Daftar keuskupan di Indonesia
Berikut ini merupakan daftar keuskupan-keuskupan Gereja Katolik di Indonesia, yaitu yurisdiksi gerejawi Gereja Katolik yang bertempat di wilayah administratif negara Republik Indonesia. Seluruh Hierarki Gereja Katolik di Indonesia terafiliasi dalam yurisdiksi Gereja Latin yang menggunakan ritus Romawi (Latin). Dengan demikian, tidak ada yurisdiksi Gereja-gereja Katolik Timur di Indonesia.
Yurisdiksi Gereja Katolik di Indonesia saat ini terdiri dari 10 keuskupan agung dan 28 keuskupan sufragan yang membentuk 10 provinsi gerejawi, serta satu ordinariat militer yang tunduk langsung pada Takhta Suci.[1] Daerah gerejawi terlama di Indonesia adalah Keuskupan Agung Jakarta (yang awalnya berdiri dengan nama Prefektur Apostolik Batavia), sedangkan daerah gerejawi terbaru saat ini adalah Keuskupan Labuan Bajo yang berdiri pada tanggal 21 Juni 2024.
Uskup, uskup agung, atau ordinaris militer yang memimpin setiap daerah gerejawi tersebut tergabung dalam suatu wadah permusyawaratan tingkat nasional yang disebut Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Wadah tersebut membawahi beberapa perangkat yang melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan pastoral di wilayah Indonesia yang sebelumnya dibahas melalui sidang-sidang KWI. Perlu dicatat bahwa KWI bukanlah sebuah institusi yang membawahi keuskupan-keuskupan tersebut, tetapi organisasi yang menghimpun uskup-uskup Indonesia untuk bekerja sama dan saling bahu-membahu dalam meningkatkan pelayanan kekatolikan Indonesia.
Nunsiatur Apostolik untuk Indonesia yang didirikan dan berkedudukan di Jakarta, menjadi perwakilan diplomatik Takhta Suci setingkat kedutaan besar bagi Indonesia serta sekaligus sebagai penghubung antara Sri Paus dengan para uskup di Indonesia. Layaknya nunsiatur di negara lain, Nunsiatur Apostolik untuk Indonesia dikepalai oleh seorang nunsius apostolik. Jabatan tersebut saat ini dipegang oleh Mgr. Piero Pioppo, yang juga menjabat sebagai Nunsius Apostolik untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).[2][3]
Daftar
No. | Keuskupan | Uskup diosesan[a] | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama | Berdiri | Katedral[b] | Daerah[c] | Gambar | Nama | Penunjukan | Lambang | |
Tunduk langsung pada Takhta Suci | ||||||||
1 | Ordinariat Militer Indonesia Ordinariatus Castrensis Indonesia
|
(74 tahun, 363 hari) |
25 Desember 1949Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta | Lingkungan TNI dan Polri di seluruh Indonesia[4] | Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo | (18 tahun, 355 hari) |
2 Januari 2006||
Regio Sumatra | ||||||||
Provinsi Gerejawi Medan | ||||||||
2 | Keuskupan Agung Medan Archidioecesis Medanensis
|
(113 tahun, 175 hari) |
30 Juni 1911Santa Perawan Maria yang Dikandung Tanpa Noda | Sumatera Utara bagian utara[d] dan hampir seluruh Aceh[e] | Kornelius Sipayung, O.F.M. Cap. | (6 tahun, 14 hari) |
8 Desember 2018||
3 | Keuskupan Padang Dioecesis Padangensis
|
(72 tahun, 186 hari) |
19 Juni 1952Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus | Sumatera Barat, Riau, serta dua kabupaten/kota di Jambi[f] | Vitus Rubianto Solichin, S.X. | (3 tahun, 172 hari) |
3 Juli 2021||
4 | Keuskupan Sibolga Dioecesis Sibolgaensis
|
(65 tahun, 35 hari) |
17 November 1959Sumatera Utara bagian selatan[g] dan dua kabupaten/kota di Aceh[h] | Fransiskus Tuaman Sasfo Sinaga | (3 tahun, 291 hari) |
6 Maret 2021|||
Provinsi Gerejawi Palembang | ||||||||
5 | Keuskupan Agung Palembang Archidioecesis Palembangensis
|
(100 tahun, 361 hari) |
27 Desember 1923Santa Maria | Sumatera Selatan, Bengkulu, serta hampir seluruh Jambi[i] | Yohanes Harun Yuwono | (3 tahun, 172 hari) |
3 Juli 2021||
6 | Keuskupan Pangkalpinang Dioecesis Pangkalpinangensis
|
(100 tahun, 361 hari) |
27 Desember 1923Santo Yosep | Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau | Adrianus Sunarko, O.F.M. | (7 tahun, 177 hari) |
28 Juni 2017||
7 | Keuskupan Tanjungkarang Dioecesis Tangiungkarangana
|
(72 tahun, 186 hari) |
19 Juni 1952Kristus Raja, Bandar Lampung | Lampung | Vinsensius Setiawan Triatmojo | (2 tahun, 5 hari) |
17 Desember 2022||
Regio Jawa | ||||||||
Provinsi Gerejawi Jakarta | ||||||||
8 | Keuskupan Agung Jakarta Archidioecesis Giakartana
|
(217 tahun, 228 hari) |
8 Mei 1807Santa Maria Diangkat ke Surga | Nyaris seluruh DKI Jakarta[j], Tangerang Raya di Banten[k], serta Bekasi Raya di Jawa Barat[l] | Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo | (14 tahun, 177 hari) |
28 Juni 2010||
9 | Keuskupan Bandung Dioecesis Bandungensis
|
(92 tahun, 246 hari) |
20 April 1932Santo Petrus | Jawa Barat bagian timur[m] | Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C. | (10 tahun, 202 hari) |
3 Juni 2014||
10 | Keuskupan Bogor Dioecesis Bogorensis
|
(76 tahun, 13 hari) |
9 Desember 1948Beatae Mariae Virginis | Jawa Barat bagian barat[n], sebagian besar Banten[o], serta Kelurahan Pondok Labu di DKI Jakarta | Paskalis Bruno Syukur, O.F.M. | (11 tahun, 31 hari) |
21 November 2013||
Provinsi Gerejawi Semarang | ||||||||
11 | Keuskupan Agung Semarang Archidioecesis Semarangensis
|
(84 tahun, 180 hari) |
25 Juni 1940Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci | Jawa Tengah bagian timur[p] serta DI Yogyakarta | Robertus Rubiyatmoko | (7 tahun, 279 hari) |
18 Maret 2017||
12 | Keuskupan Malang Dioecesis Malangensis
|
(97 tahun, 239 hari) |
27 April 1927Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel | Jawa Timur bagian timur[q] | Henricus Pidyarto Gunawan, O. Carm. | (8 tahun, 177 hari) |
28 Juni 2016||
13 | Keuskupan Purwokerto Dioecesis Purvokertensis
|
(92 tahun, 241 hari) |
25 April 1932Kristus Raja | Jawa Tengah bagian barat[r] | Christophorus Tri Harsono | (6 tahun, 161 hari) |
14 Juli 2018||
14 | Keuskupan Surabaya Dioecesis Surabayana
|
(96 tahun, 311 hari) |
15 Februari 1928Hati Kudus Yesus | Jawa Timur bagian barat[s] serta dua kabupaten di Jawa Tengah[t] | Tidak tersedia | Uskup terpilih |
(54 hari) |
29 Oktober 2024Tidak tersedia |
Regio Nusa Tenggara | ||||||||
Provinsi Gerejawi Ende | ||||||||
15 | Keuskupan Agung Ende Archidioecesis Endehena
|
(111 tahun, 97 hari) |
16 September 1913Kristus Raja | Kabupaten Ende, Nagekeo, dan Ngada di Nusa Tenggara Timur | Paulus Budi Kleden, S.V.D. | (211 hari) |
25 Mei 2024||
16 | Keuskupan Denpasar Dioecesis Denpasarensis
|
(74 tahun, 165 hari) |
10 Juli 1950Roh Kudus | Bali dan Nusa Tenggara Barat | Silvester Tung Kiem San | (16 tahun, 30 hari) |
22 November 2008||
17 | Keuskupan Labuan Bajo Dioecesis Portus Bajavensis
|
(184 hari) |
21 Juni 2024Roh Kudus | Kabupaten Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur | Uskup terpilih Maksimus Regus |
(184 hari) |
21 Juni 2024||
18 | Keuskupan Larantuka Dioecesis Larantukana
|
(73 tahun, 289 hari) |
8 Maret 1951Renha Rosari | Kabupaten Flores Timur dan Lembata di Nusa Tenggara Timur | Fransiskus Kopong Kung | (20 tahun, 189 hari) |
16 Juni 2004||
19 | Keuskupan Maumere Dioecesis Maumerensis
|
(19 tahun, 8 hari) |
14 Desember 2005Santo Yoseph | Kabupaten Sikka di Nusa Tenggara Timur | Ewaldus Martinus Sedu | (6 tahun, 161 hari) |
14 Juli 2018||
20 | Keuskupan Ruteng Dioecesis Rutengensis
|
(73 tahun, 289 hari) |
8 Maret 1951Santa Maria Assumpta dan Santo Yosef | Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur di Nusa Tenggara Timur | Siprianus Hormat | (5 tahun, 39 hari) |
13 November 2019||
Provinsi Gerejawi Kupang | ||||||||
21 | Keuskupan Agung Kupang Archidioecesis Kupangensis
|
(57 tahun, 253 hari) |
13 April 1967Kristus Raja | Timor Barat bagian barat[u] serta tiga kabupaten lain[v] di Nusa Tenggara Timur | Hironimus Pakaenoni | (288 hari) |
9 Maret 2024||
22 | Keuskupan Atambua Dioecesis Atambuensis
|
(88 tahun, 211 hari) |
25 Mei 1936Santa Maria Imakulata | Timor Barat bagian timur di Nusa Tenggara Timur[w] | Dominikus Saku | (17 tahun, 203 hari) |
2 Juni 2007||
23 | Keuskupan Weetebula Dioecesis Veetebulaensis
|
(65 tahun, 63 hari) |
20 Oktober 1959Roh Kudus | Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur | Edmund Woga, C.SS.R. | (15 tahun, 262 hari) |
4 April 2009||
Regio Kalimantan | ||||||||
Provinsi Gerejawi Pontianak | ||||||||
24 | Keuskupan Agung Pontianak Archidioecesis Pontianakensis
|
(119 tahun, 315 hari) |
11 Februari 1905Santo Yosef | Kalimantan Barat bagian barat[x] | Agustinus Agus, O.P. | (10 tahun, 202 hari) |
3 Juni 2014||
25 | Keuskupan Ketapang Dioecesis Ketapangensis
|
(70 tahun, 191 hari) |
14 Juni 1954Santa Gemma Galgani | Kalimantan Barat bagian selatan[y] | Pius Riana Prapdi | (12 tahun, 180 hari) |
25 Juni 2012||
26 | Keuskupan Sanggau Dioecesis Sanggauensis
|
(56 tahun, 257 hari) |
9 April 1968Hati Kudus Yesus | Kalimantan Barat bagian utara[z] | Valentinus Saeng, C.P. | (2 tahun, 187 hari) |
18 Juni 2022||
27 | Keuskupan Sintang Dioecesis Sintangensis
|
(76 tahun, 286 hari) |
11 Maret 1948Kristus Raja | Kalimantan Barat bagian timur[aa] | Samuel Oton Sidin, O.F.M. Cap. | (8 tahun, 1 hari) |
21 Desember 2016||
Provinsi Gerejawi Samarinda | ||||||||
28 | Keuskupan Agung Samarinda Archidioecesis Samarindaensis
|
(69 tahun, 305 hari) |
21 Februari 1955Santa Maria Penolong Abadi | Hampir seluruh Kalimantan Timur[ab] serta Ibu Kota Nusantara | Yustinus Harjosusanto, M.S.F. | (9 tahun, 310 hari) |
16 Februari 2015||
29 | Keuskupan Banjarmasin Dioecesis Bangiarmasina
|
(86 tahun, 215 hari) |
21 Mei 1938Keluarga Kudus | Kalimantan Selatan | Victorius Dwiardy, O.F.M. Cap. | (1 tahun, 167 hari) |
8 Juli 2023||
30 | Keuskupan Palangka Raya Dioecesis Palangkaraiensis
|
(31 tahun, 261 hari) |
5 April 1993Santa Maria | Kalimantan Tengah | Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, M.S.F. | (23 tahun, 334 hari) |
23 Januari 2001||
31 | Keuskupan Tanjung Selor Dioecesis Tanjungselorensis
|
(23 tahun, 0 hari) |
22 Desember 2001Santa Maria Assumpta | Kalimantan Utara serta Kabupaten Berau di Kalimantan Timur | Paulinus Yan Olla, M.S.F. | (6 tahun, 304 hari) |
22 Februari 2018||
Regio Makassar–Amboina–Manado (MAM) | ||||||||
Provinsi Gerejawi Makassar | ||||||||
32 | Keuskupan Agung Makassar Archidioecesis Makassarensis
|
(87 tahun, 253 hari) |
13 April 1937Hati Yesus yang Mahakudus | Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara | Fransiskus Nipa | (66 hari) |
17 Oktober 2024||
33 | Keuskupan Amboina Dioecesis Amboinaensis
|
(122 tahun, 0 hari) |
22 Desember 1902Santo Fransiskus Xaverius, Ambon | Maluku dan Maluku Utara | Seno Ngutra | (3 tahun, 14 hari) |
8 Desember 2021||
34 | Keuskupan Manado Dioecesis Manadoensis
|
(105 tahun, 33 hari) |
19 November 1919Hati Tersuci Maria | Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah | Benedictus Estephanus Rolly Untu, M.S.C. | (7 tahun, 254 hari) |
12 April 2017||
Regio Papua | ||||||||
Provinsi Gerejawi Merauke | ||||||||
35 | Keuskupan Agung Merauke Archidioecesis Meraukensis
|
(74 tahun, 181 hari) |
24 Juni 1950Santo Fransiskus Xaverius | Sebagian besar Papua Selatan[ac] | Petrus Canisius Mandagi, M.S.C. | (4 tahun, 41 hari) |
11 November 2020||
36 | Keuskupan Agats Dioecesis Agatsensis
|
(55 tahun, 207 hari) |
29 Mei 1969Salib Suci | Papua Selatan bagian barat laut[ad] | Aloysius Murwito, O.F.M. | (22 tahun, 198 hari) |
7 Juni 2002||
37 | Keuskupan Jayapura Dioecesis Iayapuraensis
|
(75 tahun, 224 hari) |
12 Mei 1949Kristus Raja | Papua bagian timur[ae] serta Papua Pegunungan | Yanuarius Teofilus Matopai You | (2 tahun, 54 hari) |
29 Oktober 2022||
38 | Keuskupan Manokwari–Sorong Dioecesis Manokvariensis Sorongensis
|
(65 tahun, 3 hari) |
19 Desember 1959Kristus Raja, Sorong | Papua Barat dan Papua Barat Daya | Hilarion Datus Lega | (21 tahun, 175 hari) |
30 Juni 2003||
39 | Keuskupan Timika Dioecesis Timikaensis
|
(21 tahun, 3 hari) |
19 Desember 2003Tiga Raja | Papua Tengah serta Papua bagian barat[af] | — | Lowong | (5 tahun, 141 hari) |
3 Agustus 2019— |
Garis waktu
1807
- 8 Mei — Wilayah Hindia Belanda (sekarang Indonesia) dipisahkan dari Prefektur Apostolik Kepulauan Samudera Hindia dan membentuk Prefektur Apostolik Batavia, dengan pusat pastoral di Batavia (sekarang Jakarta).
1841
- 3 April — Prefektur Apostolik Batavia ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Batavia.
1902
- 22 Desember — Wilayah Kepulauan Maluku dan Pulau Papua dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Nugini Belanda, dengan pusat pastoral di Kepulauan Kei.
1905
- 11 Februari — Wilayah Pulau Kalimantan dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Borneo Belanda, dengan pusat pastoral di Pontianak.
1911
- 30 Juni — Wilayah Pulau Sumatra dan kepulauan-kepulauan di Laut Natuna dan Selat Karimata (sekarang Kepulauan Riau dan Kepulauan Bangka Belitung) dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Sumatra, dengan pusat pastoral di Padang.
1913
- 16 September — Wilayah Kepulauan Nusa Tenggara dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Kepulauan Sunda Kecil, dengan pusat pastoral di Ende.
1918
- 13 Maret — Prefektur Apostolik Borneo Belanda ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Borneo Belanda.
1919
- 19 November — Wilayah Pulau Sulawesi dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Celebes, dengan pusat pastoral di Manado.
1920
- 29 Agustus — Prefektur Apostolik Nugini Belanda ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Nugini Belanda.
1922
- 12 Maret — Prefektur Apostolik Kepulauan Sunda Kecil ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil.
1923
- 27 Desember:
- Wilayah Pulau Sumatra bagian selatan dipisahkan dari Prefektur Apostolik Sumatra dan membentuk Prefektur Apostolik Benkoelen, dengan pusat pastoral di Bengkulu.
- Wilayah kepulauan-kepulauan di Laut Natuna dan Selat Karimata dipisahkan dari Prefektur Apostolik Sumatra dan membentuk Prefektur Apostolik Banka dan Biliton, dengan pusat pastoral di Pulau Bangka.
- Prefektur Apostolik Sumatra berganti nama menjadi Prefektur Apostolik Padang.
1927
- 27 April — Wilayah Malang dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Malang.
1928
- 15 Februari — Wilayah Surabaya dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Surabaia.
1932
- 20 April — Wilayah Bandung dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Bandung.
- 25 April — Wilayah Purwokerto dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Purwokerto.
- 18 Juli — Prefektur Apostolik Padang1) ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Padang1).
1934
- 1 Februari — Prefektur Apostolik Celebes ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Celebes.
1936
- 25 Mei — Wilayah Timor Belanda (sekarang Timor Barat) dipisahkan dari Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil dan membentuk Vikariat Apostolik Timor Belanda, dengan pusat pastoral di Atambua.
1937
- 13 April:
- Wilayah Pulau Sulawesi bagian selatan, khususnya Makassar dan sekitarnya, dipisahkan dari Vikariat Apostolik Celebes dan membentuk Prefektur Apostolik Makassar.
- Vikariat Apostolik Celebes berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Manado.
1938
- 21 Mei:
- Wilayah Kalimantan bagian timur, khususnya Banjarmasin dan sekitarnya, dipisahkan dari Vikariat Apostolik Borneo Belanda dan membentuk Prefektur Apostolik Bandjarmasin.
- Vikariat Apostolik Borneo Belanda berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Pontianak.
1939
- 15 Maret — Prefektur Apostolik Malang ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Malang.
- 13 Juni — Prefektur Apostolik Benkoelen ditingkatkan dan berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Palembang, seturut dengan pemindahan pusat pastoral dari Bengkulu ke Palembang.
1940
- 25 Juni — Wilayah Semarang dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Vikariat Apostolik Semarang.
1941
- 16 Oktober:
- Prefektur Apostolik Bandung ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Bandung.
- Prefektur Apostolik Purwokerto ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Purwokerto.
- Prefektur Apostolik Surabaia ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Surabaia.
- 23 Desember — Vikariat Apostolik Padang1) berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Medan, seturut dengan pemindahan pusat pastoral dari Padang ke Medan.
1948
- 11 Maret — Wilayah Sintang dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Pontianak dan membentuk Prefektur Apostolik Sintang.
- 13 Mei — Prefektur Apostolik Makassar ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Makassar.
- 11 November — Vikariat Apostolik Timor Belanda berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Atambua.
- 9 Desember — Wilayah Sukabumi dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan membentuk Prefektur Apostolik Sukabumi.
1949
- 10 Maret — Prefektur Apostolik Bandjarmasin ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Bandjarmasin.
- 12 Mei:
- Wilayah Hollandia (sekarang Jayapura) dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Nugini Belanda dan membentuk Prefektur Apostolik Hollandia.
- Vikariat Apostolik Nugini Belanda berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Amboina, seturut dengan pemindahan pusat pastoral dari Kepulauan Kei ke Pulau Ambon.
- 25 Desember — Vikariat Militer Indonesia didirikan untuk melayani kebutuhan iman Katolik tentara Indonesia dan keluarganya.
1950
- 7 Februari — Vikariat Apostolik Batavia berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Djakarta.
- 24 Juni — Wilayah Merauke dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Amboina dan membentuk Vikariat Apostolik Merauke.
- 10 Juli — Wilayah Pulau Bali, Pulau Lombok, dan Pulau Sumbawa dipisahkan dari Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil dan membentuk Prefektur Apostolik Denpasar.
1951
- 8 Februari — Prefektur Apostolik Banka dan Biliton ditingkatkan dan berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Pangkalpinang.
- 8 Maret:
- Wilayah Larantuka dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil dan membentuk Vikariat Apostolik Larantuka.
- Wilayah Ruteng dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil dan membentuk Vikariat Apostolik Ruteng.
- Vikariat Apostolik Kepulauan Sunda Kecil berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Endeh.
1952
- 19 Juni:
- Wilayah Padang dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Palembang dan membentuk Prefektur Apostolik Padang2) yang baru.
- Wilayah Lampung dipisahkan dari Vikariat Apostolik Palembang dan membentuk Prefektur Apostolik Tandjung–Karang, dengan pusat pastoral di Tanjungkarang (sekarang Bandar Lampung).
1954
- 14 Juni:
- Wilayah Ketapang dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Pontianak dan membentuk Prefektur Apostolik Ketapang.
- Prefektur Apostolik Hollandia ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Hollandia.
1955
- 21 Februari — Wilayah Samarinda dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Bandjarmasin dan membentuk Vikariat Apostolik Samarinda.
1956
- 23 April — Prefektur Apostolik Sintang ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Sintang.
1959
- 20 Oktober — Wilayah Pulau Sumba dipisahkan dari Vikariat Apostolik Endeh dan membentuk Prefektur Apostolik Weetebula.
- 17 November — Wilayah Tapanuli dan Pulau Nias dipisahkan dari Vikariat Apostolik Medan dan membentuk Prefektur Apostolik Sibolga.
- 19 Desember — Wilayah Manokwari dan sekitarnya dipisahkan dari Vikariat Apostolik Hollandia dan membentuk Prefektur Apostolik Manokwari.
1961
- 3 Januari — Hierarki Gereja Katolik di Indonesia secara resmi dibentuk dengan dikeluarkannya Quod Christus Adorandus oleh Paus Yohanes XXIII. Akibatnya, sebagian besar ordinariat Gereja Katolik di Indonesia ditingkatkan menjadi keuskupan sufragan atau keuskupan agung, kemudian batas-batas yurisdiksi dari keuskupan-keuskupan tersebut diperjelas. Setelah itu, enam provinsi gerejawi di Indonesia dibentuk, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, minus Pulau Papua, Prefektur Apostolik Weetebula, Prefektur Apostolik Sibolga.
- Vikariat Apostolik Medan, yang menjadi Keuskupan Agung Medan.
- Prefektur Apostolik Padang2), yang menjadi Keuskupan Padang.
- Vikariat Apostolik Palembang, yang menjadi Keuskupan Palembang.
- Vikariat Apostolik Pangkalpinang, yang menjadi Keuskupan Pangkalpinang.
- Prefektur Apostolik Tandjung–Karang, yang menjadi Keuskupan Tandjung–Karang.
- Vikariat Apostolik Djakarta, yang menjadi Keuskupan Agung Djakarta.
- Vikariat Apostolik Bandung, yang menjadi Keuskupan Bandung.
- Prefektur Apostolik Sukabumi, yang ditingkatkan dan berubah nama menjadi Keuskupan Bogor, seturut dengan pemindahan pusat pastoral dari Sukabumi ke Bogor.
- Vikariat Apostolik Semarang, yang menjadi Keuskupan Agung Semarang.
- Vikariat Apostolik Malang, yang menjadi Keuskupan Malang.
- Vikariat Apostolik Purwokerto, yang menjadi Keuskupan Purwokerto.
- Vikariat Apostolik Surabaia, yang menjadi Keuskupan Surabaia.
- Vikariat Apostolik Endeh, yang menjadi Keuskupan Agung Endeh.
- Prefektur Apostolik Denpasar, yang menjadi Keuskupan Denpasar.
- Vikariat Apostolik Larantuka, yang menjadi Keuskupan Larantuka.
- Vikariat Apostolik Ruteng, yang menjadi Keuskupan Ruteng.
- Vikariat Apostolik Atambua, yang menjadi Keuskupan Atambua.
- Vikariat Apostolik Pontianak, yang menjadi Keuskupan Agung Pontianak.
- Prefektur Apostolik Ketapang, yang menjadi Keuskupan Ketapang.
- Vikariat Apostolik Sintang, yang menjadi Keuskupan Sintang.
- Vikariat Apostolik Samarinda, yang menjadi Keuskupan Samarinda.
- Vikariat Apostolik Bandjarmasin, yang menjadi Keuskupan Bandjarmasin.
- Vikariat Apostolik Makassar, yang menjadi Keuskupan Agung Makassar.
- Vikariat Apostolik Amboina, yang menjadi Keuskupan Amboina.
- Vikariat Apostolik Manado, yang menjadi Keuskupan Manado.
- Vikariat Apostolik Medan, yang menjadi Keuskupan Agung Medan.
1963
- 28 Juni — Vikariat Apostolik Hollandia berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Kota Baru.
1964
- 12 Juni — Vikariat Apostolik Kota Baru berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Sukarnapura.
1966
- 15 November — Hierarki Gereja Katolik di Papua resmi terbentuk dan bergabung ke Indonesia. Akibatnya, seluruh ordinariat Gereja Katolik di Papua ditingkatkan menjadi keuskupan sufragan atau keuskupan agung, kemudian batas-batas yurisdiksi dari keuskupan-keuskupan tersebut diperjelas. Setelah itu, sebuah provinsi gerejawi tambahan di Indonesia dibentuk, yang meliputi seluruh wilayah Papua.
1967
- 13 April — Wilayah Timor Barat bagian barat dipisahkan dari Keuskupan Atambua dan membentuk Keuskupan Kupang, yang menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Endeh.
1968
- 9 April — Wilayah Sanggau dan Sekadau dipisahkan dari Keuskupan Agung Pontianak dan Keuskupan Ketapang, serta membentuk Prefektur Apostolik Sekadau, yang menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Pontianak.
1969
- 6 Februari — Prefektur Apostolik Weetebula ditingkatkan menjadi Keuskupan Weetebula dan menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Endeh.
- 25 April — Keuskupan Sukarnapura berganti nama menjadi Keuskupan Djajapura.
- 29 Mei — Wilayah Asmat dipisahkan dari Keuskupan Agung Merauke dan membentuk Keuskupan Agats, yang menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Merauke.
1970
- 3–4 Desember — Keuskupan Agung Djakarta mendapat kunjungan pastoral dari Paus Paulus VI di Jakarta.[5]
1973
- 22 Agustus — Beberapa keuskupan mengalami pergantian nama, yang disesuaikan dengan perubahan ejaan atau perubahan nama dari kota yang menjadi pusat pastoralnya.
- Keuskupan Tandjung–Karang menjadi Keuskupan Tanjungkarang.
- Keuskupan Agung Djakarta menjadi Keuskupan Agung Jakarta.
- Keuskupan Surabaia menjadi Keuskupan Surabaya.
- Keuskupan Bandjarmasin menjadi Keuskupan Banjarmasin.
- Keuskupan Agung Makassar menjadi Keuskupan Agung Ujung Pandang.
- Keuskupan Djajapura menjadi Keuskupan Jayapura.
1974
- 14 Mei:
- Keuskupan Agung Endeh berganti nama menjadi Keuskupan Agung Ende.
- Keuskupan Manokwari berganti nama menjadi Keuskupan Manokwari–Sorong, seturut dengan pemindahan pusat pastoral dari Manokwari ke Sorong.
1980
- 24 Oktober — Prefektur Apostolik Sibolga ditingkatkan menjadi Keuskupan Sibolga dan menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Medan.
1982
- 8 Juni — Prefektur Apostolik Sekadau ditingkatkan dan berganti nama menjadi Keuskupan Sanggau, seturut dengan pemindahan pusat pastoral dari Sekadau ke Sanggau, serta menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Pontianak.
1986
- 21 Juli — Vikariat Militer Indonesia ditingkatkan menjadi Ordinariat Militer Indonesia.
1989
- 9–14 Oktober — Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Agung Ende (saat ini Keuskupan Maumere), dan Keuskupan Agung Medan mendapat kunjungan pastoral dari Paus Yohanes Paulus II, tepatnya di Jakarta, Yogyakarta, Maumere, dan Medan.[6]
- 23 Oktober:
- Keuskupan Kupang ditingkatkan menjadi Keuskupan Agung Kupang.
- Provinsi gerejawi baru terbentuk di Indonesia, ditandai dengan Keuskupan Atambua dan Keuskupan Weetebula yang berpindah metropolit dari Keuskupan Agung Ende ke Keuskupan Agung Kupang.
1993
- 5 April — Wilayah Kalimantan Tengah dipisahkan dari Keuskupan Banjarmasin dan membentuk Keuskupan Palangka Raya, yang menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Pontianak.
2000
- 15 Maret — Keuskupan Agung Ujung Pandang berganti nama kembali menjadi Keuskupan Agung Makassar.
2002
- 9 Januari — Wilayah Kalimantan Utara dan Berau dipisahkan dari Keuskupan Samarinda dan membentuk Keuskupan Tanjung Selor, yang menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Pontianak.
2003
- 29 Januari:
- Keuskupan Samarinda ditingkatkan menjadi Keuskupan Agung Samarinda.
- Provinsi gerejawi baru terbentuk di Indonesia, ditandai dengan Keuskupan Banjarmasin, Keuskupan Palangka Raya, dan Keuskupan Tanjung Selor yang berpindah metropolit dari Keuskupan Agung Pontianak ke Keuskupan Agung Samarinda.
- 1 Juli:
- Keuskupan Palembang ditingkatkan menjadi Keuskupan Agung Palembang.
- Provinsi gerejawi baru terbentuk di Indonesia, ditandai dengan Keuskupan Pangkalpinang dan Keuskupan Tanjungkarang yang berpindah metropolit dari Keuskupan Agung Medan ke Keuskupan Agung Palembang.
- 19 Desember — Wilayah Papua Tengah dan Provinsi Papua bagian barat dipisahkan dari Keuskupan Jayapura dan membentuk Keuskupan Timika, yang menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Merauke.
2005
- 14 Desember — Wilayah Sikka dipisahkan dari Keuskupan Agung Ende dan membentuk Keuskupan Maumere, yang menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Ende.
2024
- 21 Juni — Wilayah Manggarai Barat dipisahkan dari Keuskupan Ruteng dan membentuk Keuskupan Labuan Bajo, yang menjadi sufragan dalam Keuskupan Agung Ende.
- 3–6 September — Keuskupan Agung Jakarta mendapat kunjungan pastoral dari Paus Fransiskus di Jakarta.
Catatan
- ^ Kolom ini tidak memasukkan jabatan-jabatan uskup tituler, yaitu uskup koajutor, uskup auksilier, uskup-uskup emeritus, dan uskup yang memegang jabatan administrator apostolik.
- ^ Kolom berikut ini berisi nama gereja-gereja katedral tiap keuskupan yang berupa santo/santa pelindung atau misteri ilahi. Perlu diingat bahwa gereja-gereja tersebut juga dapat dipanggil dengan nama kota tempat gereja tersebut berdiri. Misalnya "Gereja Katolik Santa Maria Diangkat Ke Surga Jakarta" yang lebih sering disebut "Gereja Katedral Jakarta". Bila ada dua gereja katedral yang didaftarkan pada suatu keuskupan, gereja pertama merupakan Katedral utamanya, sedangkan gereja kedua merupakan konkatedral.
- ^ Kolom berikut menampilkan daerah provinsi atau bagiannya yang termasuk dalam administrasi keuskupan, kecuali jika disebutkan lain. Misalnya, "Bengkulu" yang merujuk pada "Provinsi Bengkulu", alih-alih Kota Bengkulu. Data lebih lanjut mengenai daerah yang termasuk dalam keuskupan tersebut dapat dilihat pada catatan kaki.
- ^ Mencakup Kota Medan, Binjai, Siantar, Tanjungbalai, dan Tebing Tinggi; Kabupaten Asahan, Batu Bara, Dairi, Deli Serdang, Humbang Hasundutan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan, Langkat, Karo, Pakpak Bharat, Simalungun, Tapanuli Utara, Toba, Samosir, dan Serdang Bedagai.
- ^ Mencakup hampir seluruh kabupaten/kota di Aceh, kecuali Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil.
- ^ Mencakup Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
- ^ Mencakup Pulau Nias; Kota Sibolga dan Padang Sidempuan; Kabupaten Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Tengah.
- ^ Mencakup Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil.
- ^ Mencakup hampir seluruh kabupaten/kota di Jambi, kecuali Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
- ^ Tidak termasuk Kelurahan Pondok Labu, Kecamantan Cilandak, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
- ^ Mencakup Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
- ^ Mencakup Kabupaten dan Kota Bekasi.
- ^ Mencakup Kabupaten Ciamis, Garut, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, dan Subang; Kota Banjar; Kabupaten dan Kota Bandung; Kabupaten dan Kota Cirebon; Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.
- ^ Mencakup Kabupaten Cianjur, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bogor, serta Kabupaten dan Kota Sukabumi.
- ^ Mencakup Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten dan Kota Serang, serta Kota Cilegon.
- ^ Mencakup Kabupaten Boyolali, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kudus, Pati, Sragen, Sukoharjo, Temanggung, dan Wonogiri; Kota Salatiga dan Surakarta; Kabupaten dan Kota Semarang; Kabupaten dan Kota Magelang.
- ^ Mencakup Pulau Madura; Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, dan Situbondo; Kota Batu; Kabupaten dan Kota Malang; Kabupaten dan Kota Pasuruan; Kabupaten dan Kota Probolinggo.
- ^ Mencakup Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Batang, Brebes, Cilacap, Kebumen, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, dan Wonosobo; Kabupaten dan Kota Pekalongan; Kabupaten dan Kota Tegal.
- ^ Mencakup Kabupaten Bojonegoro, Gresik, Jombang, Lamongan, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Sidoarjo, Tuban, dan Tulungagung; Kota Surabaya; Kabupaten dan Kota Blitar; Kabupaten dan Kota Kediri; Kabupaten dan Kota Madiun; Kabupaten dan Kota Mojokerto.
- ^ Terdiri dari Kabupaten Blora dan Rembang.
- ^ Mencakup Kabupaten dan Kota Kupang, serta Kabupaten Timor Tengah Selatan.
- ^ Mencakup Kabupaten Alor, Rote Ndao, dan Sabu Raijua.
- ^ Mencakup Kabupaten Belu, Malaka, dan Timor Tengah Utara.
- ^ Mencakup Kabupaten Bengkayang, Kubu Raya, Landak, Mempawah, dan Sambas, serta Kota Pontianak dan Singkawang.
- ^ Mencakup Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara.
- ^ Mencakup Kabupaten Sanggau dan Sekadau.
- ^ Mencakup Kabupaten Kapuas Hulu, Melawi, dan Sintang.
- ^ Mencakup hampir seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur, kecuali Kabupaten Berau.
- ^ Mencakup Kabupaten Merauke, Boven Digoel, dan sebagian besar Mappi (selain Distrik Citak Mitak, Kaibar, Passue Bawah, dan Ti Zain).
- ^ Mencakup Kabupaten Asmat; serta Distrik Distrik Citak Mitak, Kaibar, Passue Bawah, dan Ti Zain di Kabupaten Mappi.
- ^ Mencakup Kabupaten Keerom dan Sarmi, Kabupaten dan Kota Jayapura; serta Distrik Mamberamo Hulu, Mamberamo Tengah, dan Mamberamo Hilir di Kabupaten Mamberamo Raya.
- ^ Mencakup Kabupaten Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Supiori, Waropen, dan sebagian besar Mamberamo Raya (selain Distrik Mamberamo Hulu, Mamberamo Tengah, dan Mamberamo Hilir).
Referensi
- Situs web
- "Catholic Church in Indonesia". GCatholic.
- "Catholic Church in Indonesia". Catholic-Hierarchy.
- Pustaka
- Departemen Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia (2017). Buku Petunjuk Gereja Katolik Indonesia 2017. Jakarta.
- Lainnya
- ^ Keuskupan. Kawali – KWI.
- ^ "Rinunce e nomine". Vatican Press. Diakses tanggal 2022-08-18.
- ^ "Relasi Diplomatik Vatikan-Indonesia". Apostolic Nunciature Indonesia. Diakses tanggal 2022-08-18.
- ^ Alexander Bala Seda (2022-06-10). "Indonesia, Satu dari Tiga Negara di Asia yang Memiliki Keuskupan Militer". Katolikana. Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ Katolik, Renungan Iman (2014-04-18). "Pijar Vatikan II: Sambut Paus Paulus VI di Indonesia, Lalu Pak Harto ke Vatikan (25C)". Renungan Harian. Diakses tanggal 2022-08-16.
- ^ "Napak Tilas 30 Tahun Kunjungan Paus Yohanes Paulus II - Unika Atma Jaya". m.atmajaya.ac.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-16. Diakses tanggal 2022-08-16.