Wikipedia:Warung Kopi (Bahasa)
Warung Kopi - diskusi bahasa kirim topik baru | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian ini digunakan untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia di Wikipedia berpedoman kepada Ejaan Bahasa Indonesia. Lihat pula:
| |||||||||||||
Ingat beri tanda tangan dan tanggal pada akhir pesan Anda dengan cara mengetikkan . Harap menambahkan topik baru hanya di bagian bawah halaman ini.
| |||||||||||||
|
Diskusi:
|
Penghisap debu -> Pengisap debu
Bentuk "pengisap debu" tanpa "h" bersifat baku:
Malangnya bentuk tidak baku dengan "h" masih sering digunakan. Kesimpulan? Taylor 49 (bicara) 14 Februari 2021 19.36 (UTC)
- Dipindahkan saja. "Penghisap" dengan "h" tetap diikutkan di awal artikel sebagai bentuk tidak baku. RXerself (bicara) 18 Februari 2021 04.06 (UTC)
- Kesimpulannya banyak yang belum tahu mana yang benar. Lumrah, kan? Adaptive611 (bicara) 12 Maret 2021 03.17 (UTC)
Padanan contact tracing
Apakah sebaiknya artikel penelusuran kontak dipindahkan ke pelacakan kontak? Karena sumber-sumber seperti infografik WHO, dokumen Kementerian Kesehatan, dan media-media daring seperti Kompas, CNN Indonesia, dan Kawal Covid menggunakan istilah "pelacakan" daripada "penelusuran." Naufal Farrasbicara 26 Februari 2021 23.18 (UTC)
- Pindahkan, per sumber dan media. enjoyer (pesan) 28 Februari 2021 06.05 (UTC)
- Baik. Kalau dalam dua hari tidak ada balasan, akan saya pindahkan. Naufal Farrasbicara 6 Maret 2021 09.26 (UTC)
Padanan irreligiosity
Kira-kira artian yang tepat untuk irreligiosity apa ya? Kalau lihat dari Wikidata, jadinya "Tidak beragama". Tapi kalau misalnya, "Irreligiosity in New Zealand", itu lebih baik pakai "Ketidakberagamaan di Selandia Baru" atau bagaimana?
—Aɴᴀɴᴛᴀɢɪᴛᴀ ☍ / 4 Maret 2021 09.46 (UTC)
- Ya kalau belum ada istilah yang lebih tepat dari "ketidakberagamaan", dipakai saja dulu. Adaptive611 (bicara) 12 Maret 2021 03.16 (UTC)
See also
See also itu "lihat juga" atau "lihat pula"? Adaptive611 (bicara) 9 Maret 2021 03.27 (UTC)
- Saya biasanya menggunakan "lihat pula". dwf² ✉ 9 Maret 2021 03.51 (UTC)
- Kalau gitu diubah massal saja dari "Lihat juga" ke "Lihat pula". Wikipedia kan sudah biasa ubah massal. Adaptive611 (bicara) 12 Maret 2021 03.14 (UTC)
- @David Wadie Fisher-Freberg: Kapan mau dieksekusi? Adaptive611 (bicara) 25 Maret 2021 05.14 (UTC)
- Saya rasa tidak perlu diubah massal; tergantung preferensi masing-masing penulis saja. dwf² ✉ 25 Maret 2021 05.24 (UTC)
- Kalau ada perang suntingan antara lihat juga dan lihat pula, siapa yang tanggung jawab, siapa yang benar? Adaptive611 (bicara) 25 Maret 2021 05.36 (UTC)
- Saya rasa tidak perlu diubah massal; tergantung preferensi masing-masing penulis saja. dwf² ✉ 25 Maret 2021 05.24 (UTC)
Arti dari "confining attention"
Kalau "confining attention" biasanya diartikan "membatasi perhatian". Tapi, apakah terjemahan ini cocok dengan kalimat "...by confining attention to sufficiently small increments."? @Dedhert.Jr
- Menurut saya sih cocok-cocok saja, memang total error nya ingin dibuat sekecil-kecilnya untuk yang dianalisis lebih lanjut? Kalau konteksnya beda dari pemahaman ini, ya mungkin perlu padanan lain. Adaptive611 (bicara) 12 Maret 2021 03.19 (UTC)
Istilah real dan riil di matematika
Permisi semuanya.
Saya melihat artikel-artikel di WBI kurang konsisten memilih padanan untuk istilah real di bahasa Inggris. Dua padanan yang sering saya lihat adalah kata "real" dan "riil". Sebagai contoh, dapat dikatakan jumlah artikel yang mengandung kata "bilangan real" sama banyaknya dengan jumlah artikel yang menggunakan "bilangan riil". Begitu pula untuk kasus "analisis real" versus "analisis riil".
Kalau merujuk ke Glosarium Daring, istilah real langsung diadopsi ke bahasa Indonesia. Karena itu, "real number" dipadankan dengan "bilangan real". Pencarian di Google juga menemukan hasil untuk kata "real" lebih banyak ketimbang "riil: "bilangan real" lebih banyak ketimbang "bilangan riil", dan "analisis real" lebih banyak ketimbang "analisis riil". Pendapat pribadi saya, kata "real" sudah cukup populer saat ini. Namun di lain sisi, adaptasi istilah real menjadi "riil" sepertinya pernah populer/sering digunakan (lihat diskusi Arsip Warung Kopi tahun 2008 di bagian 'Sistem bilangan' dan 'Sistem angka' ).
Agar konsisten dan tidak membingungkan saat membaca artikel-artikel, saya ada niatan untuk menyeragamkan penggunaan padanan istilah real. Tapi, apakah hal tersebut boleh dilakukan? dan, padanan apa yang dipilih: "real" atau "riil"? keka.vigi (bicara) 12 Maret 2021 13.33 (UTC)
- @Gombang: Mohon berkenan memberikan pandangannya. Salam. Medelam (bicara) 12 Maret 2021 14.32 (UTC)
- Saya tidak punya preferensi khusus. Istilah riil sepertinya lebih awal (diambil dari bahasa Belanda). Kalau glosarium badan bahasa memilih bentuk real ya boleh saja kita adopsi di WBI, tapi untuk amannya dibatasi di Matematika saja. Gombang (bicara) 13 Maret 2021 13.46 (UTC)
- Bandingin saja sama mata kuliah di kampus-kampus. Setahu saya banyak yang pakai "real". Tampaknya bahasa kita akhirnya lebih menyerap bahasa Inggris daripada bahasa Belanda, apalagi untuk istilah kekinian. Adaptive611 (bicara) 25 Maret 2021 05.17 (UTC)
- Saya tidak punya preferensi khusus. Istilah riil sepertinya lebih awal (diambil dari bahasa Belanda). Kalau glosarium badan bahasa memilih bentuk real ya boleh saja kita adopsi di WBI, tapi untuk amannya dibatasi di Matematika saja. Gombang (bicara) 13 Maret 2021 13.46 (UTC)
"Buku pelajaran" vs "Buku teks"
Halaman "Buku pelajaran" baru-baru ini dipindahkan ke "Buku teks" (Buku_pelajaran&action=history). Mengapa? "buku teks" adalah istilah yang diterjemahkan secara mesin atau secara harfiah dari kata Inggris "textbook" (yang memang digunakan tetapi tidak masuk akal). Saya mengusulkan pemindahan kembali ke "Buku pelajaran", istilah yang jauh lebih logis. Taylor 49 (bicara) 20 Maret 2021 14.11 (UTC)
- Setuju, "buku pelajaran" lebih Indonesiawi. dwf² ✉ 24 Maret 2021 11.15 (UTC)
- Tidak Setuju. Cakupan buku teks lebih luas daripada buku pelajaran. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 24 Maret 2021 15.34 (UTC)
- Sumber? Adaptive611 (bicara) 25 Maret 2021 05.15 (UTC)
- Tidak Setuju. Cakupan buku teks lebih luas daripada buku pelajaran. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 24 Maret 2021 15.34 (UTC)
- Memang (hampir) semua buku berisi teks. Tetapi tidak semua buku bersifat buku pelajaran. Cakupan yang paling luas tidak berguna. Taylor 49 (bicara) 26 Maret 2021 21.43 (UTC)
- Dari pengamatan saya, pada jenjang pendidikan anak usia dini dan pendidikan menengah istilah buku pelajaran dan buku teks dipakai secara bergantian walaupun istilah buku pelajaran lebih sering dipakai. Untuk jenjang pendidikan tinggi istilah buku teks dan buku kuliah dipakai secara bergantian. Jadi, kesimpulannya buku teks memiliki cakupan lebih luas daripada buku pelajaran. Kalau artikel tersebut mau menggunakan judul buku pelajaran maka cakupan isinya lebih terbatas. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 29 Maret 2021 00.22 (UTC)
Dual-tone multi-frequency
Halo! Istilah dual-tone multi-frequency signaling telah dipadankan dengan persinyalan nada ganda multifrekuensi. Namun, Glosarium Pusat Bahasa memadankan dual-tone multi-frequency (DTMF) dengan multifrekuensi dwinada (entri). Dari situ, ada beberapa pertanyaan:
- Untuk memadankan dual-tone, mana padanan yang lebih cocok antara nada ganda (WBI) dan dwinada (Pusat Bahasa)?
- Ketika memadankan dual-tone multi-frequency, mana urutan kata yang lebih cocok antara nada ganda multifrekuensi (WBI) dan multifrekuensi dwinada (Pusat Bahasa)?
Terima kasih. Muhammad Rifqi Priyo Susanto (bicara) 21 Maret 2021 01.00 (UTC)
- Lebih baik mengikuti istilah populer (dalam konteks ini yang dipakai di WBI). Jangan terlalu terpaku dengan Pusat Bahasa. Karena Pusat Bahasa hanya menawarkan padanan sedangkan masyarakatlah yang menentukan mau menggunakan istilah yang mana. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 24 Maret 2021 15.45 (UTC)
- Kalau nanti suatu saat lebih banyak yang gunakan dwinada lalu gimana? Kalau ada berbagai kelompok masyarakat yang masing-masing menggunakan istilah pilihannya bagaimana? Adaptive611 (bicara) 25 Maret 2021 05.15 (UTC)
- Lebih baik mengikuti istilah populer (dalam konteks ini yang dipakai di WBI). Jangan terlalu terpaku dengan Pusat Bahasa. Karena Pusat Bahasa hanya menawarkan padanan sedangkan masyarakatlah yang menentukan mau menggunakan istilah yang mana. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 24 Maret 2021 15.45 (UTC)
- Tinggal pindahkan saja ke istilah populer saat itu. Tetapi tidak menghapus informasi tentang istilah yang lampau. Kalau di saat yang sama ada lebih dari satu istilah populer, pakai istilah yang paling populer, serta tidak lupa mencantumkan istilah selain itu. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 29 Maret 2021 00.24 (UTC)
Terjemahan mengenai "pushforward" dan "pullback" dalam geometri diferensial
Untuk artikel pushforward dan pullback, jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, biasanya diartikan sebagai "mendorong ke depan" dan "tarik kembali". Tapi, apakah ada terjemahan yang lebih tepat selain ini? Atau tetap tulis "Pushforward" dan "Pullback"? Dedhert.Jr (bicara) 21 Maret 2021 13.44 (UTC)
- Kalau konteksnya matematika, coba dicek ke buku matematika. Kalau memang tidak diserap, sebaiknya jangan bikin istilah baru, daripada pusing pala barbie yang baca. Wikipedia rasa Google Translate nanti. Adaptive611 (bicara) 25 Maret 2021 05.18 (UTC)
Terjemahan mengenai "link" dalam topologi
Untuk mengenai teori buhul (en), kata "link" paling tepat apa yah? Apakah tautan atau jalinan yang lebih baik? Kalau kata "linked" biasanya diterjemahkan "terjalin" di Glosarium Matematika Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagai contoh, terjemahan yang berkaitan dengan kata "linked" di Glosarium Matematika Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
- "Linked blocks" diterjemahkan menjadi "Blok terjalin"
- "Linked paired comparison designs" diterjemahkan menjadi "Rancangan pembandingan berpasangan terjalin"
- dst.
Dedhert.Jr (bicara) 27 Maret 2021 13.50 (UTC)
- Ya, 'jalinan' kalau begitu. enjoyer (pesan) 27 Maret 2021 13.55 (UTC)
Terjemahan mengenai kata "over" yang tepat
Untuk mengenai kata "over" yang tepat apa yah? Saya ingin menerjemahkan halaman satu ini.
- Let V be a vector space of dimension n over a field F...
Terjemahan yang saya terjemahkan:
- Misalkan menjadi sebuah ruang vektor dimensi di atas sebuah medan ...
Tapi kata "over" yang diterjemahkan menjadi "di atas" masih kurang tepatkah? Dedhert.Jr (bicara) 28 Maret 2021 05.22 (UTC)
- Biasanya dalam matematika kata over dipakai untuk pecahan, salah satu padanannya per. Dari contoh di atas ada kemungkinan itu bentuk 'pecahan'. Tetapi karena contoh yang diberikan kurang lengkap, susah untuk memahami konteksnya. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 29 Maret 2021 00.35 (UTC)
- Kalau saya terjemahkan menjadi per jadi kurang tepat. Apakah tetap menggunakan kata "di atas"? Dedhert.Jr (bicara) 29 Maret 2021 12.24 (UTC)
- Biasanya dalam matematika kata over dipakai untuk pecahan, salah satu padanannya per. Dari contoh di atas ada kemungkinan itu bentuk 'pecahan'. Tetapi karena contoh yang diberikan kurang lengkap, susah untuk memahami konteksnya. ―Rex Aurōrum「Disputātiō」 29 Maret 2021 00.35 (UTC)
- Izin memanggil @Kekavigi: Naufal Farrasbicara 29 Maret 2021 14.18 (UTC)
- Saya rasa jelas dari konteksnya. Terjemahan yang tepat seharusnya "Ruang vektor berdimensi n atas lapangan F". Memang tidak banyak buku aljabar abstrak berbahasa Indonesia, tetapi saya mengikuti diksi yang digunakan di bukunya Pak Ariffin dan di Glosarium Matematika ―Vale979 (bicara) 29 Maret 2021 14.35 (UTC)