Bintang Mahaputera Adipradana
Bintang Mahaputera Adipradana adalah kelas kedua dari tanda kehormatan Bintang Mahaputera. Sebagai kelas dari Bintang Mahaputera, bintang ini diberikan kepada mereka yang secara luar biasa menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.[1]
Bintang Mahaputera Adipradana | |
---|---|
Dianugerahkan oleh Presiden Indonesia | |
Tipe | Bintang Sipil |
Dibentuk | 1959 |
Negara | Indonesia |
Kelayakan | Sipil |
Status | Saat ini dianugerahkan |
Statistik | |
Penganugerahan pertama | 1961 |
Penganugerahan terakhir | 2023 |
Prioritas | |
Tingkat lebih tinggi | Bintang Mahaputera Adipurna |
Tingkat lebih rendah | Bintang Mahaputera Utama |
Bentuk
Setelah 1972
Bintang Mahaputera Adipradana diberikan dalam bentuk selempang yang digunakan dengan cara diselempangkan dari pundak kanan ke pinggang kiri sehingga bintang terletak di pinggang kiri. Penerima penghargaan juga mendapatkan patra yang dipakai di dada kiri pada saku di bawah kancing baju, serta miniatur yang dipakai pada lidah baju. Piagam sebagai tanda pemberian bintang ini juga akan diberikan kepada para penerima.[2][3]
1959–1972
Sebelum 1972, Bintang Mahaputera Adipradana diberikan dalam bentuk kalung yang dikenakan di leher. Sama seperti saat ini, bintang ini kala itu juga dilengkapi dengan patra.[4][5] Setelah 1972, bintang ini diberikan dalam bentuk selempang hingga saat ini.[6]
Penerima terkemuka
Daftar ini belum tentu lengkap. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
Berikut ini penerima-penerima terkemuka dari Bintang Mahaputera Adipradana.[7][8]
- Abdul Gafur (1982)
- K.H. Abdul Halim Majalengka (2008)A
- Abdul Haris Nasution (1961)
- Abdurrahman Baswedan (2013)A
- Aburizal Bakrie (2011)
- Achmad Affandi (1982)
- Achmad Lamo (1982)
- Achmad Soebardjo (1973)
- Adam Malik (1973)
- Adnan Kapau Gani (1995)A
- Adrianus Mooy (1992)
- K.H. Ahmad Sanusi (2009)A
- Akbar Tanjung (1992)
- Ali Alatas (1992)
- Ali Moertopo (1982)
- Ali Sadikin (2003)
- Ali Sastroamidjojo
- Amirmachmud (1973)
- Andi Amir M. Jusuf (1973)
- Andi Mattalatta (2014)[9]
- Andi Sultan Daeng Radja (2006)A
- Anwar Tjokroaminoto (1973)
- Ario Soerjo (1999)A
- Artidjo Alkostar (2021)A[10]
- Asmaniah Haz (2011)
- Assaat (1995)
- Ashari Danudirdjo (1997)
- Awaloedin Djamin (1982)
- Azwar Anas (1992)
- A.E. Manihuruk (1992)
- A.M. Fatwa (2008)
- A.M. Hendropriyono (1999)
- A.R. Soehoed (1982)
- B. J. Habibie (1982)
- Basuki Hadimuljono (2020)[11]
- Basuki Rahmat (1995)
- Boediono (1999)
- Boentaran Martoatmodjo (1992)A
- Chairul Tanjung (2014)
- Dadang Suprayogi (1967)
- Dahlan Iskan (2014)[9]
- Dipo Alam (2014)
- Emil Salim (1973)
- Erick Thohir (2024)
- Fatmawati (1994)
- Feisal Tanjung (1995)
- Frans Kaisiepo (1993)A
- Frans Seda (1973)
- Gatot Nurmantyo (2020)[11]
- Ginandjar Kartasasmita (1987)
- G.A. Siwabessy (1973)
- Hamengkubuwana IX (1961)
- Hamzah Haz (1999)
- Harmoko (1987)
- Harsono Tjokroaminoto (1990)
- Harun Al Rasyid Zain (1982)
- Hasan Basri Durin (1999)
- K.H. Hasyim Muzadi (2017)A
- Hatta Rajasa (2013)[12]
- Herawati Boediono (2014)
- Hidayat Nur Wahid (2009)
- H.O.S. Tjokroaminoto (1961)A
- I Gusti Ketut Jelantik (1993)A
- Ibnu Sutowo (1972)
- Ibrahim Hasan (1996)
- Ida Anak Agung Gde Agung (1995)
- Ida Bagus Oka (1999)
- Habib Idrus bin Salim Al-Jufri (2010)A
- Ilyas Ya'kub (1999)A
- Iskandar Muda dari Aceh (1993)A
- Ismail Hasan Metareum (1996)
- Iwa Koesoemasoemantri (1992)A
- Izaak Huru Doko (2006)A
- Jahja Daniel Dharma (2009)A
- Jannes Humuntal Hutasoit (1987)
- Juliana Djoeanda (1993)A
- Karlinah Wirahadikusumah (1987)
- Ki Bagoes Hadikoesoemo (1992)A
- Ki Sarmidi Mangunsarkoro (1995)A
- Kusumah Atmaja (1995)A
- Kwik Kian Gie (2005)
- La Maddukelleng (1998)A
- Lasiyah Soetanto (1982)
- Lukman Hakim Saifuddin (2014)
- L.B. Moerdani (1987)
- Johannes Latuharhary (1992)A
- Johannes Leimena (1973)
- Mahfud MD (2013)[12]
- Mangkunegara IV (2010)A
- Maraden Panggabean (1970)
- Marthen Indey (1993)
- Martono (1982)
- Marzuki Alie (2014)
- K.H. Mas Mansoer (1961)
- Ma'ruf Amin (2014)
- Megawati Soekarnoputri (2001)
- Mochtar Kusumaatmadja (1974)
- Moeldoko (2015)
- Moestopo (2007)A
- Mohammad Yamin (1962)
- Mohamad Roem (1984)
- Mufidah Jusuf Kalla (2011)
- Muhaimin Iskandar (2009)
- Muhammad Lutfi (2014)[9]
- Muhammad Quraish Shihab (2005)
- M. Sarbini (1973)
- M.H. Thamrin (1961)A
- Nani Soedarsono (1987)
- Nelly Adam Malik (1982)
- K.H. Noer Alie (2006)A
- Nuku Muhammad Amiruddin (1995)A
- Oerip Soemohardjo (1961)A
- Opu Daeng Risadju (2006)A
- Otto Iskandardinata (1961)A
- Pajonga Daeng Ngalie Karaeng Polongbangkeng (2006)A
- Pakubuwana X (2009)A
- Panji Surachman Cokroadisuryo (1992)A
- Patrialis Akbar (2014)[9]
- Poedjono Pranyoto (1999)
- Radius Prawiro (1973)
- Radjiman Wedyodiningrat (1961)A
- Rahmah El Yunusiyah (2013)A
- Rais Abin (2007)
- Raja Haji Fisabilillah (1997)A
- Ranggawarsita (2010)A
- Ratu Emma Norma Soedharmono (1992)
- Retno Marsudi (2020)[11]
- Robert Wolter Mongisidi (1961)A
- Roeslan Abdulgani (1961)
- Roy Suryo (2014)[9]
- Saiful Sulun (1992)
- Raden Saleh (2010)A
- Sam Ratulangi (1961)A
- Sanusi Hardjadinata (2001)
- Prof. Dr. Sardjito (1970)A
- Mr. Sartono (1961)
- Sarwo Edhie Wibowo (1986)
- Sayuti Melik (1973)
- Dr. Setiabudi (1961)A
- Saldi Isra (2023)[13]
- Silas Papare (1993)A
- Siti Fadilah (2011)
- Siti Rahmiati Hatta (1993)
- Slamet Rijadi (2007)A
- Sri Mulyani (2011)
- Soedharmono (1973)
- Soedirman (1961)A
- Soekarni (1973)A
- Soekiman Wirjosandjojo (1985)A
- Soemitro Djojohadikoesoemo (1973)
- Mayjen Soengkono (1980)A
- Soepardjo Rustam (1987)
- Soerjopranoto (1961)A
- R.P. Soeroso (1974)A
- Soesanto Tirtoprodjo (1992)A
- Bung Tomo (2008)A
- Dr. Soetomo (1961)A
- Dr. Sudarsono (1995)A
- Sudi Silalahi (2013)
- Sugandhi Kartosubroto (1992)A
- Sukma Violetta (2020)
- Sumantri Brodjonegoro (1973)
- Sunario Sastrowardoyo (1985)
- Ir. Sutami (1973)
- Sutan Mohammad Rasjid (2000)
- Sutan Takdir Alisjahbana (2010)A
- Suyono Sosrodarsono (1987)
- Susi Pudjiastuti (2020)[11]
- Suwiryo (1995)A
- Syarwan Hamid (1999)
- Syarief Thayeb (1974)
- Syarif Kasim II dari Siak (1998)A
- Tuanku Tambusai (1995)A
- Tarmizi Taher (1996)
- Teuku Muhammad Hasan (1983)
- Tjilik Riwut (1998)A
- Tjipto Mangoenkoesoemo (1961)A
- Tito Karnavian (2020)[11]
- Try Sutrisno (1992)
- Tuti Sutiawati Try Sutrisno (1996)
- T.B. Simatupang (1995)A
- Umar Wirahadikusumah (1973)
- Valentina Tereshkova (1963)[14]
- Wahono (1992)
- Wiranatakoesoema V (1992)A
- Wiranto (1998)
- Wirjono Prodjodikoro (1995)A
- Wismoyo Arismunandar (1995)
- Wongsonegoro (1992)A
- Wury Estu Handayani (2023)[15]
- Yasonna Laoly (2020)[11]
- Yogie Suardi Memet (1996)
- Yunus Yosfiah (1999)
- Yuri Gagarin (1961)[14][16]
- Yusril Ihza Mahendra (2014)[9]
- Yusuf Al-Makassari (1995)A
- Zainul Arifin Pohan (1998)A
- Zulkifli Hasan (2014)
Keterangan:
A Penganugerahan anumerta.
Lihat pula
Referensi
- ^ Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan" (PDF). Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-06-13. Diakses tanggal 2021-04-20.
- ^ Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Bintang Mahaputera" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diakses tanggal 2018-02-25.
- ^ Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Lampiran III Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010" (PDF). JDIH Kementerian Sekretariat Negara. Diakses tanggal 2021-04-20.
- ^ "Undang-Undang Darurat No. 6 Tahun 1959 tentang Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera". Arsip Nasional Republik Indonesia. 1959. Diakses tanggal 2021-08-12.
- ^ "Lampiran Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1959 tentang Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera". hukumonline.com. Diakses tanggal 2021-12-14.
- ^ Sekretariat Negara Republik Indonesia. "Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1972 tentang Perobahan dan Tambahan Ketentuan Mengenai Beberapa Jenis Tanda Kehormatan Republik Indonesia yang Berbentuk Bintang dan Tentang Urutan Derajat/Tingkat Jenis Tanda Kehormatan Republik Indonesia yang Berbentuk Bintang" (PDF). Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional. Diakses tanggal 2021-05-23.
- ^ "Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003" (PDF). Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diakses tanggal 2021-01-20.
- ^ "Daftar WNI yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 2004–sekarang" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 7 Januari 2020. Diakses tanggal 2021-12-15.
- ^ a b c d e f Lumanauw, Novy (13 Oktober 2014). "Presiden Sematkan Bintang Mahaputra Adipradana kepada Sejumlah Menteri". Berita Satu. Diakses tanggal 2021-12-14.
- ^ Kamil, Irfan (12 Agustus 2021). Galih, Bayu, ed. "Artidjo Alkostar, Eks Hakim Agung dan Algojo Koruptor yang Dianugerahi Bintang Mahaputra". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-08-12.
- ^ a b c d e f Prihatin, Intan Umbari (11 November 2020). Faqih, Fikri, ed. "13 Menteri Kabinet Jokowi Terima Penghargaan Tanda Kehormatan". Merdeka.com. Diakses tanggal 10 Oktober 2021.
- ^ a b Gatra, Sandro (13 Agustus 2013). Liauw, Hindra, ed. "8 Menteri Dapat Bintang Mahaputera Adipradana". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-12-14.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaadipradana 2023
- ^ a b Wirayudha, Randy (11 Maret 2021). "Yuri Gagarin dan Para Kosmonot Pahlawan Indonesia". Diakses tanggal 19 Februari 2024.
- ^ Humas (14 Agustus 2023). "Presiden Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bagi 18 Tokoh". setkab.go.id. Diakses tanggal 20 februari 2024.
- ^ Tri Setio Berty, Teddy (12 April 2022). "Hari Kosmonautika 12 April, Kedubes Rusia Unggah Foto Sukarno dengan Yuri Gagarin".