Jalur kereta api lintas Jakarta

jalur kereta api di Indonesia

Jalur kereta api lintas Jakarta adalah jalur kereta api yang mengitari seluruh kota administrasi di Provinsi DKI Jakarta. Semua jalur kereta api di lintas ini termasuk ke dalam Daerah Operasi I Jakarta serta KAI Commuter dimana stasiun kereta api utama di provinsi ini adalah, Stasiun Gambir, Pasar Senen, Jakarta Kota, dan Manggarai kecuali Stasiun Halim yang terletak di jalur kereta cepat Jakarta–Bandung. Jalur ini merupakan kumpulan dari banyak segmen jalur kereta api yang melayani kereta api antarkota, komuter, dan kereta bandara. Layanan kereta api antarkota di jalur KA dalam kota Jakarta menghubungkan DKI Jakarta dengan Cirebon, Semarang, Surabaya di lintas utara, Purwokerto, Yogyakarta, Surabaya, Malang di lintas tengah, dan Bandung di lintas selatan Pulau Jawa. Selain itu, jalur kereta api dalam kota Jakarta juga melayani kereta api komuter maupun menuju berbagai tujuan di Jabodetabekpunjur dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Lintas Jakarta
Ikhtisar
JenisJalur kereta api lintas utama
SistemJalur kereta api perkotaan
StatusBeroperasi
Stasiun26 (lintas sekitar Jakarta)
Operasi
DibukaBervariasi, lihat di bawah.
Pemilik
OperatorKereta Api Indonesia
DepoJakarta Kota (JAKK, kereta api penumpang)
Cipinang (CPN, lokomotif)
Bukit Duri (BUD, KAI Commuter)
Data teknis
Lebar sepur1.067 mm (ft 6 in) Lebar sepur Cape
Elektrifikasi1.500 V DC listrik aliran atas (KAI Commuter)
Kecepatan operasi60–90 km/h (37–56 mph)
Peta rute
JICT (untuk Pelabuhan Tanjung Priok)
Jalan Tol Akses Tanjung Priok
Pasoso
Sungai Lagoa
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Tanjung Priuk Terminal Tanjung Priok
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Ancol
Jakarta Gudang
Jakarta Kota
Kampung Bandan
Jayakarta
Rajawali
Mangga Besar
Sawah Besar
Kemayoran
Juanda
Angke
Duri
Gambir Kereta Api Indonesia
Gondangdia
Tanah Abang
Cikini
Karet
Pasar Senen Kereta Api Indonesia Terminal Pasar Senen
Sudirman
Gang Sentiong
Mampang
Kramat
Terminal Manggarai Manggarai
Pondok Jati
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Grogol
Matraman
Pesing
Palmerah
Taman Kota
Kebayoran
Bojong Indah
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
ke Serpong
Rawa Buaya
Jatinegara Kereta Api Indonesia
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Kalideres
Cipinang
ke Tangerang
Klender
Depo KRL Bukit Duri
Buaran
Tebet
Klender Baru
Cawang
Cakung
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Duren Kalibata
ke Cikarang
Pasar Minggu Baru
Pasar Minggu Terminal Pasar Minggu
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Tanjung Barat
Lenteng Agung
Univ. Pancasila
ke Bogor/Nambo
Jalur kereta api di daerah Tanah Kusir, Kebayoran Lama.
Jalur kereta api di daerah Tanah Kusir, Kebayoran Lama.
Jalur kereta api di daerah Matraman, Jatinegara.
Jalur kereta api di daerah Matraman, Jatinegara.
Jalur kereta api di daerah Juanda.
Jalur kereta api di daerah Juanda.

Sejarah

Jalur kereta api Batavia–Buitenzorg

Disebut-sebut sebagai jalur kereta api pertama di Batavia, jalur ini dibangun dan diresmikan oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij dan tepat dua tahun setelah jalur kereta api Samarang–Tangoeng pada tahun 1867.

Pembangunan jalur ini dimulai pada tanggal 15 Oktober 1869 dengan disaksikan secara langsung oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada saat itu, Mr. Pieter Mijer. Jalur ini dibangun oleh perusahaan Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij yang dinilai telah berhasil membangun Jalur kereta api Samarang-Tanggung pada tahun 1864-1867.[1]

Pembangunan jalur ini mengalami kendala karena masalah keuangan. Tahun 1870 proyek ini sempat macet, yaitu pada pengerjaan gelombang pertama. Pekerjaan ini dimulai dari 15 Oktober 1869 sampai Februari 1870 dimana selama kurun waktu itu jalur sepanjang 7.590 m untuk bagian Kleine Boom, Meester Cornelis sejauh 13.087 m, dan jalur sepanjang 18.730 m untuk bagian Buitenzorg selesai dikerjakan. Pekerjaan kedua baru bisa dilaksanakan pada Juni 1870 sampai Juni 1871, yaitu jalur di Buitenzorg sepanjang sekitar 9.270 m. Selanjutnya, pada Juni 1871 hingga Januari 1873 barulah seluruh proyek pembangunan jalur kereta api Batavia–Buitenzorg selesai, termasuk jalur Kleine Boom–Meester Cornelis NIS, sampai ke Buitenzorg.[1]

Sebagian besar stasiun di jalur ini masih aktif, dengan pengecualian Stasiun Kleine Boom (ditutup pada tahun 1883), Stasiun Meester Cornelis NIS (ditutup pada tahun 1918), Stasiun Dierentuin (ditutup pada tahun 1926), dan Stasiun Batavia (ditutup pada tahun 1929). Kemudian disusul Stasiun Kebonsirih, Stasiun Pegangsaan (ditutup pada tahun 1981), dan Stasiun Pondok Terong (ditutup pada tahun 1996).

Trem Batavia

Jalur trem kuda pertama di Batavia diresmikan pada tanggal 10 April 1869 dan pada 1882 digantikan dengan trem uap.[2] Trem ini dioperasikan oleh Bataviasche Tramweg Maatschappij (BTM) yang kelak berganti nama menjadi Nederlands-Indische Tramweg Maatschappij (NITM). Trem ini menggunakan lebar sepur 1.188mm dan lokomotif uap menjadi lebih efisien karena dapat menyingkat waktu perjalanan.[3]

Peningkatan jalur trem Batavia terus dilakukan dengan mengganti trem uap menjadi trem listrik pada tahun 1899, dan pada tahun 1909 sudah mencapai 14 kilometer.[4] Trem listrik dioperasikan oleh perusahaan yang berbeda, yaitu Batavia Elektrische Tramweg Maatschappij (BETM). Kedua perusahaan ini kelak digabung pada tanggal 31 Juli 1930 sebagai Batavia Verkeers-Maatschappij (BVM)[5] Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, timbul ide untuk mengambil alih perusahaan BVM dan pada tahun 1957 dinasionalisasi menjadi Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). Walaupun diambil alih, PPD hanya mengoperasikan trem tersebut selama beberapa waktu dan dihapuskan karena dianggap tidak cocok dengan tata ruang kota besar.[6]

Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij

Pembangunan jalur kereta api lainnya juga dilakukan oleh Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOSM). BOSM adalah perusahaan kereta api swasta dan mendapat konsesi izin pembangunan jalur kereta api di lintas Batavia Timur. BOSM membangun segmen jalur kereta api Batavia–Karawang yang mulai beroperasi pada tahun 1887.[7] Untuk menunjang operasional, BOSM mempunyai stasiun sendiri di Batavia, namanya Batavia BOSM.

Elektrifikasi jalur

Keterlibatan Staatsspoorwegen

Staatsspoorwegen mulai menanamkan pengaruhnya di Batavia sejak tahun 1880-an. Berawal dari pembangunan Stasiun Tanjung Priok lama; stasiun ini letaknya berbeda dengan stasiun yang sekarang. Stasiun Tanjung Priok Lama dahulu terletak persis di atas dermaga Pelabuhan Tanjung Priok. Stasiun ini selesai dibangun oleh Burgerlijke Openbare Werken pada 1883 dan baru pada tahun 1885 diresmikan pembukaannya bersamaan dengan pembukaan Pelabuhan Tanjung Priok.[8]

Pengelolaan stasiun dan jalur kereta api Sunda Kelapa–Tanjung Priok diserahkan kepada jawatan kereta api negara, Staatsspoorwegen (SS). Sampai dengan tahun 1900, dalam sehari tidak kurang dari 40 perjalanan kereta api rute Tanjung Priok–Batavia SS pp dan NISM serta Tanjung Priok–Kemayoran p.p.

Jalur kereta api BOSM (Batavia–Karawang) akhirnya diambil alih oleh Staatsspoorwegen pada tahun 1898.[9] Selanjutnya, pada tanggal 1 Oktober 1899, selesailah jalur kereta api yang dimulai dari Batavia menuju Tanah Abang yang perkembangan selanjutnya diperpanjang hingga Rangkasbitung menuju Anyer Kidul pada tahun 1900.[10]

Pada tahun 1913 jalur Batavia-Buitenzorg dijual kepada pemerintah Hindia Belanda dan dikelola oleh Staatsspoorwegen. Pada waktu itu kawasan Jatinegara dan Tanjung Priok belum termasuk gemeente Batavia.[11] Untuk penataan ulang stasiun di Batavia, sekitar 200 m dari stasiun yang ditutup ini dibangunlah Stasiun Jakarta Kota yang sekarang. Pembangunannya selesai pada 19 Agustus 1929 dan secara resmi digunakan pada 8 Oktober 1929. Acara peresmiannya dilakukan secara besar-besaran dengan penanaman kepala kerbau oleh Gubernur Jendral jhr. A.C.D. de Graeff yang berkuasa pada Hindia Belanda pada 1926-1931.[12]

Pasca-kemerdekaan dan masa depan

Dekade 1960-an menjadi dekade suram bagi kereta api perkotaan Jakarta. Banyak layanan kereta api listrik—yang kala itu masih dilayani lokomotif listrik—mengalami kemerosotan pasca G30S/PKI. Pada tahun 1966, seluruh pengangkutan kereta api jurusan ManggaraiJakarta Kota dibatasi. Hal ini berkaitan dengan menurunnya jumlah penumpang dan suasana kota Jakarta yang tidak kondusif. Biro Pusat Statistik mencatat, jumlah penumpang lokal yang dilayani Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) tahun 1965 merosot 47 persen dibandingkan 1963. Tahun 1965, hanya 16.092 penumpang per hari yang memakai kereta lokal.[13]

Baru pada tahun 1972, kereta listrik mulai mulai mengalami regenerasi. KRL dan kereta rel diesel (KRD) produksi Nippon Sharyo, Jepang tiba di Jakarta tahun 1976. KRL-KRL ini akan menggantikan lokomotif listrik lama peninggalan Belanda yang sudah dianggap tidak layak. Tiap rangkaian KRL terdiri atas empat kereta dengan kapasitas angkut 134 penumpang per kereta.[13]

Sejak saat itu, Indonesia rutin mendatangkan KRL buatan Jepang (baru maupun bekas) untuk memperkuat armada KRL di Jakarta. Pada Mei 2000, pemerintah Jepang melalui JICA dan Pemerintah Kota Tokyo menghibahkan 72 unit KRL bekas yang sebelumnya dioperasikan oleh Biro Transportasi Metropolitan Tokyo. Kereta ini diresmikan pada tanggal 25 Agustus 2000 dan menjadi KRL berpendingin udara (AC) pertama di Indonesia.[14]

KRL mulai merajai komuter Jabodetabek sejak 1990-an. Kala itu, untuk mendukung wilayah suburban, KRL yang tadinya hanya Jakarta–Bogor, Jakarta–Tanjung Priuk, dan Tanjung Priuk–Jatinegara dibuatkan relasi baru rutenya hingga merambah ke Bekasi (1992) dan Serpong (1994).[15] Persinyalan yang semula mekanik mulai dilistriki per 1994–1996 dengan sistem Solid State Interlocking. Untuk mendukungnya, centralized traffic control (CTC) dibangun di Manggarai.[16]

Di samping elektrifikasi jalur kereta api non-KRL di Jakarta, pemerintah juga membangun jalur rel layang guna mengurangi kemacetan. Jalur tersebut adalah Jakarta Kota–Manggarai. Sebagai akibatnya, jalur kereta api peninggalan NIS/SS dinonaktifkan dan stasiun-stasiunnya dibongkar seluruhnya. Jalur ini dibangun mulai tahun 1988 dan mulai digunakan pada tahun 1992.[17] Bagian dari proyek jalur dwiganda Manggarai–Cikarang, Direktorat Jenderal Perkeretaapian merenovasi Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral di Provinsi DKI Jakarta yang direncanakan beroperasi pada tahun 2025.[18][19][20]

Rencana Jalur kereta api Lingkar Luar Jabodetabek

Menurut agenda pemerintah baik pusat maupun wilayah Jabodetabek sendiri direncanakan akan dibangun jalur kereta api Lingkar ini jika frekuensi Kereta Komuter Jabodetabek semakin meningkat mengingat semakin meningkatnya jumlah urbanisasi penduduk/warga dari luar daerah

Daftar segmen

Segmen aktif

  • Jakarta Kota–Angke–Tanah Abang
  • Tanah Abang–Manggarai
  • Jakarta Kota–Manggarai
  • Jakarta Kota–Pasar Senen–Jatinegara
  • Tanjung Priok–Jakarta Kota
  • Ancol–Rajawali
  • Percabangan ke arah Jakarta Gudang
  • Percabangan ke arah Pasoso–Sungai Lagoa–JICT ( Pelabuhan )
  • Jakarta Kota–Manggarai

Segmen nonaktif

  • Lintas Salemba (Sentral):
    • Pegangsaan–Salemba
    • Tanah Abang–Salemba
    • Salemba–Kramat
    • Salemba–Kramat Sentiong
    • Salemba–Pabrik Opium
    • Kramat–Percetakan Negara[21]
  • Lintas Batavia Zuid–Angke
  • Percabangan Stasiun Batavia Noord dengan Stasiun Batavia Zuid
  • Percabangan Stasiun Duri ke arah Pabrik Gas PGN

Jalur terhubung

Lintas aktif

Jalur kereta api yang terhubung dengan lintas metropolitan ini adalah:

Lintas nonaktif

Layanan kereta api

Penumpang

Antarkota

Lintas utara Jawa
Nama kereta api Relasi perjalanan
Eksekutif
Argo Sindoro GambirSemarang Tawang
Argo Muria
Argo Merbabu
Argo Bromo Anggrek Gambir–Surabaya Pasarturi
Sembrani
Brawijaya Gambir–Malang
Pandalungan Gambir–Surabaya Pasarturi–Jember
Campuran
Argo Cheribon GambirCirebonTegal
Kereta api fakultatif
Argo Cheribon GambirCirebon
Lintas tengah Jawa
Nama kereta api Relasi perjalanan
Eksekutif
Purwojaya GambirPurwokertoCilacap
Taksaka Gambir–Yogyakarta
Argo Lawu Gambir–Solo Balapan
Argo Dwipangga
Argo Semeru Gambir–Surabaya Gubeng
Bima
Gajayana Gambir–Malang
Kereta api fakultatif
Manahan GambirSolo Balapan
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Relasi perjalanan
Eksekutif
Argo Parahyangan GambirBandung
Campuran
Argo Parahyangan GambirBandung
Papandayan Gambir–BandungGarut
Pangandaran Gambir–Bandung–Banjar
Kereta api fakultatif
Argo Parahyangan Tambahan GambirBandung

Kereta api bandara dan komuter (Commuter Line)

Nama kereta api Relasi perjalanan
Kereta api bandara
  Commuter Line Basoetta Manggarai Bandara Soekarno-Hatta
Kereta api komuter
  Commuter Line Bogor Jakarta Kota Bogor
Depok (Sebagian jadwal)
Nambo (Sebagian jadwal)
  Commuter Line Cikarang Kampung Bandan[b]
Angke
Cikarang
Bekasi
Tambun (sebagian jadwal)
  Commuter Line Rangkasbitung Tanah Abang Rangkasbitung
Maja (sebagian jadwal)
  Commuter Line Tangerang Duri Tangerang
  Commuter Line Tanjung Priuk Jakarta Kota Tanjung Priuk

Barang

Nama kereta api Relasi perjalanan
Angkutan peti kemas Tanjung Priuk Lemahabang
Lintas utara Jawa
Angkutan peti kemas Tanjung Priuk Terminal Peti Kemas Semarang Tawang
Kalimas
Kampung Bandan Terminal Peti Kemas Semarang Tawang
Kalimas
Benteng
Krenceng Kalimas
Angkutan logistik ONS Parcel Utara Kampung Bandan Surabaya Pasarturi
Angkutan Semen Indonesia Babat
Angkutan baja coil Krakatau Steel Krenceng Kalimas
Angkutan semen Indocement Nambo Kalimas
Semarang Poncol
Brambanan via Semarang Poncol
Lintas tengah Jawa
Angkutan logistik ONS Parcel Tengah Kampung Bandan Malang
Lintas selatan Jawa
Angkutan peti kemas Tanjung Priuk Gedebage

Daftar stasiun

Segmen Jakarta Kota–Manggarai

Segmen Jakarta Kota–Rajawali

Segmen Rajawali–Jatinegara

Segmen Jakarta Kota–Angke–Tanah Abang

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 1 MerakAngke
Segmen RangkasbitungDuri
Diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1899
oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
0410 Tanah Abang THB Jalan Jatibaru, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat km 6+925 +9 m Beroperasi  
0404 Duri DU Jalan Stasiun Duri, Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, 11310 km 3+293 lintas Angke-Tanah Abang-Rangkasbitung-Merak
km 0+000 lintas Duri-Tangerang
+9 m Beroperasi  
Segmen DuriJakarta Kota
Diresmikan pada tanggal 2 Januari 1899
0403 Angke AK Jalan Stasiun Angke, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat km 0+000 lintas Angke-Tanah Abang-Rangkasbitung-Merak +3 m Beroperasi  
Pasar Pagi PPI Tidak beroperasi
0401 Kotainten KOI Tidak beroperasi
0486 Kampung Bandan KPB Ancol, Pademangan, Jakarta Utara km 2+000 lintas Jakarta Kota-Kampung Bandan +3 m Beroperasi  
0420 Jakarta Kota JAKK Jalan Stasiun Kota No. 1, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat km 0+000 (pusat utama) +4 m Beroperasi  

Segmen Jakarta Kota–Tanjung Priok

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 2 Tanjung PriukJakarta Kota dengan percabangan dari Ancol menuju Rajawali
Segmen Tanjung PriukJakarta Kota
Diresmikan pada tanggal 2 November 1885
oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
0480 Tanjung Priuk TPK Jalan Taman Stasiun Tanjung Priok, Tanjung Priok, Tanjung Priok, Jakarta Utara km 8+115 lintas Jakarta-Ancol-Tanjung Priuk +4 m Beroperasi  
Tanjungpriukpelabuhan TPH Tidak beroperasi
Tanjungpriukgudang TPG Tidak beroperasi
0483 Sungai Lagoa SAO Kompleks Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Priok, Tanjung Priok, Jakarta Utara +4 m Beroperasi
Sungai Tirem SGT Tidak beroperasi
0484 Jakarta International Stadium JIS   Jalan R.E. Martadinata, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara +4 m Konstruksi
0485 Ancol AC   Jalan R.E. Martadinata, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara km 0+134 lintas Ancol-Rajawali-Kemayoran
km 3+549 lintas Jakarta-Ancol-Tanjung Priuk
+4 m Beroperasi  
0486 Kampung Bandan KPB Ancol, Pademangan, Jakarta Utara km 2+000 lintas Jakarta Kota-Tanjung Priok +2 m Beroperasi  
0420 Jakarta Kota JAKK Jalan Stasiun Kota No. 1, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat km 0+000 (pusat utama) +4 m Beroperasi  

Segmen Tanah Abang–Manggarai

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Segmen Tanah AbangManggarai
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
0410 Tanah Abang THB Jalan Jatibaru, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat km 6+925 lintas Angke-Tanah Abang-Rangkasbitung-Merak
km 0+000 lintas Tanah Abang-Manggarai
+9 m Beroperasi  
Karet KAT Jalan K.H. Mas Mansyur, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat km 1+944 lintas Tanah Abang-Manggarai +11 m Beroperasi  
Sudirman Baru
(BNI City)
SUDB Jalan Tanjung Karang No. 1, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat Beroperasi  
Sudirman SUD Jalan Kendal No. 1, Menteng, Menteng, Jakarta Pusat km 2+800 lintas Tanah Abang-Manggarai +6 m Beroperasi  
Mampang MPG Menteng, Menteng, Jakarta Pusat km 4+544 lintas Tanah Abang–Manggarai Tidak beroperasi  
0440 Manggarai MRI Jalan Manggarai Utara 1, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan km 9+890 lintas JakartaManggaraiBogor
km 6+026 lintas Tanah AbangManggarai
km 0+010 lintas ManggaraiJatinegara
km 0+000 lintas Manggarai–Depo KRL Bukit Duri
+13 m Beroperasi  

Segmen Manggarai–Jatinegara

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Segmen ManggaraiJatinegara
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
0440 Manggarai MRI Jalan Manggarai Utara 1, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan km 9+890 lintas JakartaManggaraiBogor
km 6+026 lintas Tanah AbangManggarai
km 0+010 lintas ManggaraiJatinegara
km 0+000 lintas Manggarai–Depo KRL Bukit Duri
+13 m Beroperasi  
0441 Kebonpala KBO Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur km 1+471 lintas Manggarai-Jatinegara[22] Tidak beroperasi  
Matraman MTR Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur km 1+285 lintas Manggarai-Jatinegara[22] Beroperasi  
0450 Jatinegara JNG Jalan Bekasi Barat Raya, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur km 11+750 lintas Jakarta Kota-Cikampek-Cirebon Prujakan-Purwokerto-Kroya
km 2+662 lintas Manggarai-Jatinegara
+16 m Beroperasi  

Cabang dari Kampung Bandan menuju Jakarta Gudang

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Segmen Kampung BandanJakarta Gudang
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
0486 Kampung Bandan KPB Ancol, Pademangan, Jakarta Utara km 2+000 lintas Jakarta Kota-Kampung Bandan +2 m Beroperasi  
0421 Jakarta Gudang JAKG Jalan Kampung Bandan, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara km 0+000 lintas Jakarta GudangKp. Bandan LamaTanjung Priuk +4 m Beroperasi  

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [23]
  • Stasiun nonaktif: [24][25]
  • Pengidentifikasi stasiun: [26]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [27]:106-124



Catatan

  1. ^ Kecuali stasiun ujung Jakarta, Stasiun Jakarta Kota, dan Jatinegara
  2. ^ Jalur searah jarum jam hanya melalui Manggarai dan berlawanan arah jarum jam hanya melalui Pasar Senen

Referensi

  1. ^ a b aegi (ed.). "Van Kleine Boom Naar Buitenzorg Via Meester Cornelis". Kompas.com. Diakses tanggal 26 April 2010. 
  2. ^ Shahab, Alwi (2009). Batavia Kota Banjir. Jakarta: Penerbit Republika. 
  3. ^ "NITM". Diakses tanggal 20 Desember 2017. 
  4. ^ Mrázek, Rudolf (2006). Engineers of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan Nasionalisme di Sebuah Koloni. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 
  5. ^ Teuuwen, Dirk. "From horsepower to electrification: Tramways in Batavia-Jakarta 1869 – 1962" (PDF). Diakses tanggal 20 Desember 2017. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ Shahab, Alwi (2004). Saudagar Baghdad dari Betawi. Jakarta: Penerbit Republika. 
  7. ^ Simanjuntak, Truman; Handini, Retno; Riyanto, Sugeng (2016). Karawang dalam Lintasan Peradaban. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional/Penerbit Buku Obor. 
  8. ^ Murti Hariyadi, Ibnu (2016). Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia. Jakarta: PT. Kereta Api Indonesia (Persero). hlm. 15 – 24. ISBN 978-602-18839-3-8. 
  9. ^ Pemerintah Hindia Belanda (1899). Staatssblad Ned. Indië over het jaar 1816. 
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama verslag
  11. ^ Majalah KA Edisi Agustus 2014
  12. ^ Stasiun Batavia Selatan Genap 80 Tahun Diarsipkan 2009-12-18 di Wayback Machine. Kompas.com 23 Oktober 2009, diakses 2 November 2011.
  13. ^ a b Patnistik, Egidius (ed.). "Putaran Roda KRL, Bonbon, hingga KfW". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-03-24. 
  14. ^ Fadhli, Faris (2014). "KRL Jepang (Masih) Merajai Jabodetabek". Majalah KA. 95: 12–13. 
  15. ^ DJKA (2014). Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-11. Diakses tanggal 2019-07-11. 
  16. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  17. ^ Rudi, Alsadad (30 Agustus 2013). Syatiri, Ana Shofiana, ed. "Setelah 22 Tahun, Proyek Jalur Layang Kereta Jakarta Dilanjutkan". Kompas.com. Kompas.com. Diakses tanggal 30 Agustus 2017. 
  18. ^ Anwar, Muhammad Choirul. "Meraba Masa Depan Stasiun Gambir & Manggarai, Sekeren Apa Ya?". CNBC Indonesia. Jakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2019-10-08. 
  19. ^ Hamdani, Trio. "Mengintip Suasana Stasiun Manggarai yang Bakal Gantikan Gambir". Detik. Jakarta: Trans Media. Diakses tanggal 2019-10-08. 
  20. ^ Angga, Sukmawijaya (21 Februari 2023). "Bos KAI Akui Stasiun Manggarai Belum Siap Menjadi Stasiun Sentral, Ini Alasannya". Kumparan. Jakarta. Diakses tanggal 26 Oktober 2023. 
  21. ^ "Jalur Stasiun Kramat-Gudang Percetakan Negara". 18 Desember 2008. Diakses tanggal 29 Mei 2020. 
  22. ^ a b Bestari, Fardi (21 Oktober 2021). "Melihat Proses Pembangunan Stasiun Matraman". Tempo.co. Diakses tanggal 21 Mei 2022. 
  23. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  24. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  25. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  26. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  27. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 

Pranala luar

Peta rute:

KML is not from Wikidata