Warung Kopi - diskusi bahasa   kirim topik baru

Bagian ini digunakan untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia di Wikipedia berpedoman kepada ejaan yang disempurnakan. Lihat pula:

Ingat beri tanda tangan dan tanggal pada akhir pesan Anda dengan cara mengetikkan ~~~~. Harap menambahkan topik baru hanya di bagian bawah halaman ini.
Warung Kopi
Warung Kopi
Kebijakan
Kebijakan
Usulan
Usulan
Teknis
Teknis
Bahasa
Bahasa
Berita
Berita
Lain-lain
Lain-lain
Komunitas
Komunitas
Semua
Semua
Kembali ke atas
Kembali ke atas
Warung Kopi - {{{1}}}   kirim topik baru
Galat: tidak ada pintasan yang ditentukan |msg= parameter tidak ditentukan.
Ingat beri tanda tangan dan tanggal pada akhir pesan Anda dengan cara mengetikkan ~~~~. Harap menambahkan topik baru hanya di bagian bawah halaman ini.
Warung Kopi
Warung Kopi
Kebijakan
Kebijakan
Usulan
Usulan
Teknis
Teknis
Bahasa
Bahasa
Berita
Berita
Lain-lain
Lain-lain
Komunitas
Komunitas
Semua
Semua
Kembali ke atas
Kembali ke atas


Walikota

Walaupun di kamus KBBI (III) tidak ada lema "walikota" (tanpa spasi), tapi kalau ditilik sekilas dari pencarian web, maka tampak bahwa "walikota" lebih umum digunakan daripada "wali kota".


βέννγλιν 05:33, 30 September 2010 (UTC)

Pemerintah menggunakan kata "walikota" alih-alih "wali kota" (Contoh: di depan kantor wali kota Medan tertulis: "Kantor Walikota Medan") ·· Kℇℵ℟ℑℭK 14:20, 10 Oktober 2010 (UTC)
Ternyata ada pemerhati bahasa Indonesia selain Ivan Lanin: Walikota atau Wali Kota; Ibukota atau Ibu Kota? ·· Kℇℵ℟ℑℭK 14:23, 10 Oktober 2010 (UTC)

Pedoman penamaan flora dan fauna

Manakah penulisan yang benar: Luntur jawa atau Luntur Jawa? Demikian pula: Terung belanda atau Terung Belanda? Adakah yang punya rujukan? Mungkin kita bisa mengembangkan Wikipedia:Pedoman penamaan/Organisme. Salam, Naval Scene (bicara) 07:10, 1 Oktober 2010 (UTC)

Saya berpendapat yang huruf kecil (i.e. Luntur jawa), tapi kebijakan di en.wiki ternyata sebaliknya. Jadi saya tahan komentar pribadi saya.
βέννγλιν 12:28, 8 Oktober 2010 (UTC)

Tertulis di Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan poin II.A.9, "Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis." Salah satu contoh di sana adalah gula jawa. Jadi, tampaknya yang baku adalah luntur jawa dan terung belanda. Alfarq (bicara) 11:20, 2 Desember 2010 (UTC)

Penulisan tanda titik dua

Bagaimana penulisan tanda titik dua yang benar, apakah dipisah atau digabung dengan kata sebelumnya? Misalnya, manakah yang benar penulisannya antara

  • Kapasitas: 80.000, atau
  • Kapasitas : 80.000

Saya berpendapat yang benar adalah yang pertama (digabung dengan kata sebelumnya), tetapi Pengguna:Albertus Aditya berpendapat sebaliknya. Ada beberapa referensi disini yang saya temukan:

Ada yang ingin menyumbangkan pendapat? Terima kasih sebelumnya. :)  -iNu-  ►  11:46, 8 Oktober 2010 (UTC)

Menurut saya sama seperti tanda baca lainnya (".", ",", "!", dan "?") tanda baca ":" (dan ";") dituliskan tanpa spasi seperti contoh yang pertama.
βέννγλιν 12:25, 8 Oktober 2010 (UTC)
Setahu saya, ada yang berbeda sendiri dengan tanda titik dua. Albertus Aditya (bicara) 12:27, 8 Oktober 2010 (UTC)
iNu sudah menyertakan sumber yang mendukung pernyataannya, Albertus ada sumber lain?
βέννγλιν 06:49, 9 Oktober 2010 (UTC)
Saya memang tak bersumber yang dapat diakses. Tetapi itulah ajaran guru saya dari tahun ke tahun selama saya di SD dan SMP. Albertus Aditya (bicara) 06:50, 9 Oktober 2010 (UTC)
Apakah Anda masih kontak dengan guru tersebut? Bagaimana kalau ditanyakan kepadanya lagi. Lebih baik lagi jika Anda membawa sumber-sumber yang diberikan oleh iNu. Salam.
βέννγλιν 11:44, 9 Oktober 2010 (UTC)
Sudah agak jarang berkontak dengan mereka. Sumber ? Apa perlu ? Karena ini masalah benar dan salah, dan karena sudah ditanyakan ke Pak Ivan yang saya rasa cukup mengerti, saya rasa kita dapat menunggu Pak Ivan memberi tanggapannya, dengan bukti-bukti yang mendukung kebenarannya. Salam, Albertus Aditya (bicara) 11:46, 9 Oktober 2010 (UTC)
Tulisan-tulisan kebanyakan mendukung yang kesatu kok. Lagipula Ivan juga sudah jarang menyunting lagi. Justru ini pertama kalinya terdengar ada peraturan mencantumkan spasi sebelum titik dua. Kalau sumbernya sudah tidak bisa dilacak lagi dan buku/catatan tertulis yang bisa diakses lewat internet tidak ada, maka menurut saya ini pertanyaan yang non-esensial dan sudah bisa ditutup.
βέννγλιν 14:55, 9 Oktober 2010 (UTC)
Justru dari sumber yang diberikan Mas Indra, kebanyakan orang menggunakan spasi di antaranya. Pak Ivan bisa ditanyakan kok via Twitter (akan saya tanyakan ke dia). Justru saya berpikir kalau seharusnya ada spasi, karena seingat saya bahasa Inggris yang tidak menggunakan spasi. Albertus Aditya (bicara) 15:01, 9 Oktober 2010 (UTC)
Coba liat undangan apa aja deh, kalo yang pakai spasi pasti titik duanya rata kan ? Itu termasuk spasi juga loh.. (agaknya, ralat bila saya salah) Albertus Aditya (bicara) 15:06, 9 Oktober 2010 (UTC)
Permintaan via Twitter sudah saya mintakan ke Pak Ivan. Mungkin karena sudah malam baru dijawab besok, tetapi tidak tahu juga ya.. Albertus Aditya (bicara) 15:13, 9 Oktober 2010 (UTC)
Pemakaian spasi sebelum titik dua ada dalam ketentuan:
  • 2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Seperti pada undangan.
  • 3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Silakan tengok Pedoman Umum EYD. Selain itu tidak perlu memakai spasi. Alfarq (bicara) 08:09, 10 Oktober 2010 (UTC)
Setuju. Pedoman Umum EYD yang ditulis di Wikisource sudah jelas. -- Adiputra बिचर -- 12:26, 10 Oktober 2010 (UTC)

Tadi saya baru saja berdiskusi dengan salah satu guru saya. Dia mengatakan bahwa tanda titik dua memang tidak perlu diberikan sebelum kata yang akan dirinci. Jadi memang benar Kapasitas: xxx, tetapi juga bukan Kapasitas:xxx. Kesalahan ini sepertinya sudah terbiasa, karena saat kita menulis tangan, pada kebanyakan orang biasanya memberikan tanda spasi (berbeda saat kita menulis di komputer). Albertus Aditya (bicara) 13:01, 10 Oktober 2010 (UTC)

Gaya penulisan artikel sepak bola ala Pengguna:Albertus Aditya

Saya memperhatikan bahwa Pengguna:Albertus Aditya seringkali memaksa menerapkan gaya penulisannya sendiri pada artikel-artikel sepak bola dan me-revert seenaknya suntingan pengguna-pengguna lain yang tidak sesuai dengan gaya penulisannya. Contohnya antara lain:

Saya rasa Pengguna:Albertus Aditya bersikap terlalu posesif terhadap artikel-artikel yang pernah ia sunting, seperti disebutkan dalam Wikipedia:Kepemilikan artikel (walaupun proposal ini tidak mendapatkan konsensus). Melalui warkop ini, saya ingin menghimbaunya agar menghentikan sikapnya tersebut. Pengguna lain silahkan turut menyumbangkan saran dan komentar. Terima kasih.  -iNu-  ►  08:31, 13 Oktober 2010 (UTC)

Asumsikan niat baik saja. Sebaiknya pengguna:Albertus Aditya mendiskusikan gaya penulisan tersebut di warung kopi, dan kalau perlu diadakan pemungutan suara untuk mencapai konsensus. Supaya tidak ada kesan kepemilikan artikel. -- Adiputra बिचर -- 12:45, 15 Oktober 2010 (UTC)

Huruf dan fonem

Pada artikel-artikel bertopik bahasa, seharusnya penulis artikel menyertakan tabel berupa fonem apa saja yang tersedia dalam bersangkutan. Saya membaca artikel bahasa Madura, di mana huruf disamakan dengan fonem [1]. Sebaiknya huruf tidak disamakan dengan fonem. Huruf adalah lambang fonem. Huruf yang dikenal oleh sebagian besar warga Indonesia adalah huruf Latin, berjumlah 26, sementara fonem jumlahnya lebih dari 70. Maka dari itu, sebaiknya gunakan IPA. Ini untuk mengantisipasi kelemahan huruf Latin dalam melambangkan fonem (karena berjumlah 26), sehingga biasanya orang awam menggunakan istilah "e schwa" untuk /ə/ dan "e taling" untuk bunyi /e/. Cara yang tidak efektif. Bagaimana dengan fonem /ɛ/? Bila pengguna tidak bisa membaca IPA, sebaiknya perlu diberi "papan petunjuk" (bisa disertakan di templat infobox bahasa) agar membaca artikel IPA atau bantuan:Pengucapan.
Saat saya ingin mengubah kata "huruf" menjadi "fonem" (dalam artikel bahasa Madura), saya menemui kesulitan karena penulis artikel menggunakan simbol konsonan rangkap seperti "jh", "dh", atau "jj" untuk melambangkan fonem, sehingga saya berpikir, "fonem apa yang dilambangkan oleh huruf ini? Apakah /ɟ/, atau /ɖ/, /ɖʰ/, atau /d͡ʒ/?" Itulah kelemahan artikel-artikel yang tidak menyertakan lambang internasional untuk segala jenis fonem, khususnya pada artikel-artikel tentang bahasa. Fonem yang dilambangkan oleh huruf Latin tentu bervariasi. Huruf J, Y, atau I, bisa saja melambangkan /j/. Huruf J, Jh, Dj, Dsch, Dg, bisa saja melambangkan /d͡ʒ/
Mari bedakan huruf dan fonem pada artikel-artikel bertopik bahasa.
-- Adiputra बिचर -- 10:44, 13 Oktober 2010 (UTC)

Tim nasional xxx yyy atau Tim xxx nasional yyy?

Contoh kasus:

Tim nasional xxx yyy Tim xxx nasional yyy
Tim nasional bulu tangkis Indonesia Tim sepak bola nasional India
Tim nasional sepak bola Indonesia Tim kriket nasional Australia

Jadi intinya mana yang benar: Tim nasional [xxx] [yyy] atau Tim [xxx] nasional [yyy]? (xxx= nama olah raga; yyy = nama negara) ·· Kℇℵ℟ℑℭK 09:36, 15 Oktober 2010 (UTC)

Untuk sepak bola, saya pikir tim nasional sepak bola yyy, saya tidak tahu apakah ini bisa berlaku juga dalam kriket. Saya pikir bisa. Albertus Aditya (bicara) 11:53, 15 Oktober 2010 (UTC)
Tim Nasional XXX YYY lebih ringkas membacanya. Kang awe (bicara) 14:13, 17 Oktober 2010 (UTC)
Kalau menurut saya lebih bagus "Tim Nasional XXX YYY,karena(terutama Sepakbola) karena singkatan "Tim Nasional" adalah "Timnas". Daud Iffa Bicara 11:19, 28 November 2010 (UTC)

Waktu Paruh

Beberapa waktu lalu, artikel waktu paruh dipindahkan ke Waktu paro. Alasannya karena "paruh" merujuk pada paruh burung. Padahal jika merujuk pada KBBI, paruh dapat pula berarti perdua (setengah):

  1. Paruh -- num perdua; -- waktu seperdua waktu; sebagian waktu: untuk membiayai kuliah, aku bekerja -- waktu di perusahaan garmen;

http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/glosarium/index.php?gloss_asing=half+life&gloss_indonesia=&jenis=contain&Bidang=all&infocmd=Carierl

Istilah "paro" bukanlah bagian dari bahasa Indonesia yang baku. Berhubung karena tidak bisa swap "pengalihan", perlu admin untuk melakukan pemindahan tersebut. Hand15 (bicara) 09:02, 18 Oktober 2010 (UTC)

Saya setuju dengan usul Pengguna:Hand15. Yang penting adalah penggunaan kata baku. Paruh dipindahkan menjadi Paro, karena Paruh dpt pula merujuk pada Paruh burung, adalah alasan yg tidak tepat. Paro tidak baku. Saya merasa kata "Paro" atau "Separo" tidak lazim digunakan dalam kondisi formal, pidato, atau diskusi resmi. Berarti tidak layak pula dipakai dalam Ensiklopedia.-- Adiputra बिचर -- 14:13, 18 Oktober 2010 (UTC)
Tanpa memakai hak opsis pun bisa dipindahkan kok... Ini adalah satu diantara 7 keajaiban Wikipedia... Hahaha ·· Kℇℵ℟ℑℭK 14:52, 18 Oktober 2010 (UTC)
Gimana tuh caranya??? Kia 80 04:37, 19 Oktober 2010 (UTC)
Alihkan saja, selama pada halaman tujuan pengalihan belum adanya isinya (hanya tanda alih), maka bisa langsung kok. Naval Scene (bicara) 05:19, 19 Oktober 2010 (UTC)
Iya, kalau tujuan pengalihannya hanya ada 1 revisi memang bisa. Tapi kalau sudah banyak revisi, sepertinya gak bisa? Kalau menghadapi masalah begini, saya akan mengalihkannya dengan cara copas. Gak tau apakah tindakan itu diperbolehkan atau tidak  . Kia 80 05:30, 21 Oktober 2010 (UTC)
Tidak, karena kopas tidak turut memindahkan sejarah suntingan. Untuk hal itu, gunakan Wikipedia:Usulan penghapusan#Permohonan penghapusan halaman pengalihan. :)
βέννγλιν 07:47, 21 Oktober 2010 (UTC)
Tapi saya tetap pakai cara pindahkan konvensional: Pakai tombol "Pindahkan Halaman" dan hasilnya sukses. (bukti) Inilah satu diantara 7 keajaiban Wikipedia. Hohoho. ·· Kℇℵ℟ℑℭK 10:22, 21 Oktober 2010 (UTC)
Yang enam lainnya apa? Omong-omong komentar saya menjawab pertanyaan Kia80. Saya sudah membaca komentar Anda sebelumnya kok :)
βέννγλιν 12:41, 21 Oktober 2010 (UTC)
Komentar saya pada 10:22, 21 Oktober 2010 (UTC) menjawab komentar Kia 80 pada 04:37, 19 Oktober 2010 (UTC). Enam lainnya: dalam proses pencarian... :) ·· Kℇℵ℟ℑℭK 13:52, 21 Oktober 2010 (UTC)
Oh, ternyata tidak boleh.. soriii :D Lain kali gak akan diulangi Kia 80 03:50, 22 Oktober 2010 (UTC)

Oriental magpie robin

Ini sebenarnya permintaan Alagos  , ada kah yang tau padanan kata dari Oriental Magpie Robin kalau saya liat dari forum kicaumania sih namanya kacer, adakah saran lain?

Athrion  14:23, 25 Oktober 2010 (UTC)

Kucica kampung. Kevdave (bicara) 02:34, 27 Oktober 2010 (UTC)

Kat. Tokoh Agama Indonesia

Kategori:Tokoh Katolik Indonesia seperti-nya tidak memiliki isi sebagaimana dimaksud, atau mungkin saya yang kurang mengerti. Sejauh pengertian saya, kategori tersebut semestinya berisikan tokoh-tokoh agama (Katolik) yang berasal dari Indonesia, bukan ? atau Tokoh Indonesia yang beragama Katolik ? Karena :

  1. Susan Bachtiar - Model
  2. Darius Sinathrya - aktor

koq sepertinya tidak relevan dengan :

  1. Vincentius Sutikno Wisaksono - Uskup Surabaya

Hal ini juga mungkin dapat di tinjau lebih lanjut dalam sub-kategori Kategori:Tokoh agama Indonesia Mohon pendapatnya. Salam — Tjmoel   bicara 16:16, 29 Oktober 2010 (UTC)

Setuju. Sebutan "Tokoh Katolik" lebih menonjolkan ke-Katolik-an seseorang. Padahal kan tidak selalu begitu. Mungkin diganti saja menjadi "Orang Katolik Indonesia"? "Tokoh Katolik" mungkin lebih cocok buat agamawan atau aktivis keagamaan Katolik (kalau ada). Gombang (bicara) 04:19, 30 Oktober 2010 (UTC)
Guna standardisasi, penggunaan "Orang Katolik Indonesia" mungkin dapat tetap mempertahankan "Tokoh Katolik Indonesia" (tokoh ber-agama Katolik); sedangkan "Tokoh Agama", mungkin dapat menggunakan "Agamawan Katolik". Bagaimana ? Pendapat lain mungkin ? — Tjmoel   bicara 08:05, 4 November 2010 (UTC)
Pendapat saya selain agamawan sebaiknya tidak usah dikategorikan berdasarkan agama, sebelum hal ini menjadi isu yang sensitif.
NB: Kalaupun dirasa perlu mendaftarkan tokoh Indonesia berdasarkan agama, lebih baik didaftarkan di artikel saja (mis. Tokoh Kristen Indonesia) supaya lebih mudah dipantau.
βέννγλιν 02:32, 9 November 2010 (UTC)

Peristiwa terkini (LAGI)

Aduuh ampun deh, ini bahasa apa??


Sepertinya harus dibedakan antara bahasa yang dimengerti sama orang banyak dan bahasa yang hanya bisa dimengerti sama satu orang (yang nulis).

Sangrada Familia (Barcelona) dinyatakan sebagai Basilika, atau tempat keramat, oleh Paus Benediktus XVI <--kapan??hh/bln/thn--> 128 tahun setelah ... ampun deh, ini baru selesai kemarin atau gimana gedungnya? Kalimatnya kacau banget.

Serenity (bicara) 12:24, 8 November 2010 (UTC)

Kenapa tidak Anda perbaiki sendiri? Lagipula mengumumkan kesalahan di Warkop tidak ada gunanya jika tidak ada yang mau memperbaiki. ·· Kℇℵ℟ℑℭK 14:13, 8 November 2010 (UTC)
Kenapa tidak Anda perbaiki sendiri?

Karena sudah terlalu parah, saya usulkan cabut aja itu berita, membingungkan. Kalau itu kertas disodorin buat disunting, gue akan buat percobaan ngetes seberapa akurat gue bisa mengincar tong sampah dengan kertas itu.

Ya sudah, kenapa tidak Anda cabut saja dari awal? Saya pantau kok halaman peristiwa terkininya, saya bisa baca ringkasan suntingannya. (Ini yang biasa dilakukan mantan pengurus yang paling Anda tidak sayangi) ·· Kℇℵ℟ℑℭK 16:35, 8 November 2010 (UTC)
Lagipula mengumumkan kesalahan di Warkop tidak ada gunanya

Ada, jadi lain kali, penulis peristiwa terkini (yang NGACO) seharusnya berhati-hati, karena saat saya ketemu lagi kesalahan yang terlalu parah sehingga pembacanya tidak bisa mbenerin, akan saya umumkan lagi. Kalau masih ngga jadi bener juga. Keterlaluan.

Kenapa tidak langsung lewat halaman pembicaraan pengguna saja? Langsung kena sasaran. Yang biasa menulis berita itu kan hanya orang-orang tertentu saja. ·· Kℇℵ℟ℑℭK 16:35, 8 November 2010 (UTC)

Ya,, ya,, tarus!! Bacakut haja tarus! Hihihi --Ezagren μιλήσουν 11:55, 11 November 2010 (UTC)

Penerjemahan: Fundraising 2010

Pembicaraan Wikipedia:Kedutaan

minta tolong

Ada yang perlu dibantu nih:

Mungkin para pengguna wikipediawan (yang bukan Kenrick95) bisa membantu. --Erik 02:34, 14 November 2010 (UTC)

Kenapa pengguna yang bukan saya yang Anda minta?   (Anda minta ke saya pun akan saya alihkan ke pengguna lain  ) ·· Kℇℵ℟ℑℭK 10:22, 14 November 2010 (UTC)

Keduanya tak memberi solusi. Lewatkan. Sebaiknya hubungi yang membuat artikel tersebut. --Ezagren μιλήσουν 10:35, 14 November 2010 (UTC)

Badai/semburan?

Perlu dilihat: en:solar flare. Manakah yang tepat, badai matahari, pijaran matahari atau semburan matahari? atau en:stellar flare: badai bintang, pijaran bintang atau semburan bintang? Pastinya menurut saya penggunaan kata "badai" kurang tepat. Satu lagi: en:flare star: bintang pijar atau sembur? Mohon pendapatnya, terutama yang ahli dalam bidangnya. – komentar tanpa tanda tangan oleh 202.169.57.43 (bk) pada 15 November 2010; 11:11.

Menurut glosarium pusat bahasa dan KBBI, solar flare = Gejolak Matahari.
ge·jo·lak n 1 luapan (bualan) air spt pd waktu mendidih; 2 nyala api yg berkobar-kobar; 3 ki gerakan (pemberontakan dsb); huru-hara; -- jiwa ki gerak jiwa; -- matahari: peningkatan intensitas, pemancaran proton, elektron, dan pancaran lain secara mendadak di dekat daerah noda matahari;
Hand15 (bicara) 07:15, 15 November 2010 (UTC)

Kalau en:flare star: masak bintang gejolak?  Mimihitam  08:58, 15 November 2010 (UTC)

Istilah 'badai matahari' tidak tepat untuk penerjemahan 'solar flare' karena sudah digunakan untuk fenomena yang berbeda. Istilah 'pijaran matahari' juga kurang tepat karena menurut saya istilah berpijar ditujukan untuk benda padat. Istilah 'gejolak matahari' juga kurang tepat, karena menurut saya gejolak melibatkan seluruh tubuh sementara flare adalah fenomena lokal di permukaan matahari. Saya lebih condong dengan istilah 'semburan matahari' atau 'suar matahari', namun demikian istilah tersebut juga tampaknya masih belum berani diadopsi para ahli matahari Indonesia, mereka lebih suka tidak menerjemahkannya. Daripada menunggu para ahli matahari bersidang untuk menentukan istilah tersebut, bagaimana wikipedian di sini? Berani tidak? geboy (bicara) 21:47, 15 November 2010 (UTC)

Kalau begitu en:flare star menjadi bintang sembur ya? Terima kasih banyak.  Mimihitam  23:01, 15 November 2010 (UTC)

Kita pakai suar aja deh, istilah sembur jadi gimana gitu. geboy (bicara) 23:42, 15 November 2010 (UTC)

Trims.  Mimihitam  08:51, 16 November 2010 (UTC)

Penamaan judul subsuku Dayak

Seiring berjalannya waktu, artikel di WBI terus bertambah, termasuk artikel bertopik Dayak. Nah, Dayak itu merupakan satu kesatuan yang dibagi menjadi sub-sub suku tersendiri di berbagai wilayah di Borneo. Nah, artikel sub-sub suku Dayak ini banyak judulnya tak beraturan dan terkesan serampangan. Jadi, saya ingin usul untuk menyeragamkan judul-judul mengenai subsuku Dayak. Berikut opsinya:

Pemungutan Suara
Penyeragaman judul untuk subsuku Dayak
[[Suku Dayak xxx]] [[Dayak xxx]] [[Suku xxx]]

  -- Adiputra बिचर -- 11:47, 21 November 2010 (UTC)
  Albertus Aditya (bicara) 12:00, 21 November 2010 (UTC)
  Asep Taufiq (bicara) 12:03, 21 November 2010 (UTC)
  Dengan catatan opsi lainnya dijadikan halaman pengalihan ke sini.
βέννγλιν 05:41, 22 November 2010 (UTC)
  — Tjmoel   bicara 07:11, 22 November 2010 (UTC)
  ivanlanin 16:20, 22 November 2010 (UTC)
  ·· Kℇℵ℟ℑℭK 15:52, 23 November 2010 (UTC)

  --Ezagren μιλήσουν 11:58, 21 November 2010 (UTC)

Keterangan:

  • Suara   Tidak setuju tidak berlaku
  • xxx=nama subsuku Dayak, misalnya Iban, Kenyah
  • Pemungutan suara digelar hingga tanggal 25 November 2010

Silakan pilih yang menurut Anda tepat sebagai judul yang bagus untuk subsuku Dayak. --Ezagren μιλήσουν 11:36, 21 November 2010 (UTC)


Waktu pemungutan suara telah habis, maka ditetapkan bahwa opsi pertama ([[Suku Dayak xxx]]) akan dipakai sebagai pedoman judul artikel untuk subsuku Dayak. --Ezagren μιλήσουν 06:13, 27 November 2010 (UTC)


Pembicaraan

Menurut saya, karena artikel utamanya Suku Dayak, jadi "artikel sub"-nya itu mengikuti nama Suku Dayak. Contoh lain misalnya nama laut, kota, atau hewan. Selain itu, artikel suku dimulai dengan kata "suku". -- Adiputra बिचर -- 11:47, 21 November 2010 (UTC)

Apakah suku Dayak Muslim seperti suku Tidung, Berau dan lainnya juga termasuk dalam lingkup voting ini, mengingat suku-suku ini mengelompokkan diri ke dalam suku Melayu? Kia 80 06:41, 23 November 2010 (UTC)

Untuk Suku Tidung, mereka masih menyebut dirinya sebagai bagian dari Suku Dayak. Sedangkan Orang Berau sudah menganggap diri mereka sebagai bagian dari Melayu. --Ezagren μιλήσουν 06:13, 27 November 2010 (UTC)

Sepak bola Wanita vs. Putri

Bandingkan nama Piala Dunia Wanita FIFA dan Kejuaraan Nasional Sepak Bola Putri (lihat pula halaman pembicaraannya), mana yang lebih tepat di olahraga? Wanita atau Putri? Atau ini adalah nama baku yang tidak bisa diganti? Pendapat saya pribadi putri lebih mengacu ke bahasa Inggris princess atau lady.
βέννγλιν 14:11, 27 November 2010 (UTC)

Kalau dalam sepak bola, ada dua jenis penyebutan: putra-putri dan pria-wanita. Untuk Piala Dunia, saya lebih sering mendengar Piala Dunia Wanita di media dan pemberitaan, tetapi tidak untuk di beberapa turnamen lainnya dan juga seperti dibulu tangkis misalnya. Salam. Albertus Aditya (bicara) 15:37, 27 November 2010 (UTC)
Kalau di sepak bola,lebih sering disebutkannya "Wanita".Jadi lebih saya sarankan memakai kata "Wanita". Daud Iffa Bicara 11:15, 28 November 2010 (UTC)

Duyung

Ada yang tahu apa nama lokal dari hewan ini dugong/duyung?

  Ariyanto   06:06, 29 November 2010 (UTC)

Maksud Anda nama dalam bahasa Jawa, Sunda atau bahasa daerah lain? Dalam Bahasa Indonesia jelas dugong itu ikan duyung:

. 06:31, 29 November 2010 (UTC)Gombang (bicara)

Secara etimologi dugong memang berasal dari kata putri duyung dalam bahasa melayu, yakni sosok fantasi ikan yang berwajah seorang putri cantik. Namun belum tentu masyarakat melayu khususnya Indonesia menyebut hewan ini dengan sebutan duyung bahkan putri duyung, karena jika putri duyung dibuatkan artikelnya maka isi atau kontennya seharusnya menjelaskan tentang sosok fantasi tersebut, lebih baik jika artikel tentang dugong ini ditambahkan nama lokal/daerah atau terjemah resmi agar tidak membuat ambiguasi.   Ariyanto   06:41, 29 November 2010 (UTC)

Menurut saya tinggal dibedakan antara putri duyung dan ikan duyung. Putri duyung jelas cerita fantasi, sedangkan ikan duyung benar-benar ada. Cerita fantasi tentang putri duyung bukannya berasal dari Eropa? CMIIW Gombang (bicara) 07:38, 29 November 2010 (UTC)
Mas Gombang, cerita putri duyung tidak hanya ditemui di Eropa saja. Ngomong-ngomong, duyung kan mamalia. kok disebut ikan? Lagipula anatominya mirip-mirip anjing laut. Di Ensiklopedia Indonesia saya cari entri duyung, isinya tentang mamalia laut kok. -- Adiputra बिचर -- 10:46, 29 November 2010 (UTC)

Memang mamalia, ini buat membedakan dengan putri duyung saja sih. Gombang (bicara) 11:07, 29 November 2010 (UTC)

Paus juga mamalia, tapi disebut ikan. Anatominyapun mirip-mirip ikan. Alfarq (bicara) 11:17, 29 November 2010 (UTC)
Ya. Tapi ikan paus itu istilah yang keliru. Sebetulnya kerangka dasarnya memang mamalia. Mungkin, karena lebih dulu berevolusi daripada anjing laut, bentuknya makin mirip ikan, padahal sifat dasar leluhurnya (mamalia darat) masih ada. Sebagai Ensiklopedia, Wikipedia memang seharusnya lebih cerdas. Paus tidak diberi judul Ikan Paus. Duyung juga demikian. Artikel Putri Duyung tentu beda. -- Adiputra बिचर -- 12:07, 29 November 2010 (UTC)

Yang lebih penting sebenarnya mencari mana yang lebih dahulu muncul: duyung sebagai makhluk laut (dulu disebut ikan duyung) ataukah duyung sebagai cerita fantasi (putri duyung). Saya kira orang Indonesia sudah lebih dahulu mengetahui keberadaan duyung sebagai makhluk laut. Gombang (bicara) 12:18, 29 November 2010 (UTC)

Iseng-iseng cari di kamus KBBI: ketemu ini ikan·an n 1 yg menyerupai ikan. Nah, bagaimana kalau disebut Ikanan Paus, Ikanan Lumba-lumba, Ikanan Duyung? hehehe...
βέννγλιν 13:36, 29 November 2010 (UTC)

kalau pakai kata ikanan bukannya ngerti nanti malah membingungkan :-D   Ariyanto   12:54, 30 November 2010 (UTC)

Ya, ikan-ikanan saja.   --Ezagren μιλήσουν 13:04, 30 November 2010 (UTC)
OOT: Putri duyung itu ikan atau mamalia (separo bawahnya ikan atau mamalia)? Bertelur atau beranak? Lalu en:merman bahasa Indonesianya apa (Putra duyung?)?
βέννγλιν 06:01, 1 Desember 2010 (UTC)
Tergantung legenda masyarakat setempat. Mungkin kerangka dasarnya mamalia (?) seperti paus ya?  
Merman = Putra duyung, bisa diterima. Karena mere (laut) + maid (wanita) = mermaid = putri duyung. Jadi mere (laut) + man (pria) = merman = putra duyung.
-- Adiputra बिचर -- 06:18, 1 Desember 2010 (UTC)

Merman

Nah loh,,,,, jadi timbul topik baru nih,,, jadi terjemah yang tepat apa untuk en:merman?  Ariyanto   07:10, 1 Desember 2010 (UTC)

Tetap Merman saja atau diterjemahkan menjadi "Putra Duyung". Alasan sudah ditulis di atas. -- Adiputra बिचर -- 10:05, 1 Desember 2010 (UTC)

Kayaknya gak adil :-D Mermaid=Putri duyung, Merman=Pangeran Duyung?   Ariyanto   10:44, 1 Desember 2010 (UTC)

  Masuk akal juga. Tapi kata Putra Duyung terdengar lebih cocok. Selain itu kata Putra juga sama dengan Pangeran, terutama dipakai di Malaysia. Di Indonesia, mungkin, sudah banyak yang melupakannya. Jadi putra duyung bisa bermakna duyung jantan atau pangeran duyung. Demikian pula putri duyung boleh saja diartikan duyung betina atau putri (gelar kebangsawanan) duyung. -- Adiputra बिचर -- 11:09, 1 Desember 2010 (UTC)

Coklat

Usul pemindahan judul dengan unsur kata "coklat" (Alga coklat, Beruang coklat, Katai coklat, Wereng coklat, Namdur Coklat, Bondol Coklat, Kambangan Coklat, Alga coklat, Katai coklat) menjadi "cokelat", sesuai KBBI.
βέννγλιν 04:31, 1 Desember 2010 (UTC)

Kalau begitu, saya punya usul yg hampir sama, penyuntingan semua kata "puteri" menjadi "putri", dan "putera" menjadi "putra", termasuk pemindahan artikel yang mengandung unsur kata tersebut, sesuai ejaan dalam KBBI. Kecuali bila ada pengecualian. -- Adiputra बिचर -- 04:49, 1 Desember 2010 (UTC)

Setuju, tapi gimana cara mindahinnya yang cepat dan efisien?   Ariyanto   04:53, 1 Desember 2010 (UTC)

Lakukan satu demi satu saja. Yang punya bot bisa membantu penyuntingan ejaan. -- Adiputra बिचर -- 05:57, 1 Desember 2010 (UTC)
Jadi semua setuju ya....
βέννγλιν 06:02, 1 Desember 2010 (UTC)
Pokoknya mengikuti aturan pemerintah Indonesia. -- Adiputra बिचर -- 06:08, 1 Desember 2010 (UTC)
Mungkin bisa di buat bagian baru untuk Puteri -> Putri -nya ? Salam — Tjmoel   bicara 06:32, 1 Desember 2010 (UTC)
Masalahnya bertopik sama, yaitu adakah penyisipan huruf E? Dan KBBI dari Pusat Bahasa menjadi rujukan. -- Adiputra बिचर -- 06:49, 1 Desember 2010 (UTC)
Sekadar mengingatkan saja, jangan sampai kebablasan ya. Artikel Puteri Indonesia jangan dipindahkan ke Putri Indonesia, karena "Puteri Indonesia" itu nama sebuah acara.  -iNu-  ►  04:50, 3 Desember 2010 (UTC)

Bahasa Indonesia, di antara Bahasa Jawa VS Bahasa Melayu. Sebenarnya ini hanya masalah pengucapan dan dialek bahasa yang mempengaruhi bahasa Indonesia. Contohnya saja Inggris (jv), Inggeris (mly.). Penggunaan coklat condong ke Jawa, cokelat condong ke Melayu. Begitu juga dengan kosa kata lainnya. Bahasa Indonesia di tengah perebutan pengaruh, antara Jawa VS Melayu. Silakan dipilih. Nampaknya Bahasa Indonesia belum jadi bahasa pemersatu kalau bahasanya sendiri masih diobok-obok pengaruh Jawa dan Melayu, belum lagi dari Barat sana. --Ezagren μιλήσουν 05:33, 3 Desember 2010 (UTC)

Yah, masalah e pepet ini lagi :) KBBI jelas tidak konsisten. Kalau mau ikuti Sutan Takdir Alisjahbana yang selalu menyelipkan e pepet. Usul saya (tidak serius): balik ke huruf Jawi biar masalah ini tidak muncul :D Gombang (bicara) 09:10, 3 Desember 2010 (UTC)

Baturaden atau Baturraden

Mungkin ada yang bisa bantu ?
namanya Baturaden atau Baturraden untuk kecamatan di Kabupaten Banyumas ini. Salam — Tjmoel   bicara 15:10, 1 Desember 2010 (UTC)

Etimologinya mungkin batu+raden ya. Saya search di Google, dua-duanya ada. Pengguna penutur asli bahasa Jawa (khususnya Banyumas) mungkin bisa membantu. -- Adiputra बिचर -- 01:10, 2 Desember 2010 (UTC)

Batur (teman) + Raden, Baturraden  Ariyanto   06:15, 2 Desember 2010 (UTC)

Penulisan tanda pisah untuk skor pertandingan olahraga

Saya dan Pengguna:Albertus Aditya terlibat dalam perdebatan mengenai penulisan tanda pisah untuk skor pertandingan olahraga, yang pada akhirnya menyebabkan perang suntingan antara kami berdua (contoh: [3], [4]). Inti dari perdebatan ini adalah "apakah penulisan tanda pisah untuk skor pertandingan olahraga perlu diberi spasi sebelum dan sesudahnya?". Saya ingin meminta pendapat dan sekaligus pemungutan suara mengenai hal ini. Pilihannya adalah sebagai berikut:

Pemungutan suara
Penulisan tanda pisah untuk skor pertandingan olahraga
Tanpa spasi
(Contoh: "5–1")
Dengan spasi
(Contoh: "5 – 1")
Catatan: Pemungutan suara ditutup pada 9 Desember 2010 24.00 UTC (atau 10 Desember 2010 00.00 UTC). Setelah itu, hasil pemungutan suara dapat langsung dieksekusi.
Saya sendiri memilih 5–1, karena sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, penulisan tanda pisah tidak diberi spasi sebelum dan sesudahnya. Selain itu, penulisan tanda pisah untuk skor pertandingan olahraga di enwiki juga tanpa spasi.  -iNu-  ►  10:41, 2 Desember 2010 (UTC)
Harus sesuai dengan Pedoman EYD! ·· Kℇℵ℟ℑℭK 13:44, 2 Desember 2010 (UTC)
Pedoman EYD tidak mengatur dengan jelas. Di Wikipedia bahasa Inggris, untuk kalimat digabung, tetapi tidak ketika masuk Infobox. Saya dan Pengguna:IvanLanin pernah mendiskusikan ini di Twitter. Saya sendiri jika misalkan dalam berita, Indonesia mengalahkan Malaysia 5–1, tetapi saya tidak yakin mengapa di en sendiri penulisannya ada yang dipisah dan ada yang disambung. Artikel dengan lalu lintas tinggi seperti Piala Dunia di en, masih memisah, walaupun secara aturan mereka sebenarnya sama, digabung. Jadi, perlu referensi terlebih dahulu dan pengaturan yang jelas juga di Pedoman Umum. Salam, Albertus Aditya (bicara) 13:50, 2 Desember 2010 (UTC) (Pesan setelah ini saya baca esok siang, maaf kalau balasan lama)
Pemungutan suara saya pikir belum saatnya dimulai. Permohonan pendapat melalui musyawarah didahulukan, jika tidak mencapai sepakat baru dilakukan pemungutan suara. Itu kan regulasinya ? Albertus Aditya (bicara) 13:52, 2 Desember 2010 (UTC)
Saya setuju bahwa musyawarah untuk mencapai mufakat sebaiknya didahulukan. Tetapi kalau satu orang saja sudah tidak sepakat, tentu saja mufakat tidak akan bisa tercapai, bukan? Karena saya sudah tidak sepakat (dan sepertinya tidak akan pernah bisa, karena kita juga pernah mendiskusikan ini sebelumnya) dengan Anda, makanya saya langsung mengadakan pemungutan suara. Selain itu, pemungutan suara ini diperlukan untuk mencapai suatu konsensus dalam mengatur hal-hal yang tidak diatur secara jelas dalam Pedoman EYD ataupun peraturan Wikipedia.  -iNu-  ►  14:03, 2 Desember 2010 (UTC)
Selagi masih daring, saya balas sekarang. Maksud saya, kita kan sama-sama tahu lah, ada beberapa pengguna yang mengerti tentang peraturan bahasa Indonesia yang tepat, mungkin tanpa perlu pemungutan, dapat langsung diputuskan berdasarkan kebenaran fakta, seperti kasus Perancis dan Prancis yang sebenarnya sudah jelas Perancis yang benar. Misalnya saat itu konsesus Prancis, di sini fakta berbicara.. Tetapi itu hanya soal teknis sebenarnya, tetapi dalam hal ini ada pengaruhnya. Bagaimana tanggapan -iNu- sendiri atas komentar saya mengenai pokok permasalahan ? Albertus Aditya (bicara) 14:16, 2 Desember 2010 (UTC)
Dan juga begini masalahnya, tanda pisah (–) tidak memiliki kesamaan fungsi seperti menuliskan halaman 75–125 (misalnya) ataupun Jakarta–Yogyakarta (misalnya). Albertus Aditya (bicara) 14:38, 2 Desember 2010 (UTC)
Kalau ada yang bisa menunjukkan suatu pedoman atau referensi yang terpercaya, tentunya itu bisa jadi bahan pertimbangan kita bersama. Hanya saja masalahnya kan, sampai saat ini pedoman atau referensi itu tidak ada. Dari tadi Anda hanya menunjukkan pendapat yang kontra dengan "tanpa spasi", tapi Anda tidak menunjukkan suatu pedoman atau referensi yang mendukung "dengan spasi". Saya rasa karena tidak ada pedoman atau referensi itu lah, makanya konsensus ini dibutuhkan.  -iNu-  ►  14:46, 2 Desember 2010 (UTC)
Memang saya tidak memiliki referensi. Referensi yang mendukung tanpa spasi dari Anda apa ? Pedoman Umum ? Tidak diatur di sana, kok.. Ada? Pak Ivan sendiri saat itu katanya mau mencari ke buku apa itu saya lupa namanya, tetapi ya sampai sekarang tidak pernah ada jawaban di Twitter saya. Mungkin memang tidak diatur secara khusus mengenai hal ini dalam peraturan kebahasaan, baik Inggris maupun Indonesia, ya. Albertus Aditya (bicara) 14:56, 2 Desember 2010 (UTC)
Nah, karena sama-sama tidak ada referensi yang kuat itu lah, makanya saya buka pemungutan suara ini. Kalau kita menunggu adanya referensi, mau sampai kapan? Untuk hal-hal yang tidak diatur seperti ini lah, kita perlu menciptakan suatu pedoman berdasarkan konsensus bersama.  -iNu-  ►  15:05, 2 Desember 2010 (UTC)
Pak Ivan sempat berencana mengaturnya dalam pedoman, tetapi mungkin sempat terhalang karena dalil yang saya munculkan saat itu. Mungkin Pak Ivan sebaiknya kita undang untuk ikut juga bergabung dalam diskusi ini. Albertus Aditya (bicara) 15:29, 2 Desember 2010 (UTC)
IvanLanin aku pikir perlu dipanggil untuk memberikan tanggapan. Hal kayak begini bakalnya susah diatur dalam PU Bahasa Indonesia deh.. Hartono W (bicara) 05:54, 3 Desember 2010 (UTC)

Maaf terlambat berkomentar. Dalam EYD, baik tanda hubung maupun tanda pisah tidak diberi spasi sebelum maupun sesudahnya. Saya pikir analogi yang sama diterapkan untuk skor pertandingan. Sebagai tambahan rujukan, lihat bagian Relationships and connections pada artikel "Dash": Kansas beat Miami 31–30. Berdasarkan dua rujukan tersebut, menurut saya tidak perlu ada spasi sebelum dan sesudah tanda pisah pada skor olahraga. --ivanlanin 05:58, 3 Desember 2010 (UTC)

Bagaimana dengan perbandingan terhadap artikel sepak bola di Wikipedia Inggris? Karena di sana saya lihat, kalau masuk ke kalimat digabung, tetapi kalau di Infobox dipisah. Lalu, fungsi tanda pisahnya itu, kan tidak ada aturannya kan, kalau skor itu menggunakan tanda pisah, bisa saja tanda titik dua (misalnya), kan ? Ada tanggapan ?
Demi ketaatasasan, saya pikir sebaiknya satu aturan saja. Aturan dalam bahasa Inggris memang kadang tidak sama dengan kita dan beragam sesuai dengan "aliran"-nya. Misalnya, mereka tidak terlalu ketat mengharuskan pencantuman tanda koma sebelum "dan" dan "atau" dalam daftar yang berisi lebih dari dua butir; bahasa Indonesia mengharuskan pencantumannya. --ivanlanin 06:09, 3 Desember 2010 (UTC)
Maksudnya gimana ya ? Kalau begitu, Wikipedia Inggris melakukan begitu banyak kesalahan dong ? Albertus Aditya (bicara) 06:12, 3 Desember 2010 (UTC)
Ya, saya setuju dengan Pak Ivan. Terserah Wikipedia bahasa Inggris mau bagaimana, tetapi disini tujuan kita adalah membuat suatu konsensus mengenai penulisan tanda pisah untuk skor pertandingan olahraga yang berlaku secara umum (tidak melihat jenis olahraganya atau letak penggunaannya). Saya rasa Pak Ivan dan Albert sudah dapat memberikan suaranya dalam kotak pemungutan suara di atas. Silakan loh..  -iNu-  ►  09:15, 3 Desember 2010 (UTC)

Penulisan negara asal wasit pada artikel sepak bola

Melanjutkan diskusi antara Pengguna:Bennylin dan Pengguna:Albertus Aditya di Pembicaraan:Piala Dunia FIFA 2010#Piksel bendera wasit, saya ingin meminta pendapat mengenai ukuran bendera negara asal wasit pada artikel sepak bola dengan {{footballbox}}. Perbedaan pendapat terjadi pada "apakah ukuran piksel bendera negara asal wasit harus dibeda-bedakan atau disamakan seluruhnya". Diskusi ini saya buka agar dapat tercipta suatu konsensus sehingga dapat menciptakan kenyamanan bagi siapapun yang ingin berkontribusi dalam pengembangan artikel-artikel sepak bola (tanpa perlu takut suntingannya di-revert karena tidak sesuai dengan selera "estetika" pengguna tertentu). Pilihannya adalah sebagai berikut:

Pilihan 1

Style dengan ukuran piksel bendera yang berbeda-beda ini digunakan oleh Pengguna:Albertus Aditya di hampir seluruh artikel sepak bola. Menurut beliau, alasannya adalah "Supaya hasilnya tidak menyebar jadi beberapa baris." (lihat Pembicaraan:Piala Dunia FIFA 2010#Piksel bendera wasit). Beliau juga beberapa kali me-revert suntingan yang mengubah ukuran bendera menjadi seragam (indikasi kepemilikan artikel?).


vs.

Pilihan 2

Style dengan ukuran piksel bendera yang seragam ini adalah usul saya (dan juga diusulkan oleh Pengguna:Bennylin di Pembicaraan:Piala Dunia FIFA 2010#Piksel bendera wasit) untuk diterapkan di artikel-artikel sepak bola.


vs.

Pilihan 3

Gaya tanpa bendera ini adalah usul saya (Kenrick95) dan gaya ini diterapkan di Wikipedia bahasa Inggris. Alasannya supaya tidak memberatkan proses loading halaman bagi pengguna yang koneksi internetnya "terlalu cepat" alias sangat lambat. Hal ini memiliki kelebihkan karena tetap akan muncul dalam 1 baris. (ini seperti pilihan 1, tapi pilihan ini tanpa gambar) Menurut saya juga, ada baiknya tidak setiap asisten wasit dimunculkan (di halaman yang memunculkan ringkasannya) dan pranala kewarganegaraan wasit ada baiknya tidak selalu diberikan (wikifisasi berlebihan). ·· Kℇℵ℟ℑℭK 12:59, 2 Desember 2010 (UTC)


vs.

Saya ingin memberikan catatan tambahan. Penyingkatan nama tetap berlaku jika telah melewati satu baris ya.. Albertus Aditya (bicara) 14:12, 2 Desember 2010 (UTC) (Misalnya :

itu kan kalau menurut saya tidak rapi (entah menurut lainnya), maka berlaku penyingkatan dengan aturan :

  1. Jika tiga kata, diusahakan nama tengah yg disingkat (Luis M. Cantalejo) atau nama depannya (L. Medina Cantalejo) jika yang pertama masih dua baris.
  2. Jika empat kata, diusahakan nama kedua/ketiga, yang lebih pendek Penjual S. Pasar Prumpung atau Penjual Sapi P. Prumpung. Jika masih gagal, baru lah kata pertama (P. Sapi Pasar Prumpung). Jika gagal lagi lakukan "kombinasi 2", dengan urutan (langsung ke permisalan): Penjual S. P. Prumpung, lalu P. Sapi P. Prumpung, kemudian PS Pasar Prumpung. Jika masih tak bisa "kombinasi 3" PSP Prumpung.

Bagaimana ? Albertus Aditya (bicara) 14:12, 2 Desember 2010 (UTC)

Usulan Kenrick sebenarnya bagus juga. Saya tidak terpikir sebelumnya untuk meniadakan gambar bendera. Oh ya, contoh yang diberikan Albert di browser saya tetap terlihat dalam satu baris kok. Sekadar mengingatkan, tampilan di browser Anda belum tentu sama dengan browser pengguna-pengguna lainnya. Saya sendiri juga tidak ada masalah dengan metode penyingkatan Anda. Mungkin yang perlu diperhatikan juga adalah usul Kenrick untuk mengurangi pranala kewarganegaraan wasit. Mungkin apabila seluruh tim wasit berasal dari negara yang sama, yang diberi pranala ke negaranya cukup wasit utama saja. --  -iNu-  ►  14:21, 2 Desember 2010 (UTC)
Coba ukuran lebar browser Anda diubah jadi 1024 piksel, yang tampil dalam 1 baris hanya pilihan ke-3. Mengenai penyingkatan nama wasit, saya pikir yang disingkat adalah {nama depan dan nama tengah} atau {nama tengah} saja. ·· Kℇℵ℟ℑℭK 14:29, 2 Desember 2010 (UTC)
Sepertinya mengenai penamaan kita pisahkan saja supaya tidak bercampur aduk ya..
Saya ada usul begini, misalnya wasit berasal dari Indonesia, asisten 1 dari Indonesia, asisten 2 Indonesia, wasit cadangan dan ofisial kelima dari Malaysia, maka diberikan pranala ke Indonesia pada wasit, dan ke Malaysia pada wasit cadangan. Lalu jika wasit dari Indonesia, aw1 (aw: asisten wasit) dari Singapura, aw2 dari Jepang, wasit cadangan dari Hong Kong, dan ofisial kelima dari Australia, bagaimana ya ? Albertus Aditya (bicara) 14:45, 2 Desember 2010 (UTC)
Kalau memang seluruh ofisialnya berbeda negara asalnya, ya tidak masalah diberikan pranala seluruhnya.  -iNu-  ►  15:14, 2 Desember 2010 (UTC)
Saya rasa saya setuju. Ide bagus!
Karena 3 topik ini semua terkait sepak bola, nanti saat ini semua berakhir, saya akan gabungkan hasilnya untuk perbaikan dan untuk pengembangan artikel selanjutnya. Albertus Aditya (bicara) 15:21, 2 Desember 2010 (UTC)
Setelah diskusi selesai, tambahkan hal ini di dokumentasi {{footballbox}}. ·· Kℇℵ℟ℑℭK 10:04, 3 Desember 2010 (UTC)
Pasti. Albertus Aditya (bicara) 10:16, 3 Desember 2010 (UTC)

Pemungutan suara

Agar diskusi ini dapat menghasilkan suatu kesimpulan, saya langsung adakan pemungutan suara sebagai berikut:

Pemungutan suara
Penulisan negara asal wasit pada artikel sepak bola
Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3
Catatan: Pemungutan suara ditutup pada 9 Desember 2010 24.00 UTC (atau 10 Desember 2010 00.00 UTC). Setelah itu, hasil pemungutan suara dapat langsung dieksekusi.

Demikian. Terima kasih atas partisipasinya dalam diskusi ini. --  -iNu-  ►  12:38, 2 Desember 2010 (UTC)

Wah, kalau ini pemilu, Tjmoel & Inu sudah dianggap tidak memberikan suara yang sah. Pilih 1 saja dong. ·· Kℇℵ℟ℑℭK 14:48, 2 Desember 2010 (UTC)
Dapat diabaikan jika menggunakan sistem 1 orang boleh memilih lebih dari 1 pilihan, seperti pemilihan anggota komisioner Komisi Yudisial.    Albertus Aditya (bicara) 14:53, 2 Desember 2010 (UTC)
Ok, saya sudah tetapkan untuk memberikan suara saya ke Pilihan 3 saja.  -iNu-  ►  01:08, 3 Desember 2010 (UTC)
Aku pikir penulisan seperti Wikipedia bahasa Inggris bagus, tetapi agak sayang kalau namanya panjang jadi dua baris gitu, jadi agak kacau dan gak begitu enak diliat. Hartono W (bicara) 05:33, 3 Desember 2010 (UTC)
Kalau versi yang sekarang, yang tahu benar atau tidaknya format penulisannya yang tahu hanya Tuhan dan Albert saja, saya pilih yang ketiga karena kebenaran format penulisannya bisa dicek siapa saja. Kalau yang kedua, begitu namanya panjang kan gak enak diliat gitu.. Hartono W (bicara) 05:37, 3 Desember 2010 (UTC)

Ukuran standar gambar bendera

Saat ini, terdapat 2 templat untuk menampilkan gambar bendera, yaitu {{negara}} dan {{flagicon}}. Kedua templat ini menampilkan ukuran standar yang berbeda, {{negara}} menampilkan gambar bendera dengan ukuran standar 25 piksel, sementara {{flagicon}} 22 piksel. Contoh penggunaan:

  •  , dihasilkan oleh {{negara|Indonesia}}
  •  , dihasilkan oleh {{flagicon|Indonesia}}

Saya ingin menyeragamkan kedua templat ini agar ukuran gambar bendera tidak berbeda-beda walaupun templatnya berbeda. Apakah sebaiknya yang digunakan, 25 piksel atau 22 piksel? Saya sendiri cenderung memilih 22 piksel, karena lebih kecil dan tidak terlihat dominan apabila digunakan bersama dengan teks ukuran standar. Mohon pendapatnya. Terima kasih.  -iNu-  ►  14:13, 2 Desember 2010 (UTC)

Saya pikir 25 piksel lebih baik. Benderanya cukup jelas jadinya. Albertus Aditya (bicara) 14:18, 2 Desember 2010 (UTC)
Saya pikir, ini tempatnya tidak di sini, mungkin bisa ke teknis. Albertus Aditya (bicara) 14:18, 2 Desember 2010 (UTC)
Sesuai dengan Wikipedia bahasa Inggris dan Templat:Country data, ukurannya 22x20 piksel ditambah border. Templat:Flagicon memakai [[Templat:Country data XXXXXXXX]], sementara Templat:Negara (yang tidak eksis di Wikipedia bahasa Inggris), memakai [[Templat:Bendera XXX]]. Saya pikir, satu diantara templat tersebut harus dihapus supaya tidak menimbulkan 2 templat yang sama. Usulan ini saya kira harus dipindah ke Usulan penghapusan. ·· Kℇℵ℟ℑℭK 14:25, 2 Desember 2010 (UTC)
Ya, saya juga sempat terpikir untuk menghapus {{negara}}, cuma kesulitannya adalah ada lebih dari 4.000 artikel yang telah menggunakan templat tersebut. Oleh karena itu, saya (dan dibantu juga oleh Pengguna:Albertus Aditya) mencoba untuk menghubungkan kedua templat ini dengan cara menyunting [[Templat:Bendera XXX]] dari semula menggunakan {{bendera negara}} menjadi menggunakan {{flagicon}} (lihat contoh ini). Hanya saja lagi-lagi terjadi perbedaan pendapat antara saya dan Albert dalam hal ukuran piksel standarnya, apakah 22 atau 25 piksel.  -iNu-  ►  14:32, 2 Desember 2010 (UTC)
Pakai standar flagicon, 22x20 piksel. ("x20"-nya jangan dilupakan) ·· Kℇℵ℟ℑℭK 14:37, 2 Desember 2010 (UTC)
Itu yang justru didiskusikan pada hal ini. Apakah seluruhnya mau 25 atau 22. Begitu kan ? Flagicon bisa diubah kok kalau komunitas menyepakati. Tetapi saya agak kurang setuju dengan penghapusan templat negara. Saya berharap agar templat flagicon namanya kelak diubah menjadi negara saja, terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia semaksimal mungkin. Salam, Albertus Aditya (bicara) 14:48, 2 Desember 2010 (UTC)
O iya, saya harapkan kepada pengguna yang lainnya, agar tidak mengambil tindakan sesuai keinginannya dahulu, hingga keputusan di sini diambil. Mohon pengertian dan kerja samanya. Albertus Aditya (bicara) 14:49, 2 Desember 2010 (UTC)
Agak susah untuk menggabungkan {{flagicon}} dengan {{negara}}, karena parameternya cukup berbeda. Mungkin sementara ini yang paling praktis adalah menghubungkannya melalui penyuntingan [[Templat:Bendera XXX]]. Ok, tetapi ingat loh itu berlaku untuk Anda juga, karena seingat saya Anda-lah yang sering menyunting/membatalkan suntingan sesuai keinginan Anda sendiri.  -iNu-  ►  14:56, 2 Desember 2010 (UTC)
22x20px supaya besarnya (tinggi gambar) hampir sama dengan teks yang mengkikutinya serta tidak menggangu jarak antarbaris. ·· Kℇℵ℟ℑℭK 15:03, 2 Desember 2010 (UTC)
Ok, karena pemungutan suara sudah dibuka oleh Kenrick, saya ikut memberikan suara.  -iNu-  ►  15:11, 2 Desember 2010 (UTC)
Pemungutan suara
Ukuran standar gambar bendera
22x20px 25x23px

* --Ezagren μιλήσουν 05:29, 3 Desember 2010 (UTC)

Catatan:
(1) Pemungutan suara ditutup pada 9 Desember 2010 24.00 UTC (atau 10 Desember 2010 00.00 UTC). Setelah itu, hasil pemungutan suara dapat langsung dieksekusi.
(2) Hanya boleh memilih satu pilihan.
Saya tambahkan usulan tambahan. Albertus Aditya (bicara) 15:14, 2 Desember 2010 (UTC)
Cukup 2 pilihan saja saya rasa. Kedua pilihan itu sama-sama x20 kan?  -iNu-  ►  15:16, 2 Desember 2010 (UTC)
Saya tidak tahu, mungkin Kenrick lebih tahu kalau yang 25px itu hasilnya berapa kali berapa piksel. Albertus Aditya (bicara) 15:18, 2 Desember 2010 (UTC)
Setelah dihitung dengan perbandingan matematika, hasilnya 22,7, jadi dibulatkan saja ke 23 (kalau 25x20, ntar munculnya tetap 22x20 karena MediaWiki lebih memprioritaskan tinggi daripada lebar) ·· Kℇℵ℟ℑℭK 15:31, 2 Desember 2010 (UTC)

Ribet amat pakai pemungutan suara kayak gini. Inisiatif, dong yang merasa koneksi internetnya cepat, buat pemungutan suara seperti saat memilih Gambar Pilihan, tinggal 1 klik.   --Ezagren μιλήσουν 05:29, 3 Desember 2010 (UTC)

  Hartono W (bicara) menyukai ini..
Hartono W (bicara) 05:35, 3 Desember 2010 (UTC)
Pemungutan suara semacam ini menyulitkan pengguna baru untuk menaruh suaranya. Karena kotak penyuntingan diisi penuh oleh komentar orang lain. ·· Kℇℵ℟ℑℭK 09:54, 3 Desember 2010 (UTC)
Saya tidak mengerti cara membuat pemungutan suara yang lebih sederhana sih. *alasan* :p  -iNu-  ►  10:35, 3 Desember 2010 (UTC)

Mendingan gini deh. Untuk soal ukuran standar bendera, pakai yang 22x20px aja, karena kan lebih kecil. Masalahnya, kalau 25x23px itu kadang dipandang kebesaran (nanti kaya baju, kebesaran gak muat! nanti artikelnya enggak muat dan kalau dua-dua templatnya dipakai, hasilnya jadi tambah aneh. Terus kalau ukurannya kepanjangan dan tulisannya panjang, itu kayaknya rumet enggak ya? Mendingan pakai 22x20px karena menurutku sudah dianggap cukup. Gimana?  tatasport  silahkan berbicara 11:14, 3 Desember 2010 (UTC)

Biar pun Anda berkata di atas, ternyata Anda malah memilih yang 25x23. Tidak konsisten dengan pernyataan. --Ezagren μιλήσουν 11:20, 3 Desember 2010 (UTC)
Aku salah taruh (dan memang salah taruh). Aku kira yang 22x20 di mana, dan 25x23 di mana, jadi bingung. Terus, setelah dicek, malah ketandatangan di 25x23. Akhirnya aku pindah ke 22x20. Itu ceritanya.  tatasport  silahkan berbicara 11:21, 3 Desember 2010 (UTC)