Wikipedia:Warung Kopi (Bahasa)/Arsip/Juni 2010
Halaman arsip Warung Kopi | |||||||||||
Kebijakan Arsip · Terkini |
Usulan Arsip · Terkini |
Teknis Arsip · Terkini |
Bahasa Arsip · Terkini |
Berita Arsip · Terkini |
Lain-lain Arsip · Terkini |
Penulisan huruf besar setelah butir atau angka dan pembubuhan titik
Halo semua,
Gue yakin sebetulnya ada aturan bakunya untuk ini. Bisa dilihat contoh kasus: Pengawetan makanan oleh 19Adelheid, ada yang setelah butir huruf kecil, setelah angka titik huruf kecil, ada yang huruf besar, ada yang setelah butir (daftar) tidak dibubuhkan titik pada akhir kalimatnya. Gue lupa yang mana yang bener. Ada yang tau dan bisa memberikan rujukan? Serenity (bicara)
Penulisan huruf kapital pada pemerian dan penomoran disesuaikan dengan konteks kalimat dan paragrafnya. Sebagai contoh jika saya menuliskan:
“ | Tujuan dibangun jembatan adalah sebagai sarana penyeberangan, dan penghubung antara dua tepi yang terpisah. | ” |
Jika tulisan tersebut ditulis menggunakan penomoran, maka akan seperti ini:
“ | Tujuan dibangun jembatan adalah:
|
” |
Setiap huruf pada mula kata dan kalimat ditulis menggunakan huruf kecil bukan kapital, karena setiap kalimat bukanlah mula paragraf, melainkan sambungan dari kalimat sebelumnya yang dipisahkan dengan koma atau titik dua, bukan dipisah dengan titik. Ingat penggunaan huruf kapital, yakni huruf kapital digunakan pada:
- mula huruf pada paragraf;
- mula huruf pada kalimat (yang sebelumnya diakhiri dengan titik);
- mula huruf pada kata yang menunjukkan nama orang, nama kota, dsb;
- mula huruf pada kata sapa pengganti yang diikuti nama, jabatan atau gelar; dan lain sebagainya.
Lain halnya untuk penulisan pada penomoran dan pemerian yang menggunakan huruf kapital adalah sebagai berikut:
“ | Dibuka kursus bahasa, meliputi:
|
” |
Contoh pemerian dan penomoran bisa dilihat pada laman pusat bahasa di sini
Lajur vs Jalur
Apa bedanya lajur dengan jalur dalam bidang perhubungan? Terima kasih. Erik Anggara (bicara) 03:51, 9 Juni 2010 (UTC)
- Alasan: Jawabannya ngawur.
- Definisi di antara keduanya agaknya berbeda. Silahkan lihat : ini dan ini. Albertus Aditya (bicara) 04:35, 9 Juni 2010 (UTC)
- Alasan: Sumber terlalu luas dan tak spesifik seperti yang saya maksud.
- Jalur dan lajur berbeda, seperti terlihat pada gambar jalan negara berikut yang memiliki 4 lajur dan 2 jalur. Untuk definisinya, menurut KBBI, jalur merupakan jalan, rel, ruang di antara dua tepi dsb. Di dalam suatu jalur dibagi menjadi beberapa baris atau banjar yang disebut lajur. Ariyanto (bicara) 06:50, 9 Juni 2010 (UTC)
- Alasan: Memberikan penjelasan terperinci (ditambah gambar pula) sehingga akhirnya saya tahu maksudnya dan pertanyaan yang menggelayut di pikiran saya terpecahkan.
“ | Terima kasih kepada yang memberikan jawaban. Erik Anggara (bicara) 07:05, 9 Juni 2010 (UTC) | ” |
Terima Kasih atas infonya. — Mikhailov Kusserow (bicara) 02:18, 15 Juni 2010 (UTC)
Object, dan KTSP
Kata Object (en) diterjemahkan menjadi Obyek atau Objek? Tapi kalau menurut glosarium, Object -> Benda, mana yang baku?
Oh ya, karena huruf K, T, S, P luluh, apakah
- mempelajari -> memelajari
- mempunyai -> memunyai (kontradiksi dengan entri KBBI)
- mengkatalogkan -> mengatalogkan
- dll.
ArdWar(B•K•L•S) 22:45, 19 Juni 2010 (UTC)
- Objek. Obyek (tidak baku) dialihkan ke objek.
- mempelajari, dari kata dasar ajar.
- mempunyai, tampaknya dari kata dasar punya. Asalnya adalah empunya. Memunyai (tidak baku) dialihkan ke mempunyai.
- mengatalogkan, dari kata dasar katalog. Alfarq (bicara) 04:56, 20 Juni 2010 (UTC)
Numpang lewat... Mengaji atau Mengkaji? Erik Anggara (bicara) 05:00, 20 Juni 2010 (UTC)
Mengaji dan mengkaji. Keduanya dari kata dasar kaji dengan sedikit perbedaan makna. Alfarq (bicara) 10:07, 20 Juni 2010 (UTC)