Kereta Api Indonesia

perusahaan operator kereta asal Indonesia

PT Kereta Api Indonesia (Persero) (disingkat KAI atau PT KAI) adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Layanan PT KAI meliputi angkutan penumpang dan barang. Pada akhir Maret 2007, DPR mengesahkan revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1992, yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007, yang menegaskan bahwa investor swasta maupun pemerintah daerah diberi kesempatan untuk mengelola jasa angkutan kereta api di Indonesia. Dengan demikian, pemberlakuan undang-undang tersebut secara hukum mengakhiri monopoli PT KAI dalam mengoperasikan kereta api di Indonesia.[2]

PT Kereta Api Indonesia (Persero)
(KAI)
Peta jalur kereta api di Jawa.
Ikhtisar
Kantor pusatJalan Perintis Kemerdekaan 1, Bandung, 40117, Indonesia
Tokoh pentingDidiek Hartantyo (Dirut/CEO)
LokalPulau Jawa, Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Lampung (saat ini)
Seluruh Indonesia (target)
Tanggal beroperasiNederlands-Indische Spoorweg Maatschappij

10 Agustus 1867 - 28 September 1945 (umur 78)

Kereta api Indonesia 28 September 1945; 79 tahun lalu (1945-09-28)
PendahuluNederlands-Indische Spoorweg Maatschappij
Staatsspoorwegen
Djawatan Kereta Api Republik Indonesia bersama Staatsspoorwegen Verenigd Spoorwegbedjrif (1945-1953)[1]
Djawatan Kereta Api (1953-1960)[1]
Perusahaan Negara Kereta Api (1960-1970)
Perusahaan Jawatan Kereta Api (1970-1990)
Perusahaan Umum Kereta Api (1990-1995)
PT Kereta Api (Persero) (1995-2010)
Teknis
Lebar sepur1.067 mm (ft 6 in) Lebar sepur Cape
1.435 mm (ft 8+12 in) sepur standar
Panjang jalur5.042 kilometer (3132,95 mil)
Lain-lain
Situs webSitus web resmi

Pada tanggal 12 Agustus 2008 PT KAI melakukan pemisahan Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek menjadi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) yang pada tahun 2017 lalu menjadi PT Kereta Commuter Indonesia untuk mengelola kereta api penglaju di daerah Jakarta dan sekitarnya.[3]. Selama tahun 2015, jumlah penumpang kereta api mencapai 325,94 juta.[4]

Pada tanggal 28 September 2011, bertepatan dengan peringatan ulang tahunnya yang ke-66, PT KAI meluncurkan logo baru.[5] Dan pada 29 Oktober 2014 PT KAI dipimpin oleh Edi Sukmoro yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Aset Nonproduksi Railways, menggantikan direktur utama sebelumnya, Ignasius Jonan.[6] Pada 8 Mei 2020, Didiek Hartantyo ditunjuk sebagai direktur utama PT KAI menggantikan posisi Edi Sukmoro yang telah menjabat sebelumnya.[7]

Sejarah

Pra-kemerdekaan

Pada hari Jumat, tanggal 17 Juni 1864, kereta api pertama di Indonesia lahir. Pembangunan diprakarsai oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) dengan rute Samarang-Tanggung. Pencangkulan tanah pertama dilakukan di Desa Kemijen dan diresmikan oleh Mr. L.A.J.W. Baron Sloet van de Beele. Namun jalur ini dibuka tiga tahun berikutnya, 10 Agustus 1867. Hingga tahun 1873 tiga kota di Jawa Tengah, yaitu Semarang, Solo, dan Yogyakarta sudah berhasil dihubungkan.[8][9][10]

Pada tahun 1869, untuk pertama kalinya, angkutan trem diperkenalkan oleh perusahaan trem Bataviasche Tramweg Maatschappij (BTM), untuk warga Batavia. Sarana penariknya berupa hewan kuda dengan lebar sepur 1.188 mm.[11]

Masa politik kolonial liberal rupanya mengakibatkan Pemerintah Belanda enggan mendirikan perusahaannya dan justru memberikan kesempatan luas bagi perusahaan-perusahaan (KA) swasta. Namun sayangnya, perusahaan swasta itu tidak memberikan keuntungan berarti (apalagi NIS masih membutuhkan bantuan keuangan dari Pemerintah Kolonial), maka Departemen Urusan Koloni mendirikan operator KA lain, Staatsspoorwegen, yang membentang dari Buitenzorg hingga Surabaya. Pertama dibangun di kedua ujungnya, jalur pertama di Surabaya dibuka pada tanggal 16 Mei 1878 dan terhubung pada tahun 1894.

Selain itu, muncul juga lima belas operator KA swasta di Jawa yang menamakan dirinya sebagai "perusahaan trem uap", namun meskipun namanya demikian, perusahaan itu sudah dapat dianggap sebagai operator KA regional.

Sebagai perusahaan kolonial, sebagian besar jalur KA di Indonesia mempunyai dua tujuan: ekonomis dan strategis. Nyatanya, syarat bantuan keuangan NIS antara lain membangun rel KA ke Ambarawa, yang memiliki benteng bernama Willem I (yang diambil dari nama Raja Belanda). Jalur KA negara pertama dibangun melalui pegunungan selatan Jawa, selain daerah datar di wilayah utara Jawa, untuk alasan strategis sama. Jalur KA negara di Jawa menghubungkan Anyer (lintas barat) menuju Banyuwangi (lintas timur).

Selain di Jawa, pembangunan rel KA juga dilakukan di Aceh, menghubungkan Banda Aceh hingga Pelabuhan Uleelhee, dengan lebar sepur 1.067 mm, yang digunakan untuk keperluan militer. Kemudian, lebar sepur yang sebelumnya 1.067 mm kemudian diganti menjadi 750 mm membentang ke selatan. Jalur ini kemudian berpindah kepemilikan dari Departemen Urusan Perang kepada Departemen Urusan Koloni tanggal 1 Januari 1916 menyusul perdamaian relatif di Aceh.

Ada pula jalur kereta api di Ranah Minangkabau (dibangun pada tahun 1891-1894) dan Sumatra Selatan (dibangun tahun 1914-1932). Kedua jalur ini digunakan untuk melintas layanan KA batu bara dari pertambangan bawah tanah menuju pelabuhan.

Di Sumatra Utara, ada perusahaan KA bernama Deli Spoorweg Maatschappij yang banyak mengangkut karet dan tembakau di daerah Deli.

Pembangunan jalur kereta api juga dilangsungkan di Sulawesi Selatan pada bulan Juli 1922 hingga 1930; sebagai bagian dari proyek besar-besaran pembangunan jalur rel di Kalimantan dan Sulawesi, menggabungkan sistem rel KA di Sumatra, serta elektrifikasi jalur KA utama di Jawa. Namun Depresi Besar telah membatalkan upaya ini. Meskipun tidak sempat dibangun, studi pembangunan jalur KA di Kalimantan, Bali, dan Lombok telah selesai dilakukan.

Semasa pendudukan Jepang, seluruh jalur KA (bahkan yang terpisah sekali pun) dikelola sebagai satu kesatuan. Sementara itu, di Sumatra, juga dikelola oleh cabang-cabang Angkatan Bersenjata Kekaisaran Jepang, secara terpisah.

Pendudukan Jepang akhirnya mengubah lebar sepur 1.435 mm di Jawa menjadi 1.067 mm, sebagai penyelesaian masalah lebar sepur ganda. Ini bukanlah "permasalahan nyata" karena tidak banyak perubahan materiil di kedua sistem itu, banyak rel 1.435 mm dipasangi rel ketiga pada tahun 1940, menghasilkan rel dengan lebar sepur campuran.

Pasca-kemerdekaan

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan perusahaan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari Jepang.

Pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya menegaskan bahwa mulai hari itu kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia sehingga Jepang sudah tidak berhak untuk mencampuri urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya tanggal 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) sebagai operator kereta api untuk wilayah Republik Indonesia saat itu. Sedangkan untuk ke-12 perusahaan kereta api dan trem swasta Belanda, dibentuklah Staatsspoorwegen Verenigde Spoorwegbedjrif (SS/VS).[1]

Hingga 31 Desember 1949, DKARI dan SS/VS masih berstatus sebagai operator kereta api. Per 1 Januari 1950, DKARI dan SS/VS dilebur menjadi Djawatan Kereta Api (DKA).[1] Nama DKA pun berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA),[12] semasa Orde Lama. Lalu, pada tanggal 15 September 1971 berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA)[13]. Kemudian, pada tanggal 2 Januari 1991, PJKA berubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka)[14][15], dan semenjak tanggal 1 Juni 1999, Perumka mulai menunjukkan keterbukaannya dan berubah menjadi PT Kereta Api (Persero) (PT KA).[16][17] Pada bulan Mei 2010, nama PT KA berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero) (PT KAI)[18], hingga saat ini.[19]

Keterangan

  • PT KAI juga menggunakan logo Wahana Daya Pertiwi pada seragam pegawai KAI.

Makna logo

  • Tiga garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya.
  • Dua garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima.
  • Satu garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.)

Jalur kereta api

 
Stasiun Gambir Jakarta difoto dari udara.

Jalur kereta api untuk mendukung operasi PT Kereta Api Indonesia seluruhnya dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (DJKA Kemenhub RI) melalui Balai Teknik Perkeretaapian tiap wilayah, dengan KAI hanya sebagai operator. Kurang lebih 90% dari jalur kereta api tersebut seluruhnya merupakan peninggalan kolonial Belanda, dan sisanya merupakan jalur baru, seperti percabangan-percabangan menuju bandar udara. PT KAI juga merupakan penyumbang terbesar dari total penerimaan negara bukan pajak di lingkungan perkeretaapian melalui track access charge (TAC), serta menerima infrastructure maintenance and operation fee dari DJKA.[20][21]

Jalur-jalur kereta api tersebut tersebar di Sumatra dan Jawa. Di Jawa, seluruh kota pentingnya memiliki setidaknya dua atau tiga stasiun kereta api utama dan dilintasi jalur kereta api lintas utama. Jalur ini membentang dari Merak–Jakarta–Cirebon–Semarang–Surabaya di lintas utara, serta Bogor–Sukabumi–Bandung–Kroya–Kutoarjo–Yogyakarta–Solo–Madiun–Kertosono–Surabaya di lintas selatan Jawa. Di samping pengoperasian dua jalur tersebut, terdapat jalur penghubungnya seperti lintas metropolitan Jakarta, Cirebon–Kroya, Semarang–Solo, serta "jalur kantong" Bangil–Kertosono. Selanjutnya adalah lintas timur Jawa (Surabaya–Probolinggo–Jember–Banyuwangi).

Di Sumatra, jalur kereta apinya terpisah, dengan Sumatra Utara dan Aceh hanya dilayani di lintas Medan–Rantau Prapat/Belawan/Siantar/Tanjungbalai serta Krueng Mane–Krueng Geukueh di Aceh. Di Sumatra Barat, jalur aktifnya hanya Padang–Naras/Kayu Tanam untuk layanan penumpang serta Bukit Putus–Indarung untuk KA Semen Padang. Di Sumatra Selatan, jalurnya sendiri dilayani kereta api batu bara dan layanan penumpang unggulan dari Lubuklinggau menuju Palembang serta Palembang menuju Bandar Lampung (Tanjungkarang).

Beberapa peningkatan juga dilakukan terhadap jalur kereta api baik yang masih beroperasi maupun yang tidak. Untuk saat ini, jalur KA lintas Pantura Jawa sudah ganda seluruhnya, sedangkan segmen ganda lintas selatan yang belum selesai adalah Kroya–Kutoarjo, Kedungbanteng–Geneng, dan Jombang–Surabaya. Jalur nonaktif yang saat ini sedang direaktivasi adalah Cibatu–Garut[22] dan Ciranjang–Cipatat[23] di Jawa, serta Besitang–Binjai[24] di Sumatra Utara. Sebelumnya, jalur kereta api Tarik–Sidoarjo sudah direaktivasi untuk persiapan relokasi jalur akibat semburan lumpur panas PT Lapindo Brantas Inc. di Porong, Sidoarjo.[25][26]

Layanan

 
Spesimen dari boarding pass KAI, berlaku mulai 2016. Selain bentuk cetak, tersedia pula bentuk tiket elektronik.

PT Kereta Api Indonesia memberikan layanan kereta api penumpang dan barang. Hampir semua jalur yang beroperasi memiliki layanan angkutan kereta api penumpang yang dijalankan secara teratur.

Kereta penumpang

Kapasitas angkut penumpang yang disediakan PT Kereta Api Indonesia di Jawa dan Sumatra adalah sebanyak 106.638 tempat duduk per hari dengan rasio kelas eksekutif (30%), bisnis (22%), dan ekonomi (59%). Bila tempat duduk dikaitkan dengan jarak tempuh, maka total kapasitas melambung menjadi sebanyak 41.528.450 tempat duduk per kilometer per hari dengan rasio kelas eksekutif (39%), kelas bisnis (25%), dan kelas ekonomi (58%).

Kelas Eksekutif

Berkas:ArgoBromoGoGreen.jpg
Kereta eksekutif yang khusus digunakan untuk Argo Bromo Anggrek.
 
Kereta eksekutif stainless steel produksi 2018.
 
Kereta eksekutif new image produksi 2016.
Berkas:Interior retrofit.JPG
Bagian dalam kereta eksekutif buatan INKA dengan cita rasa pesawat terbang.

Kelas Eksekutif adalah kelas layanan tertinggi PT Kereta Api Indonesia, yaitu dengan kereta penumpang berkapasitas 50 orang per kereta. Layanan yang disediakan adalah tempat duduk yang bisa diatur, pendingin udara, hiburan audio visual dan layanan makanan.

Awalnya, kelas eksekutif dibedakan menjadi dua, yaitu kelas Argo dan kelas Satwa. Perbedaan antara dua kelas ini terletak pada nama kereta, jenis armada yang digunakan, dan tingkat kenyamanan pada masing-masing layanan. Namun, saat ini layanan kelas Argo dan Satwa telah disamakan sehingga hanya terdapat kelas Eksekutif saja.

Kereta api kelas eksekutif adalah:

 
Interior KA Argo Bromo Anggrek.
 
Kereta api Argo Wilis. Kereta ini merupakan kereta dengan prioritas tertinggi di jalur selatan.
  • Argo Bromo Anggrek yang melayani rute Surabaya Pasarturi-Gambir.
  • Argo Muria yang melayani tersebut Semarang Tawang-Gambir.
  • Argo Sindoro yang melayani rute Semarang Tawang-Gambir.
  • Argo Lawu yang melayani rute Solo Balapan-Gambir.
  • Argo Dwipangga yang melayani rute Solo Balapan-Gambir.
  • Argo Wilis yang melayani rute Gambir-Surabaya Gubeng via Bandung.
  • Argo Cheribon yang melayani rute Gambir-Cirebon.
  • Argo Parahyangan yang melayani rute Bandung-Gambir.
  • Sembrani yang melayani rute Surabaya Pasarturi-Gambir.
  • Gajayana yang melayani rute Malang-Gambir.
  • Bangunkarta yang melayani rute Surabaya Gubeng-Gambir via Semarang Tawang
  • Taksaka yang melayani rute Yogyakarta-Gambir.
  • Bima yang melayani rute Gambir-Malang via Surabaya Gubeng.
  • Turangga yang melayani rute Surabaya Gubeng-Gambir via Bandung.
  • Purwojaya yang melayani rute Cilacap-Gambir via Kroya.
  • Sribilah yang melayani rute Medan-Rantau Prapat.

Kelas Campuran

Berkas:Retrofit.jpg
Kereta kelas eksekutif dengan eksterior ala pesawat.
Berkas:Interior kereta bisnis.JPG
Bagian dalam gerbong kereta bisnis.

Kelas campuran adalah kelas layanan kedua tertinggi, dengan kereta penumpang kelas eksekutif (50 penumpang), bisnis AC (64 Penumpang) dan ekonomi AC (80-106 Penumpang). Layanan kelas campuran antara lain:

  • Argo Parahyangan yang melayani rute Bandung-Gambir serta Gambir-Bandung-Kiaracondong (Eksekutif dan Ekonomi AC Premium).
  • Pangandaran yang melayani rute Gambir-Banjar (Eksekutif dan Ekonomi AC Premium).
  • Argo Cheribon yang melayani rute Pemalang-Gambir, Tegal-Gambir serta Cirebon-Gambir (Eksekutif dan Ekonomi AC Plus New Image).
  • Ranggajati yang melayani rute Cirebon-Jember via Surabaya Gubeng (Eksekutif dan Bisnis AC).
  • Sancaka yang melayani rute Surabaya Gubeng-Yogyakarta (Eksekutif dan Ekonomi AC Premium).
  • Mutiara Timur yang melayani rute Ketapang-Surabaya Gubeng serta Ketapang-Surabaya Pasarturi (Eksekutif dan Ekonomi AC Premium).
  • Joglosemarkerto yang melayani rute Yogyakarta-Solo-Semarang-Purwokerto melalui Jalur Melingkar (Eksekutif dan Ekonomi AC Plus).
  • Lodaya yang melayani rute Solo Balapan-Bandung (Eksekutif dan Ekonomi AC Premium).
  • Malabar yang melayani rute Malang-Pasar Senen via Bandung (Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi AC)
  • Gumarang yang melayani rute Surabaya Pasarturi-Pasar Senen (Eksekutif dan Bisnis AC).
  • Mutiara Selatan yang melayani rute Gambir-Malang via Bandung (Eksekutif dan Ekonomi AC Premium)
  • Sawunggalih yang melayani rute Kutoarjo-Pasar Senen (Eksekutif dan Ekonomi AC Premium).
  • Harina yang melayani rute Bandung-Surabaya Pasarturi via Semarang Tawang (Eksekutif dan Ekonomi AC Premium).
  • Malioboro Ekspres yang melayani rute Yogyakarta-Malang (Eksekutif dan Ekonomi AC Plus).
  • Ciremai yang melayani rute Semarang Tawang-Bandung via Cikampek (Eksekutif dan Bisnis AC).
  • Pangrango yang melayani rute Bogor-Sukabumi (Eksekutif dan Ekonomi AC).
  • Fajar Utama Solo yang melayani rute Pasar Senen-Solo Balapan (Eksekutif dan Ekonomi AC Premium).
  • Wijayakusuma yang melayani rute Cilacap-Ketapang via Surabaya Gubeng (Eksekutif dan Ekonomi AC Premium).
  • Kamandaka yang melayani rute Purwokerto-Semarang Tawang (Eksekutif dan Ekonomi AC Plus).
  • Sribilah yang melayani rute Medan-Rantau Prapat (Eksekutif dan Bisnis AC).
  • Tanjung Balai Ekspres yang melayani rute Medan-Tanjung Balai (Eksekutif dan Bisnis AC).
  • Sindang Marga yang melayani rute Kertapati-Lubuklinggau (Eksekutif dan Bisnis AC).
  • Sriwijaya yang melayani rute Tanjungkarang-Kertapati (Eksekutif dan Ekonomi AC Premium).
  • Sancaka Utara yang melayani rute Surabaya Pasarturi-Kutoarjo via Gambringan-Gundih (Eksekutif dan Bisnis AC).
  • Anjasmoro yang melayani rute Pasar Senen-Jombang via Yogyakarta (Eksekutif dan Ekonomi AC Plus).
  • Dharmawangsa yang melayani rute Pasar Senen-Surabaya Pasarturi (Eksekutif dan Ekonomi AC).
  • Brantas yang melayani rute Blitar-Pasar Senen (Eksekutif dan Ekonomi AC).
  • Gaya Baru Malam Selatan yang melayani rute Surabaya Gubeng-Pasar Senen (Eksekutif dan Ekonomi AC Plus modif).
  • Jayabaya yang melayani rute Pasar Senen-Malang (Eksekutif dan Ekonomi AC Plus).
  • Bogowonto yang melayani rute Lempuyangan-Pasar Senen (Eksekutif dan Ekonomi AC Plus).
  • Gajah Wong yang melayani rute Lempuyangan-Pasar Senen (Eksekutif dan Ekonomi AC Plus).
  • Mataram yang melayani rute Solo Balapan-Pasar Senen (Eksekutif dan Bisnis AC).
  • Senja Utama Solo yang melayani rute Solo Balapan-Pasar Senen (Eksekutif dan Ekonomi AC Premium).
  • Singasari yang melayani rute Blitar-Pasar Senen (Eksekutif dan Ekonomi AC Plus).
  • Prabujaya yang melayani rute Kertapati-Prabumulih (Eksekutif dan Bisnis AC)
  • Logawa yang melayani rute Purwokerto-Jember via Surabaya Gubeng (Bisnis dan Ekonomi AC).
  • Dolok Martimbang yang melayani rute Medan-Siantar (Bisnis AC).

Kelas Ekonomi

Berkas:Kereta ekonomi.jpg
Kereta kelas ekonomi buatan PT INKA Madiun.
Berkas:Kereta ekonimiACt.jpg
Kereta kelas ekonomi AC bantuan pemerintah.
 
Kereta kelas ekonomi AC.

Dalam rangka pemerataan pelayanan kepada semua lapisan masyarakat, selain mengoperasikan sejumlah kereta api komersial yang berfungsi sebagai subsidi silang pada pelayanan kereta api kelas ekonomi, PT Kereta Api Indonesia juga mengoperasikan sejumlah rangkaian kereta api kelas ekonomi unggulan, yaitu:

  • Matarmaja yang melayani rute Malang-Pasar Senen (Ekonomi AC Non PSO).
  • Pasundan yang melayani rute Kiaracondong-Surabaya Gubeng (Ekonomi AC Non PSO).
  • Sri Tanjung yang melayani rute Ketapang-Lempuyangan via Surabaya Gubeng (Ekonomi AC PSO).
  • Tawang Jaya yang melayani rute Semarang Poncol-Pasar Senen (Ekonomi AC PSO).
  • Tawang Alun yang melayani rute Ketapang-Malang Kota Lama (Ekonomi AC PSO).
  • Bengawan yang melayani rute Purwosari-Pasar Senen (Ekonomi AC PSO).
  • Progo yang melayani rute Lempuyangan-Pasar Senen (Ekonomi AC Non PSO).
  • Serayu yang melayani rute Purwokerto-Pasar Senen via Kiaracondong-Kroya (Ekonomi AC PSO).
  • Tawang Jaya Premium yang melayani rute Semarang Tawang-Pasar Senen (Ekonomi AC Premium)
  • Sribilah Premium yang melayani rute Medan-Rantau Prapat (Ekonomi AC Premium)
  • Kutojaya Utara yang Melayani Rute Kutoarjo-Jakarta Kota (Ekonomi AC Premium).
  • Kutojaya Selatan yang melayani rute Kutoarjo-Kiaracondong (Ekonomi AC PSO).
  • Kertajaya yang melayani rute Surabaya Pasarturi-Pasar Senen (Ekonomi AC Premium).
  • Kahuripan yang melayani rute Kiaracondong-Blitar (Ekonomi AC PSO).
  • Putri Deli yang melayani rute Medan-Tanjung Balai (Ekonomi AC PSO).
  • Siantar Ekspres yang melayani rute Medan-Siantar (Ekonomi AC PSO).
  • Serelo yang melayani rute Kertapati-Lubuklinggau (Ekonomi AC PSO).
  • Rajabasa yang melayani rute Tanjungkarang-Kertapati (Ekonomi AC PSO).
  • Kuala Stabas yang melayani rute Tanjungkarang-Baturaja (Ekonomi AC Premium PSO).
  • Menoreh yang melayani rute Semarang Tawang-Jakarta Kota (Ekonomi AC Plus New Image).
  • Majapahit yang melayani rute Malang-Pasar Senen (Ekonomi AC Plus).
  • Maharani yang melayani rute Surabaya Pasarturi-Semarang Poncol (Ekonomi AC Premium PSO).
  • Ambarawa Ekspres yang melayani rute Semarang Poncol-Surabaya Pasarturi (Ekonomi AC Plus New Image).
  • Jaka Tingkir yang melayani rute Purwosari-Pasar Senen (Ekonomi AC Plus).
  • Jayakarta yang melayani rute Jakarta Kota-Surabaya Gubeng (Ekonomi AC Premium).
  • Tegal Ekspres yang melayani rute Pasar Senen-Tegal (Ekonomi AC PSO).
  • Kaligung yang Melayani Rute Semarang Poncol-Tegal/Brebes/Cirebon Prujakan (Ekonomi AC Plus New Image).
  • Blora Jaya yang melayani rute Semarang Poncol-Cepu (Ekonomi AC Plus New Image).

Kereta api lokal

Tarif kereta api kelas ekonomi ditetapkan oleh pemerintah sehingga secara keseluruhan biaya operasi tidak dapat ditutup dengan tarif yang dikenakan kepada masyarakat. Sampai saat ini, PT Kereta Api Indonesia melakukan subsidi silang dari pendapatan rangkaian kereta api kelas Argo dan kelas satu pada kelas ekonomi. Beberapa kereta yang dioperasikan adalah:

Berkas:Menoreh New Image.jpg
Kereta kelas Ekonomi AC Plus Generasi Ke 3, dengan kaca sambung seperti Kereta api Argo Bromo Anggrek, sudah diterapkan di Kereta api Menoreh, Kereta api Ambarawa Ekspres, dan Kereta api Kaligung untuk rangkaian penuh.
Berkas:K3-interior.jpg
Interior kereta kelas Ekonomi AC Plus generasi 1 dan 2 buatan PT INKA.

Komuter

 
Kereta rel listrik (KRL) Commuter line seri 205 yang melayani rute Stasiun Jakarta Kota - Stasiun Depok - Stasiun Bogor

Komuter adalah kereta api yang beroperasi dalam jarak dekat, menghubungkan kota besar dengan kota-kota kecil di sekitarnya atau dua kota yang berdekatan. Penumpang kereta ini kebanyakan adalah para penglaju bermobilitas tinggi yang pergi-pulang dalam sehari, misalnya ke tempat kerja atau sekolah. Tidak mengherankan apabila frekuensi perjalanan komuter termasuk tinggi dan jumlah penumpangnya juga paling banyak dibanding kereta jenis lainnya.

Di Indonesia, jaringan komuter masih menjadi satu dengan kereta api jarak jauh, bahkan kebanyakan rangkaian kereta apinya juga diambil dari bekas kereta api jarak jauh. Walaupun demikian, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan pembangunan jaringan kereta api komuter yang lebih canggih, seperti monorel, kereta bawah tanah, maupun Mass Rapid Transit (MRT) yang rencananya akan dibangun di Jakarta dan Surabaya.

Komuter umumnya dilayani oleh rangkaian kereta api ekonomi, tetapi beberapa sudah ada yang dilayani oleh kereta kelas bisnis bahkan kelas eksekutif, seperti kereta api Solo Ekspres jurusan Solo-Kutoarjo. Jalur-jalur kereta komuter yang ada di Indonesia antara lain:

Kereta api bandara

 
Interior kereta api Airport Railink Services Kualanamu

PT Kereta Api Indonesia menyediakan layanan kereta bandara yang menghubungkan stasiun-stasiun sekitar hingga ke bandara baik yang dioperasikan sendiri maupun yang dioperasikan oleh PT Railink. Moda transportasi ini sangat berguna karena mengurangi jumlah kepadatan kendaraan menuju bandara. Untuk saat ini sudah tersedia rute menuju ke Stasiun Bandara Kualanamu, Bandar Udara Internasional Minangkabau dan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Nantinya akan terdapat rute menuju Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo.

Kereta wisata

Berkas:KAWIS JAWA2.jpg
Interior kereta wisata "Jawa"

PT Kereta Api Indonesia juga menyediakan layanan kereta wisata yang tarifnya disesuaikan dengan harga tiket tertinggi pada kereta yang dirangkaikan dengan kereta wisata tersebut. Gerbong kereta wisata diberi nama Nusantara, Bali, Toraja, Sumatra, Jawa, Imperial, dan Priority.[27] Selain itu, di Ambarawa tersedia pula kereta wisata dengan lokomotif uap bergigi. Di Solo, kereta wisata Punokawan jurusan PurwosariWonogiri menelusuri jalan Slamet Riyadi di Kota Solo. Adapun di Sumatra Selatan, tersedia kereta wisata yang diberi nama Kereta Sultan, sedangkan di Sumatra Barat tersedia pula kereta wisata yang bertujuan ke Lembah Anai dan Pantai Pariaman.[28]

Kereta barang

Berkas:Kereta Peti Kemas.jpg
Kereta peti kemas.

Khusus di Pulau Jawa, pemasaran angkutan barang semula kurang diminati pasar karena dalam perjalanan kalah prioritas dengan kereta penumpang. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan terakhir yang sudah melalui tahapan modernisasi sarana angkutan barang, telah dimungkinkan hadirnya kereta barang dengan kecepatan yang tidak jauh berbeda dengan kereta penumpang sehingga perjalanannya jauh lebih lancar.[29]

Layanan kereta barang yang dilayani saat ini sudah ada beberapa macam seperti kereta pengangkut peti kemas, kereta pengangkut batu bara, kereta pengangkut semen, dan sebagainya.[30]

Untuk mengoptimalkan layanan kereta berbasis barang pada saat ini PT Kereta Api Indonesia membuat anak perusahaan yang bernama PT Kereta Api Logistik (Kalog) yang fungsi utamanya adalah untuk melayani dan mengoperasionalkan layanan barang berbasis kereta api.

Kereta barang peti kemas

 
KA semen mengangkut semen

Kereta barang peti kemas melayani beberapa rute, antara lain:

Barang yang diangkut kebanyakan berupa peti kemas yang jenis komoditas angkutannya tidak terbatas.

Kereta barang semen

Kereta api barang ini mengangkut semen dan mempunyai beberapa rute, diantaranya:

Rute kereta api Nambo-Banyuwangi Baru adalah rute kereta api terjauh yang pernah dioperasikan oleh PT KAI, dengan panjang rute mencapai 1060 km dan waktu tempuh mencapai 23 jam.

Kereta barang bahan bakar minyak

Kereta api ketel adalah kereta api angkutan barang yang mengangkut bahan-bahan cair seperti bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar khusus (BBK). Salah satu kerja sama PT Kereta Api Indonesia dalam angkutan BBM dan BBK dengan PT Pertamina. Rute kereta barang ini di antaranya:

Kereta barang pupuk

Kereta api pupuk mengangkut pupuk milik Pusri dengan rute Stasiun Cilacap-Stasiun Prupuk[31] dan Stasiun Cilacap-Stasiun Ceper.[32]

Kereta barang cepat

Berkas:ONS.jpg
Kereta barang ekspres Over Night Services Jakarta - Surabaya.

Kereta barang cepat yang diberi nama Over Night Service (ONS)[33] beroperasi di koridor Stasiun Jakarta Gudang-Stasiun Surabaya Pasar Turi. Satu rangkaian kereta ONS terdiri dari 10-14 kereta bagasi.

Lokomotif

Saat ini, terdapat lima kelas utama lokomotif yang menjadi armada utama PT KAI. Untuk sistem penomoran lokomotif diatur oleh Kementerian Perhubungan mulai tahun 2011 menggunakan kombinasi huruf,angka yang menunjukan tahun didinaskan dan nomor urut. Kombinasi huruf yang digunakan untuk menunjukkan susunan roda (saat ini ada C, D, BB, dan jenis CC), dan nomor tiga digit digunakan untuk menunjukkan kelas (2 untuk kelas dengan transmisi listrik dan 3 untuk kelas dengan transmisi hidraulis atau mekanik), yang dimulai dari 00. Dua angka di tengah menunjukan lokomotif ini didinaskan pada tahun berapa dan dua atau tiga angka di belakangnya menunjukkan jumlah individu, mulai dari 01.[34]

Misalnya

  • D301 68 70: Lokomotif diesel hidraulis generasi kedua dengan susunan roda D (empat gandar) didinaskan pada tahun 1968 dengan nomor urut 70
  • CC203 01 05: Lokomotif diesel elektrik dengan susunan roda Co-Co generasi keempat didinaskan pada tahun 2001 dengan nomor urut 05

Kelas lokomotif diesel PT Kereta Api Indonesia[35]

Loko Diesel Hidraulis

  • C300 (Karl Marx V30C)
  • C301 (Nederlandse Constructiebedrijven Machinefabrik)
  • D300 (Krupp M350D)
  • D301 (Krupp M350D)
  • BB300 (Kruup M700BB)
  • BB301 (Krupp M1500BB)
  • BB302 (Henschel DHG 600 BB)
  • BB303 (Henschel DHG 1000 BB)
  • BB304 (Krupp M1500BB)
  • BB305 (Jenbacher Ldh1500BB, CFD BB1500HV, dan NS)
  • BB306 (Henschel DHG 800 BB)
  • CC300 (INKA CC 300*)

Loko Diesel Elektrik

*) CC300 adalah milik Ditjen Perkeretaapian

Armada

Pada tahun 2016, KAI mengoperasikan:

Lokomotif diesel elektrik PT KAI sebagian besar dibuat di Amerika Serikat, sedangkan diesel hidraulis kebanyakan Jerman. Unit kereta rel listrik didominasi oleh kereta bukan baru yang dibuat dan pernah beroperasi di Jepang. Industri lokal mampu membangun beberapa unit, baik diesel dan listrik.

Anak perusahaan Kereta Api Indonesia

Berikut ini adalah daftar anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia:

Referensi

  1. ^ a b c d Nusantara, Telaga Bakti; Perkeretaapian, Asosiasi (1997). Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 2. Bandung: Angkasa. hlm. 132. 
  2. ^ "SATYA HERAGANDHI, Prospek Industri KA Luar Biasa". Seputar Indonesia (Sindo). MNC Group. 28-10-2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22-11-2007. 
  3. ^ "Sekilas KRL". PT KAI Commuter Jabodetabek. Diakses tanggal 25-02-2016. 
  4. ^ "Jumlah Penumpang Kereta Api, 2006-2015". Badan Pusat Statistik. 2016. Diakses tanggal 25-02-2016. 
  5. ^ "PT Kereta Api Indonesia Ganti Logo". Kompas.com. Kompas Gramedia. 28-09-2011. Diakses tanggal 25-02-2016. 
  6. ^ Patricia Vicka (29-10-2014). "Rini Soemarno Tunjuk Edi Sukmoro sebagai Dirut Baru PT KAI". Metrotvnews.com. PT Media Televisi Indonesia. 
  7. ^ Anisa Indraini (8 Mei 2020). "Erick Thohir rombak direksi KAI Edi Sukmoro tak lagi dirut". detik.com. Diakses tanggal 8 Mei 2020. 
  8. ^ Silakan dilihat di situs web resmi KAI
  9. ^ "Dimanakah Stasiun Kereta Api Pertama di Indonesia? Ini Jawabannya". 1 Maret 2014. 
  10. ^ Hamdani, Sylviana (3 Februari 2010). "Taking a Train Trip Down Memory Lane in Indonesia". Jakarta Globe. Diakses tanggal 3 Februari 2010. 
  11. ^ Murti Hariyadi, Ibnu (2016). Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia. Jakarta: PT. Kereta Api Indonesia (Persero). hlm. 1 – 14. ISBN 978-602-18839-3-8. 
  12. ^ Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1963
  13. ^ Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 1971
  14. ^ Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 1990
  15. ^ "Kereta Api resmi jadi Perumka". AB. 3 Januari 1991. 
  16. ^ Perubahan nama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1998, Keputusan Presiden No. 39 Tahun 1999, dan Akta Notaris Imas Fatimah tertanggal 1 Juni 1999
  17. ^ "Situs Resmi Keterbukaan Informasi Publik | PT Kereta Api Indonesia (Persero)". kip.kai.id. Diakses tanggal 2018-03-27. KAI didirikan sesuai dengan akta tanggal 1 Juni 1999 No. 2 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Sp.N., Notaris di Jakarta, dan kemudian diperbaiki kembali sesuai dengan akta tanggal 13 September 1999 No. 14. 
  18. ^ Nama PT KAI berdasarkan Instruksi Direksi PT KAI No. 16/OT.203/KA 2010
  19. ^ "Revisi UU Perkeretaapian, Adakah Investor Swasta Berminat?". Suara Pembaruan. 26 September 2003. 
  20. ^ Sudarsih, A. (2015). "Sosialisasi PNBP Jasa Transportasi Perkeretaapian". Majalah KA. 106: 28–29. 
  21. ^ BeritaSatu.com. "KAI Minta TAC Diberlakukan Setelah Dapat IMO". beritasatu.com. Diakses tanggal 2019-08-29. 
  22. ^ "PT KAI Kebut Reaktivasi Jalur Cibatu-Garut, Bulan Ini Pembersihan Rumah di Jalur KA Ditarget Selesai". Tribun Jabar. Diakses tanggal 2019-04-11. 
  23. ^ developer, medcom id (2019-08-27). "Kemenhub Rogoh Rp118 Miliar Reaktivitas Jalur Kereta Api Ciranjang-Cipatat". medcom.id. Diakses tanggal 2019-08-29. 
  24. ^ Liputan6.com (2018-12-31). "2019, Dua Jalur Kereta Api di Sumatera Utara Siap Beroperasi". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-08-29. 
  25. ^ "KAI Berencana Buka Jalur Baru di Sidoarjo | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2018-03-26. 
  26. ^ "PT KAI Operasikan KA Jenggala Mojokerto-Sidoarjo | Investor Daily". id.beritasatu.com. Diakses tanggal 2018-03-26. 
  27. ^ Majalah KA Edisi Oktober 2014
  28. ^ Situs web resmi Indo Rail Tour
  29. ^ Situs web resmi Kalog
  30. ^ https://cargo.kai.id/produk/komoditi
  31. ^ https://www.merdeka.com/peristiwa/17-tahun-berhenti-kereta-api-pupuk-di-cilacap-kembali-diaktifkan.html
  32. ^ https://cargo.kai.id/produk/pupuk
  33. ^ http://www.kalogistics.co.id/layanan_product/kurir-dan-kargo
  34. ^ Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 Tahun 2010 tentang Standar Spesifikasi Teknis Penomoran Sarana Perkeretaapian
  35. ^ Sejumlah model lokomotif didasarkan Diesel Locomotive Roster
  36. ^ [1]

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Pembagian wilayah operasional Kereta Api Indonesia