakses tanggal 2024-03-01.
- ^ a b Purdey 2006, hlm. 155
- ^ Sihaloho, Markus (30 May 2014). "A Checkered Past Continues to Dog Would-Be Leader". Jakarta Globe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 May 2014. Diakses tanggal 30 May 2014.
- ^ Sugiharto. "Prabowo Disentil Lewat Puisi Wiji Thukul". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2023. Diakses tanggal 2023-11-14.
- ^ "Prabowo unsuitable for president, rights campaigners say". The Jakarta Post. 7 May 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 May 2014. Diakses tanggal 13 May 2014.
- ^ "Journalist Allan Nairn Threatened for Exposing Indonesian Pres. Candidate's Role in Mass Killings". Democracy Now!. 27 June 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 July 2014. Diakses tanggal 4 July 2014.
- ^ "Prabowo Klaim Didukung "Tapol yang Katanya Saya Culik", Budiman Sudjatmiko Langsung Berdiri Angkat Tangan". KOMPAS.com. 2023-12-13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2023. Diakses tanggal 2024-02-14.
- ^ "Tanyakan Isu Penculikan ke Prabowo, Budiman Sudjatmiko: Beliau Bilang Sudah Dikembalikan Semua". KOMPAS.com. 2023-07-27. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 February 2021. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ Ratcliffe, Rebecca; Hariandja, Richaldo (2024-02-16). "'A betrayal': mother's fight for justice as Indonesia elects Suharto era figure". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 February 2024. Diakses tanggal 2024-02-17.
- ^ Friend 2003, hlm. 324.
- ^ Friend 2003, hlm. 203, 324.
- ^ "Surat Dari Redaksi" (Letter from the Editor), Tempo, 6–12 Oct 98, p. 7; Schwarz, Nation in Waiting, pp. 161–162, 320, 490n35.
- ^ Ananta, Aris (November 2005). Emerging Democracy in Indonesia. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 94. ISBN 978-981-230-322-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 December 2016. Diakses tanggal 24 September 2016.
- ^ Bestari, Fardi (2023-11-21). "Prabowo Subianto Terima Penghargaan Darjah Utama Bakti dari Presiden Singapura". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 November 2023. Diakses tanggal 2023-11-21.
- ^ (Indonesia) M. Rizal Maslan (9 Mei 2008). "Datangi KPU, Partai Gerindra Usung Prabowo Sebagai Capres". Detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-08-17. Diakses tanggal 7 Oktober 2008.
- ^ Yudhistira, Angkasa (18 Maret 2014). "Ini Isi Perjanjian Batu Tulis Antara-Megawati dengan Prabowo". Okezone.com. Okezone. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-05. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ "Deklarasi Mega-Pro 24 Mei di Bantar Gebang". Kompas.com. Kompas. 18 Mei 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-21. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ a b TMC, Rudi P (23 Mei 2009). "Deklarasi Megawati-Prabowo Mengundang Demo". Tempo Interaktif. Archived from the original on 2009-08-13. Diakses tanggal 27 Januari 2010.
- ^ Pramono (25 Juli 2009). "Tak Ada Sanksi Untuk Mega-Prabowo". Tempo Interaktif. Archived from the original on 2009-08-13. Diakses tanggal 27 Januari 2010.
- ^ "Prabowo Receives Presidential Nod in 2nd Public Poll". Jakarta Globe. 28 February 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 March 2012. Diakses tanggal 28 February 2012.
- ^ "Mencari Calon Presiden 2014". Lembaga Survei Indonesia. 23 February 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 February 2012. Diakses tanggal 25 February 2012.
- ^ Nirmala, Ronna (24 February 2012). "President Prabowo? LSI Survey Says Yes". Jakarta Globe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 February 2012. Diakses tanggal 25 February 2012.
- ^ a b Faqih, Mansyur (9 May 2012). Muhammad, Djibril, ed. "Prabowo Resmi Jadi Capres Partai Gerindra". Republika Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 May 2012. Diakses tanggal 10 May 2012.
- ^ "Muzani: Gerindra Menang, Prabowo Presiden". jpnn.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 August 2013. Diakses tanggal 10 May 2012.
- ^ Neumann, Lin (23 November 2013). "Newsmaker Interview: Prabowo Subianto". American Chamber of Commerce in Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 May 2014. Diakses tanggal 30 May 2014.
- ^ a b Bellman, Eric (1 August 2012). "Indonesians Turn Gaze to Suharto-Era General". The Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 June 2014. Diakses tanggal 30 May 2014.
- ^ "Analysis of Quick Count Results of the Indonesian Legislative Election 2014". indonesia-investments.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2014. Diakses tanggal 29 April 2014.
- ^ Aditya, Reza (20 May 2014). "Prabowo Signs Coalition Agreement with Six Parties". Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 June 2014. Diakses tanggal 30 May 2014.
- ^ Ericssen (19 May 2014). "BREAKING: Prabowo Subianto Declares Hatta Rajasa as VP Pick in Indonesian Election". Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2014. Diakses tanggal 6 June 2014.
- ^ a b c Bachelard, Michael (22 July 2014). "Prabowo Subianto 'withdraws' from Indonesian presidential election on day vote was to be declared". Sydney Morning Herald. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 July 2014. Diakses tanggal 22 July 2014.
- ^ a b c d Tolan, Casey; Park, Madison; Quiano, Kathy (2014-07-22). "Winner of Indonesia presidential race breaks the mold". CNN (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 July 2014. Diakses tanggal 2023-03-23.
- ^ a b Manurung, Novrida; Rahadiana, Rieka; Rusmana, Yoga (2014-07-22). "Widodo Wins Indonesian Vote as Prabowo Withholds Concession". Bloomberg.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 July 2014. Diakses tanggal 2023-03-23.
- ^ "Official, final tally: Jokowi 53.15%, Prabowo 46.85%". The Jakarta Post. 22 July 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 July 2014. Diakses tanggal 22 July 2014.
- ^ Cochrane, Joe (22 July 2014). "Joko Widodo, Populist Governor, Is Named Winner in Indonesian Presidential Vote". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 July 2014. Diakses tanggal 22 July 2014.
- ^ Karmini, Niniek; Kotarumalos, Ali (22 July 2014). "Jakarta Governor Wins Indonesian Presidency - ABC News". ABC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 July 2014. Diakses tanggal 2023-03-23.
- ^ "Indonesian court: No proof of election fraud". Asian Correspondent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 August 2014. Diakses tanggal 21 August 2014.
- ^ Aritonang, Margareth S. (12 April 2018). "It's official: Prabowo to join 2019 race". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 April 2018. Diakses tanggal 12 April 2018.
- ^ Damhuri, Eda, ed. (26 February 2018). "Prabowo, Jadi Capres atau King Maker?". Republika.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 April 2018. Diakses tanggal 31 March 2018.
- ^ Erdianto, Kristian (28 March 2018). "Soal Pencapresan Prabowo, Hashim Bicara Kesehatan dan Logistik". Kpmpas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2018. Diakses tanggal 31 March 2018.
- ^ Mcbeth, John (15 April 2018). "Indonesia moving toward a one-horse race". Asia Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 May 2022. Diakses tanggal 17 April 2018.
- ^ Hakim, Rakhmat Nur (16 April 2018). Gayu, Balih, ed. "Prabowo Diberitakan Minta 7 Kursi Kabinet jika Jadi Cawapres Jokowi, Gerindra Sebut Hoaks". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2018. Diakses tanggal 17 April 2018.
- ^ "'Walau kecewa, PD tidak khianati koalisi': Partai Demokrat akhirnya dukung Prabowo-Sandiaga". BBC News Indonesia. 10 August 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 August 2018. Diakses tanggal 26 August 2018.
- ^ Walton, Kate (18 April 2018). "Widodo leads Indonesia presidential race: Unofficial results". Al Jazeera. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 April 2019. Diakses tanggal 18 April 2019.
- ^ Suroyo, Gayatri; Damiana, Jessica (24 May 2019). "Indonesian opposition set to challenge election result in court". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 May 2022. Diakses tanggal 19 March 2021.
- ^ Kramer, Elisabeth. "Jakarta Plots and a Would-be President". Australian Institute of International Affairs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 February 2020. Diakses tanggal 19 March 2021.
- ^ Lamb, Kate (27 June 2019). "Indonesian court rejects appeal against election result". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 February 2021. Diakses tanggal 19 March 2021.
- ^ Astutik, Yanurisa Ananta & Yuni. "Akhirnya... Jokowi dan Prabowo Bertemu di MRT Jakarta". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 June 2021. Diakses tanggal 2024-02-15.
- ^ Redaksi. "Usai Temui Jokowi, Prabowo Dikritik Pendukung 02 yang Kecewa". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 March 2021. Diakses tanggal 2024-02-15.
- ^ Prasetia, Andhika. "Relawan Usai Bertemu Jokowi: Presiden Tegaskan Gerindra Masuk Koalisi". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 March 2021. Diakses tanggal 2024-02-15.
- ^ Aryan, Muhammad Hanafi. "Prabowo Resmikan Kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra, Siap Hadapi 2024". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2023. Diakses tanggal 2023-01-08.
- ^ Muliawati, Anggi. "Resmi! Prabowo-Gibran Daftar Capres-Cawapres ke KPU". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 October 2023. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ "Indonesia's Prabowo slams West for double standards, lack of moral leadership: 'we don't really need Europe'". SCMP. 14 November 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 January 2024. Diakses tanggal 24 January 2024.
- ^ tim (13 November 2023). "Prabowo Buka Opsi Bawa Indonesia Masuk BRICS Jika Jadi Presiden". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 January 2024. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ a b Wee, Sui-Lee; Suhartono, Muktita (2024-02-14). "A Feared Ex-General Is Set to Become Indonesia's New Leader". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2024. Diakses tanggal 2024-02-14.
- ^ a b Wardah, Fathiyah; Mazrieva, Eva (14 February 2024). "Prabowo: "Kami Akan Jadi Pemimpin Untuk Seluruh Rakyat"". VOA Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2024. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ Fullerton, Jamie (2019-10-23). "'Dark day for human rights': Subianto named as Indonesia's defence minister". The Guardian. ISSN 0261-3077. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 March 2020. Diakses tanggal 2020-02-21.
- ^ Ihsanuddin, Krisiandi (2019-10-24). "Presiden Jokowi Ungkap Alasan Pilih Prabowo sebagai Menhan". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 November 2022. Diakses tanggal 2024-02-15.
- ^ "Prabowo: Kalau Terpaksa, Kita Lakukan Perang Rakyat Semesta". CNBC Indonesia. 11 November 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 November 2019. Diakses tanggal 11 November 2019.
- ^ detikcom, Tim. "Prabowo Jadikan Deddy Corbuzier Duta Komcad". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 November 2022. Diakses tanggal 2024-02-15.
- ^ "Prabowo Siapkan Pagu Anggaran Pertahanan 0,8% dari PDB untuk 25 Tahun". Tribunnews.com. 2024-02-14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 December 2021. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ Detikcom, Tim. "Prabowo Blak-blakan soal Heboh Anggaran Alutsista Rp 1.700 Triliun". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 February 2024. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ Nufus, Wilda. "Belanja Alutsista, Prabowo Fokus Pengadaan Pesawat Tempur-Produksi Peluru". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 February 2020. Diakses tanggal 2020-02-21.
- ^ Agiesta, Fellyanda Suci (29 January 2020). "Prabowo Incar Pesawat Tempur & Kapal Selam Buat Pertahanan RI, Ini Kecanggihannya". merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 February 2020. Diakses tanggal 2020-02-21.
- ^ Ashar, Syamsul (21 September 2021). "Spesifikasi kapal perang Arrowhead 140 yang diboyong Prabowo dari Inggris". www.kontan.co.id. Diakses tanggal 2024-02-16.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Rizky, Martyasari. "Musuh Bisa Ciut! Kapal Perang 'Hantu Laut' Ini Dibeli Prabowo". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 March 2023. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ "5 Jenis Alutsista Canggih Ini Dibeli Prabowo Sejak Menjabat Menhan". SINDOnews Nasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 February 2022. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ Rahadiansyah, Rangga. "Soal Alutsista Lokal, Prabowo Sudah Borong 500 Unit Rantis Maung". detikoto. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 January 2024. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ Media, Kompas Cyber (2022-02-14). "Kilas Perjalanan Proyek Jet Tempur KFX/IFX Indonesia dan Korsel". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 July 2022. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ "Menhan Prabowo Hadiri Langsung Peluncuran Prototipe Jet Tempur KFX/IFX di Korsel". SINDOnews Nasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2021. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ Media, Kompas Cyber (2022-04-20). "Jokowi Luncurkan "Holding" BUMN Pertahanan Defend ID". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 February 2021. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ a b Wulandari, Trisna. "Apa Itu Food Estate? Program Strategis Nasional yang Disebut Anies di Debat Pilpres". detikedu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2024. Diakses tanggal 2024-02-19.
- ^ "Prabowo kicks off first China working trip to discuss defense with Beijing". The Jakarta Post. 16 December 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 October 2020. Diakses tanggal 21 October 2020.
- ^ Iqbal, Muhammad. "100 Hari Jokowi-Ma'ruf, Prabowo Sudah Kunjungi 8 Negara". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 September 2022. Diakses tanggal 2024-02-15.
- ^ Humas (2021-03-21). "PT Dirgantara Indonesia Ekspor CN235-220 ke Senegal". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 January 2022. Diakses tanggal 2024-02-15.
- ^ "Ekspor Kapal Perang ke Filipina, PAL Indonesia Memenangi Pasar ASEAN". SINDOnews Ekbis. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 July 2022. Diakses tanggal 2024-02-15.
- ^ Tehusijarana, Karina Maharani (10 January 2020). "Natuna conflict pits Prabowo against former allies". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2020. Diakses tanggal 22 January 2020.
- ^ Ghaliya, Ghina (22 January 2020). "Minister Prabowo to deploy more ships to protect Natuna". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 January 2020. Diakses tanggal 22 January 2020.
- ^ "Indo Barometer: Prabowo Paling Populer di Kabinet Jokowi". nasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 February 2020. Diakses tanggal 2020-02-21.
- ^ Paddock, Richard C. (14 October 2020). "Indonesian Defense Chief, Accused of Rights Abuses, Will Visit Pentagon". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 October 2020. Diakses tanggal 21 October 2020.
- ^ Okezone (2022-05-23). "Dahsyat! Indonesia Akan Miliki Jet Tempur Supersonik F-15 EX, Jenderal Andika: Kebutuhan TNI AU : Okezone Nasional". nasional.okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 October 2022. Diakses tanggal 2024-02-15.
- ^ a b McBeth, John (8 June 2023). "No takers for Prabowo's offbeat Ukraine peace plan". Asia Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 June 2023. Diakses tanggal 15 June 2023.
- ^ "Indonesia proposes demilitarised zone, UN referendum for Ukraine peace plan". Reuters. 3 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 June 2023. Diakses tanggal 15 June 2023.
- ^ a b "Ukraine dismisses 'strange' Indonesian peace plan". The Jakarta Post. 4 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 June 2023. Diakses tanggal 15 June 2023.
- ^ Lai, Yerica (7 June 2023). "PDI-P takes swipe at Prabowo over controversial Ukraine peace plan - Politics". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2023. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ a b Ruehl, Mercedes; Hille, Kathrin. "Indonesia floats Ukraine peace plan, triggering sharp western criticism". Financial Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-09-18. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ Yanwardhana, Emir. "Jokowi Panggil Prabowo, Buntut Proposal Damai Rusia-Ukraina". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ Yanwardhana, Emir. "Jokowi Buka-bukaan Proposal Damai Rusia-Ukraina dari Prabowo". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 June 2023. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ "Negara Barat Diam Seribu Bahasa saat Palestina Diserang Israel, Prabowo Kecewa Berat". JPNN. 5 November 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 February 2024. Diakses tanggal 2024-02-18.
- ^ Dirgantara, Adhyasta; Prabowo, Dani (2023-11-09). "Prabowo Kirim Bantuan Uang Rp 5 Miliar untuk Rakyat Palestina". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 February 2024. Diakses tanggal 2024-02-18.
- ^ antaranews.com (2023-12-01). "Prabowo komunikasi dengan Mesir, KRI Radjiman belum dapat dekati Gaza". Antara News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 February 2024. Diakses tanggal 2024-02-18.
- ^ Liputan6.com (2022-06-07). "Sekjen PDIP: Kebijakan Prabowo Kembangkan Kurikulum Sains Unhan Sejalan dengan Prinsip Bung Karno". liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2022. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ Kasih, Ayunda Pininta (2021-04-02). "Universitas Pertahanan RI Buka Beasiswa S2-S3, Bebas Biaya Kuliah". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2022. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ a b c Koesmawardhani, Nograhany Widhi. "22 Mahasiswa Palestina Dibawa ke Indonesia, Dikuliahkan Teknik-Kedokteran di Unhan". detikedu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2023. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ a b Achmad (22 Januari 2014). "Profil Tokoh: Prabowo Subianto". pemilu.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-24. Diakses tanggal 24 Maret 2014.
- ^ a b Susanto, Heri (25 Mei 2009). "Pabrik Kertas Prabowo Terbesar di ASEAN". VivaNews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-08. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ Syafputri, Ella (7 Juli 2011). Syafputri, Ella, ed. "Kejagung SP3 Kasus Kiani Kertas". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-05. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ "KPU Umumkan Harta Kekayaan dan Dana Awal Kampanye Capres/Cawapres". KPU. 29 Mei 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-08. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ "Alamak! Kuda Prabowo Harganya Rp 3 Miliar". Kompas.com. 20 Mei 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-05. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ Syavira, Famega (19 mei 2009). "Kekayaan Prabowo 1,7 Triliun". Tempo Interaktif. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-20. Diakses tanggal 27 januari 2010.
- ^ a b c Suprapto, Hadi (21 Juli 2011). "Utang Perusahaan Prabowo Rp14,3 Triliun". VIVA.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-04. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ Prihandoko (21 Juli 2011). "PT Kertas Nusantara Lolos dari Ancaman Pailit". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-04. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ Hidayat, Firman (20 Januari 2014). "5 Bulan Tak Digaji Karyawan Prabowo Subianto Mogok". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-04. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ Karyawan Kertas Nusantara Ancam Tak Pilih Prabowo. Diakses dari situs berita Tempo pada 5 Mei 2014
- ^ Tak benar Karyawan PT Kertas Nusantara Ancam Prabowo, Tempo.co Terbitkan Berita Hoax. Diakses dari situs berita Tempo pada 5 Mei 2014
- ^ Suprapto, Hadi (25 Januari 2014). "Telat Bayar Gaji Karyawan, Direktur PT Kertas Nusantara Minta Maaf". VIVA.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-04. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ Subroto, Hendro (2009). Sintong Panjaitan, perjalanan seorang prajurit para komando. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 450–453. ISBN 9789797094089.
- ^ Berpangkat Kapten, Prabowo Berani Lawan Jendral Benny Moerdani. Diakses dari situs berita Merdeka pada 3 Mei 2014
- ^ Friend, T. (2003). Indonesian Destinies. Harvard University Press. hlm. 324. ISBN 0-674-01137-6.
- ^ Friend, T. (2003). Indonesian Destinies. Harvard University Press. hlm. 203, 324. ISBN 0-674-01137-6.
- ^ Soempono, Femi Adi (2009). Prabowo dari Cijantung bergerak ke istana. Yogyakarta: Galang Press. hlm. 121. ISBN 9789797094089.
- ^ Lowry, Bob (2013). "Timor Timur: The Untold Story by Lieutenant General Kiki Syahnakri (retd), Indonesian Armed Forces" (PDF). 10 (4). Australian Army Journal: 88. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-02-12. Diakses tanggal 2014-04-18.
- ^ "Penculikan Aktivis, Prabowo: Saya Tidak Ngumpet". Tempo.co. 28 Oktober 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-26. Diakses tanggal 26 Maret 2014.
- ^ Lamb, David (24 Mei 1998). "Gen. Wiranto: From Brink of a Sacking to Strongman". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-18. Diakses tanggal 17 April 2014.
Prabowo, 46, who attended the advanced officers training course at Ft. Bragg, N.C., in 1980 and wanted Wiranto's job as defense chief, was widely believed to be behind some of Indonesia's most flagrant human rights abuses. Among them are the disappearances of 14 student activists--five remain unaccounted for--and the supplying of provocateurs to encourage riots against ethnic Chinese merchants
- ^ Asydhad, Arifin (14 Juni 2005). "14 Korban Penculikan 1997-1998 Diyakini Sudah Meninggal". detikcom. Detik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-13. Diakses tanggal 17 April 2014.
- ^ Pernah Diculik Pius, Prabowo Tak Bersalah. Diakses dari situs berita Tempo pada 3 Mei 2014
- ^ Agus Supriyanto (3 juni 2005). "Prabowo dan Sjafrie Tak Penuhi Panggilan Komnas HAM". tempointeraktif. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-04. Diakses tanggal 7 oktober 2008.
- ^ "Six years after, May 1998 tragedy still unresolved". The Jakarta Post. 13 Mei 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-10. Diakses tanggal 18 April 2014.
A joint fact-finding team set up by the government alleged that the riots were part of a scenario engineered by former president Soeharto's son-in-law Prabowo Subianto, then the Army's Strategic Reserve Command (Kostrad) chief and most recently a Golkar Party presidential candidate before he lost the nomination, in his attempt to have martial law declared, which would allow him to take power amidst the national leadership crisis that ended with Soeharto's resignation on May 21.
- ^ "Prabowo Ungkap Sekitar Lengsernya Soeharto -- Feisal & Wiranto Dalang Kerusuhan Mei 98". Jawa Pos Online. 28 Februari 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-16. Diakses tanggal 18 April 2014.
- ^ Subroto, Hendro (2009). Sintong Panjaitan, perjalanan seorang prajurit para komando. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 11–14. ISBN 9789797094089.
- ^ Hadad, Toriq (29 desember 1998). "Koneksi Prabowo di Negeri Gurun". Majalah Tempo. Tempo. Archived from the original on 2011-12-23. Diakses tanggal 27 januari 2010.
- ^ "The 'study' Prabowo said predicted Indonesia would dissolve by 2030 is actually a sci-fi techno-thriller called 'Ghost Fleet' | Coconuts". https://coconuts.co/ (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-22. Diakses tanggal 2024-02-15. Hapus pranala luar di parameter
|website=
(bantuan) - ^ Afifa, Laila (2018-12-26). "Prabowo Likens Indonesia's Economy to African Country Haiti". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-28. Diakses tanggal 2024-02-15.
- ^ Media, Kompas Cyber (2023-12-16). "Video Viral Prabowo Sebut "Ndasmu Etik", Jubir: 1.000 Persen Bercanda". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2023. Diakses tanggal 2024-02-16.
- ^ "Profil Prabowo Subianto". prabowocenter.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-24. Diakses tanggal 24 Maret 2014.
- ^ Suhendra (6 Agustus 2008). "Prabowo Subianto Jadi Ketua Asosiasi Pedagang Pasar". detikcom. Detik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-10. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ "Prabowo: Batasi Pasar Modern!". Inilah. 8 Agustus 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-11. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ Tempointeraktif (3 Desember 2004). "Prabowo Ikut Bursa Calon Ketua HKTI". Tempointeraktif. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-08. Diakses tanggal 7 Oktober 2008.
- ^ Himpunan Kerukunan Tani Indonesia. "Ketua Umum Prabowo Subianto". HKTI. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-08. Diakses tanggal 7 Oktober 2008.
- ^ a b [ https://web.archive.org/web/20140813082029/http://hkti.or.id/profil/ Profil HKTI]
- ^ "Lagi, Prabowo Pimpin PB IPSI". Merdeka.com. Suara Merdeka. 27 Februari 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-08. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ Tim. "Terpilih Lagi Jadi Ketua IPSI, Prabowo Ingin Bawa Pencak Silat ke Olimpiade". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-25. Diakses tanggal 2022-08-25.
- ^ "Sea Games, Indonesia Raih Juara Umum cabang Pencak Silat". Silat Indonesia. 18 November 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-06. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ Bere, Sigiranus Marutho (7 April 2014). Assifa, Farid, ed. "Padma NTT: Terima Kasih Prabowo Telah Selamatkan Wilfrida Soik". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-24. Diakses tanggal 24 April 2014.
- ^ Rizki Puspita Sari (17 November 2013). "Prabowo Lobi Malaysia, Bantu Wilfrida Soik". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-24. Diakses tanggal 24 April 2014.
- ^ NUR ALFIYAH (8 April 2014). "Migrant Care: Wilfrida Bebas, Prabowo Baru Belakangan Ikut Bantu". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-09. Diakses tanggal 26 April 2014.
- ^ "Jatosint status/ 1189392057938219010". Twitter. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-24. Diakses tanggal 2023-02-15.
- ^ "3 Brevet Milik Prabowo Subianto yang Didapat Ketika Masih di Militer". SINDOnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-24. Diakses tanggal 2023-02-15.
- ^ a b c d Biro Humas Setjen Kemhan (15 Agustus 2022). "Menhan Prabowo Subianto Terima Empat Bintang Kehormatan Utama, Disematkan Panglima TNI dan Tiga Kepala Staf Angkatan". Biro Humas Setjen Kemhan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-15. Diakses tanggal 15 Agustus 2022.
- ^ "Menhan Prabowo Subianto Terima Bintang LVRI". www.katakini.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-05. Diakses tanggal 2023-01-05.
- ^ Maryati, Lilis (11 Oktober 2016). "Prabowo Unggah Seragam Militer Bintang 3, Netter Salah Fokus Ucapkan Ulang Tahun di Hari yang Salah". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-26. Diakses tanggal 16 Desember 2020.
- ^ "Foto seragam militer". Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Mei 2022.
- ^ "Prabowo Kenang Momen Terima Medali Penghargaan Militer dari Prancis". detikcom. 31 Maret 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 November 2020. Diakses tanggal 16 Desember 2020.
- ^ "Foto dengan penghargaan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Juli 2014.
- ^ "Saat Prabowo Dianugerahi Gelar Kehormatan Datuk Seri Darjah Gemilang Seri Melaka". 26 Juli 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-26. Diakses tanggal 26 Juli 2022.
- ^ Bestari, Fardi (2023-11-21). "Prabowo Subianto Terima Penghargaan Darjah Utama Bakti dari Presiden Singapura". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-11-22. Diakses tanggal 2023-11-21.
- ^ "Luhut Binsar, Prabowo Subianto hingga Hadi Tjahjanto Dapat Brevet Kehormatan dari KSAL Yudo Margono". KOMPAS.tv. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-30. Diakses tanggal 2023-02-15.
- ^ a b Galiartha, Gilang (24 Januari 2023). Noor, Chandra Hamdani, ed. "Kasad dikukuhkan sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI AL". Antara. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-01. Diakses tanggal 24 Januari 2023.
- ^ "Prabowo Dapat Brevet Wing Kehormatan Penerbang dari TNI AU". nasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-08. Diakses tanggal 2023-03-08.
- ^ a b c Media, Kompas Cyber. "Prabowo Jadi Warga Kehormatan Kopasgat TNI AU, Janji Jaga Nama Korps “Baret Jingga”". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-20. Diakses tanggal 2023-03-14.
- ^ "Soal Calon First Lady, Prabowo: Tunggu Saja". Tempo.co. Tempo. 10 Oktober 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-10. Diakses tanggal 4 Mei 2014.
- ^ Helmi, Kunang (6 Februari 2011). "Didit Meets Parisian Haute Couture's Challenge". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 5 Mei 2014.
- ^ Melihat Luasnya rumah Prabowo di Hambalang Jabar. Diakses dari situs berita Detikcom pada 28 Februari 2024
- ^ Soal Pakaian Khasnya, Ini Kata Prabowo. Diakses dari situs berita Tempo pada 3 Mei 2014
- ^ Antara Kampanye Kuda dan Prabowo. Diakses dari situs berita Boomee.co pada 3 Mei 2014
- ^ "Prabowo Resmi Sandang Marga Lumban Tobing". Kompas.com. 17 Juni 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-23. Diakses tanggal 22 Agustus 2010.
- ^ "Difasilitasi PPSLB, Prabowo Dikukuhkan Marga Lumban Tobing Nomor 15 Turunan Raja Sumurung". Sinar Indonesia Baru. 18 Juni 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-24. Diakses tanggal 22 Agustus 2010.
- ^ Radja, Aditia Maruli, ed. (28 Desember 2011). "Prabowo terima gelar adat Toraja". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-23. Diakses tanggal 29 Desember 2011.
- ^ Sutari, Tiara. "Prabowo Kritik Ironi Bangsa Lewat 'Paradoks Indonesia'". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-07. Diakses tanggal 2022-05-07.
Bibliografi
- Friend, T. (2003). Indonesian Destinies . Harvard University Press. ISBN 0-674-01137-6.
- Purdey, Jemma (2006). Anti-Chinese Violence in Indonesia, 1996–1999. Honolulu, HI: University of Hawaii Press. ISBN 978-0-8248-3057-1.
Pranala luar
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Ryamizard Ryacudu |
Menteri Pertahanan Indonesia 2019–sekarang |
Petahana |
Jabatan lain | ||
Didahului oleh: Siswono Yudohusodo |
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia 2004–2009 |
Diteruskan oleh: Oesman Sapta Odang |
Didahului oleh: Eddie Marzuki Nalapraya |
Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia 2007–sekarang |
Diteruskan oleh: masih menjabat |
Didahului oleh: Aries Muftie |
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia 2008–2015 |
Diteruskan oleh: Sandiaga Uno |
Jabatan partai politik | ||
Didahului oleh: - |
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra 2008–sekarang |
Petahana |
Didahului oleh: Suhardi |
Ketua Umum Partai Gerindra 2014–sekarang |
Petahana |
Jabatan militer | ||
Didahului oleh: Sang Nyoman Suwisma |
Wadanjen Kopassus 1994–1995 |
Diteruskan oleh: M. Idris Gassing |
Didahului oleh: Subagyo Hadi Siswoyo |
Danjen Kopassus 1995–1998 |
Diteruskan oleh: Muchdi Purwoprandjono |
Didahului oleh: Sugiono |
Pangkostrad 1998 |
Diteruskan oleh: Johny Lumintang |